Menurunkan Kolesterol hingga Mencegah Kanker! Ini 5 Manfaat Sayur Kale

Bersumber dari NutritionData, berikut ini adalah berbagai kandungan gizi kale (yang dipotong-potong) per 1 cangkir atau setara dengan 67 gram.

• Vitamin A: 206 persen dari angka kecukupan gizi (AKG)
• Vitamin K: 684 persen dari AKG
• Vitamin C: 134 persen dari AKG
• Vitamin B6: 9 persen dari AKG
• Mangan: 26 persen dari AKG
• Kalsium: 9 persen dari AKG
• Tembaga: 10 persen dari AKG 
• Kalium: 9 persen dari AKG
• Magnesium: 6 persen dari AKG
• Vitamin B1 (thiamin): 5 persen dari AKG
• Vitamin B2 (riboflavin): 5 persen dari AKG
• Vitamin B3 (niasin): 3 persen dari AKG
• Zat besi: 6 persen dari AKG
• Fosfor: 4 persen dari AKG
• Potasium: 9 persen dari AKG
• Serat: 5 persen dari AKG

Sama seperti sayuran hijau lainnya, kale mengandung antioksidan yang sangat tinggi, termasuk beta-karoten dan vitamin C.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal BioMed Research International tahun 2014, antioksidan mampu menangkal kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh. Sementara itu, kerusakan oksidatif sudah lama dihubungkan dengan banyak penyakit, termasuk kanker.

Berdasarkan sebuah laporan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2009, senyawa flavonoid kuersetin dan kaempferol yang merupakan antioksidan mampu memberikan perlindungan pada jantung yang cukup kuat, menurunkan tekanan darah, serta memiliki sifat antiinflamasi, antivirus, antidepresan, dan antikanker.

Melansir Healthline, vitamin C adalah antioksidan penting yang larut dalam air, yang memiliki banyak fungsi vital dalam tubuh. Misalnya untuk sintesis kolagen, protein struktural paling banyak dalam tubuh.

Kandungan vitamin C pada kale lebih banyak dari kebanyakan sayur lainnya, yaitu sekitar 4,5 kali lebih tinggi daripada bayam. Bahkan, secangkir kale potong mentah mengandung vitamin C lebih banyak ketimbang satu buah jeruk.

Menurut sebuah penelitan dalam jurnal Food Chemistry tahun 2007, kale mengandung asam sequestrants, yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Ini bisa membantu menurunkan faktor risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Selain itu, menurut sebuah studi dalam jurnal Biomedical and Environmental Sciences tahun 2008 menemukan bahwa minum jus kale setiap hari selama 12 minggu dapat meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik dalam tubuh hingga 27 persen, mengurangi low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat sebanyak 10 persen, serta memperbaiki status antioksidan dalam tubuh.

Berdasarkan sebuah studi dalam jurnal Nutrition Research tahun 2008, mengukus kale bisa secara signifikan meningkatkan efek pengikatan asam empedu. Kale kukus 43 persen sama kuatnya dengan cholestyramine, obat penurun kolesterol yang punya fungsi serupa.

Faktanya, kale mengandung senyawa yang bisa membantu mencegah kanker, lho. Salah satunya adalah sulforaphane, senyawa yang terbukti melawan pembentukan kanker pada tingkat molekuler. Ada pula senyawa indole-3-carbinol yang juga punya sifat antikanker.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kale bisa menurunkan risiko beberapa jenis kanker cukup signifikan. Meski demikian, bukti yang ada pada uji coba manusia temuannya belum benar-benar pasti. Namun, tak ada salahnya tetap memakan sayur berdaun hijau yang satu ini, karena banyak manfaatnya bagi kesehatan yang sudah terbukti!

Selain kale, pastikan juga untuk mengombinasikannya dengan makanan sehat lainnya agar kebutuhan nutrisi harianmu senantiasa terpenuhi.