Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Obesitas Erat Kaitannya dengan Stress, Ini 5 Penjelasan Sederhananya

unsplash.com/Nick Karvounis

Obesitas, atau yang lebih familiar dengan istilah "gendut" di Indonesia, biasanya selalu dikaitkan dengan faktor keturunan. Karena orangtuanya gendut, maka anaknya pasti punya kemungkinan untuk menjadi gendut. Begitulah rumor yang beredar di masyarakat kita. Memang sih, faktor keturunan cukup berperan dalam hal obesitas ini. Namun, hal itu sebenarnya gak selamanya berlaku. 

Salah satu faktor lain yang ternyata berpengaruh pada obesitas, adalah stress. Wah, bingung kan? Kok bisa sesuatu yang menyerang pikiran malah ikut menyerang tubuh secara fisik juga? Buat kalian yang gak percaya, ini nih penjelasannya. 

1. Akibat stress, kita jadi lebih fokus pada masalah kita, sehingga makanan apapun kita lahap

unsplash/Jay Wennington

Saat stress karena suatu masalah, tentu pikiran kita selalu tertuju pada permasalahan tersebut. Bahkan saat makan pun, kita jadi gak mempedulikan apa yang sedang kita makan. Bisa dibilang, kita jadi gak mudah merasa kenyang akibat terlalu sibuk memikirkan permasalahan yang sedang kita hadapi. Nah, ini nih yang bisa bikin tubuh kita semakin melebar saat sedang banyak pikiran.

2. Hormon tertentu juga jadi mengendalikan tubuh kita sehingga kita selalu ingin makan makanan manis

unsplash/Ai Nhan

Tubuh kita punya kemampuan yang ajaib lho, guys. Saat sedang stress, hormon Cortisol jadi berkembang pesar dan mengendalikan tubuh kita sehingga makanan manis menjadi sesuatu yang sangat ingin kita makan terus menerus. Tahu kan dampaknya jadi seperti apa di tubuh kita kalau terus-terusan makan yang manis-manis? Hormon itu juga membuat kita makan tanpa mempedulikan asupan kalori. Duh, bahaya banget ya.

3. Bahkan saat kita stress dan tidak ingin makan, rasa lapar yang muncul setelahnya malah bisa bikin kita kalap saat makan lho

unsplash/Peter Hershey

Jika beberapa orang jadi doyan makan saat stress, gak sedikit juga yang mengaku kehilangan selera makan saat stress. Eits, itu sama aja berbahayanya lho. Karena, ketika perut kosong terlalu lama, maka kadar gula dalam darah akan turun dan bisa memicu rasa lapar yang luar biasa sehingga kita akan makan dalam jumlah yang lebih banyak lagi dibanding biasanya. 

4. Sel-sel lemak pun bisa terbentuk akibat stress

unsplash/i yunmai

Gak cuma selera makan yang jadi gak beraturan, lemak-lemak ditubuh pun bisa bermunculan dengan gak terkontrol ketika kita sedang stress. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa stress bisa mendorong sel-sel lemak untuk terbentuk. Bahkan, sel-sel berbahaya lainnya juga bisa muncul akibat stress ini. 

5. Ketika berniat untuk diet, jangan sampai pikiran kita dipenuhi dengan ketegangan karena ingin cepat kurus

unsplash/Mitch Lensink

Selain tekad yang kuat untuk mengurangi berat badan, hal lain yang perlu diingat saat ingin diet adalah jangan terlalu memfokuskan diri pada pikiran bahwa kamu ingin kurus. Pikiran ini justru bisa memicu stress terutama jika dietmu belum menunjukkan hasil setelah beberapa minggu. Padahal, diet adalah sebuah pola hidup sehat yang harus terus kamu lakukan meskipun hasilnya belum terlihat. 

Stress gak cuma bisa memicu obesitas, bahkan banyak penyakit berbahaya lainnya yang mengintai kesehatan kita. Beban pikiran sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh kita baik luar maupun dalam.

So, buat kalian yang ingin terus sehat, usahakan untuk gak gampang stress dan menjadikan segala hal sebagai beban. Begitu juga buat yang ingin menurunkan berat badan dan terhindar dari obesitas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us