Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pakai Helm Tiap Hari tapi Jarang Dicuci? Ini Dampak Kesehatannya

illustrasi mengendarai motor (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Helm kotor bisa menyebabkan iritasi, ruam, hingga infeksi kulit kepala seperti dermatitis seboroik.
  • Rambut mudah rontok dan bau tak sedap karena paparan bakteri dan jamur dari helm yang kotor.
  • Gesekan antara telinga dan bagian dalam helm bisa menyebabkan risiko infeksi telinga dan mata.

Helm memang jadi pelindung kepala utama saat berkendara, tapi sayangnya, banyak orang yang lupa kalau helm juga butuh perawatan rutin. Terutama bagi yang setiap hari naik motor, helm bisa jadi sarang kuman kalau gak pernah dibersihkan. Bagian dalam helm yang tertutup dan lembap jadi tempat ideal bagi bakteri, jamur, dan kotoran untuk berkembang biak. Kalau dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Gak cukup cuma membersihkan bagian luar helm, lapisan busa di bagian dalam justru yang paling rentan jadi sumber masalah. Apalagi kalau sering dipakai dalam kondisi berkeringat, helm bisa menyerap keringat dan minyak dari kulit kepala. Lama-lama, bau gak sedap pun muncul, dan ini bisa berujung pada gangguan kesehatan. Makanya, penting banget tahu apa saja dampak kesehatan dari helm yang jarang dicuci.

1. Iritasi dan infeksi kulit kepala

illustrasi mengendarai motor (pexels.com/cottonbro studio)

Helm yang kotor menyimpan banyak kotoran, keringat, dan minyak dari kulit kepala. Dalam kondisi lembap, ini jadi tempat ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Akibatnya, kulit kepala bisa mengalami iritasi, ruam, hingga infeksi seperti dermatitis seboroik. Gejalanya bisa berupa rasa gatal berlebih, kulit kepala memerah, dan mengelupas parah.

Kalau terus dibiarkan tanpa perawatan, infeksi bisa menyebar ke area wajah atau leher. Bahkan dalam beberapa kasus, helm yang sangat kotor bisa menyebabkan jerawat di dahi dan pipi karena gesekan langsung dengan kulit. Untuk yang punya kulit sensitif, ini bisa jadi masalah serius. Perawatan kulit kepala pun jadi lebih sulit kalau penyebab utamanya tetap digunakan setiap hari.

2. Rambut rontok dan bau tak sedap

illustrasi mengendarai motor (pexels.com/Paulo Freitas)

Paparan bakteri dan jamur dari helm yang gak bersih bisa mengganggu kesehatan akar rambut. Rambut jadi mudah rontok, rapuh, bahkan bisa mengalami penipisan kalau terus-menerus terpapar kondisi lembap dan kotor. Ini sering terjadi tanpa disadari, apalagi kalau pengguna motor memakai helm dalam waktu lama setiap hari.

Selain itu, helm yang jarang dicuci biasanya menimbulkan bau gak sedap. Bau tersebut muncul karena keringat dan minyak bercampur dengan bakteri. Meskipun wangi shampoo masih terasa, helm yang kotor akan menyerap aroma tersebut dan menggantinya dengan bau apek. Ini tentu membuat pemakaian helm terasa gak nyaman, bahkan bisa mengganggu orang lain saat helm dilepas.

3. Risiko infeksi telinga dan mata

illustrasi mengendarai motor (pexels.com/Geancarlo Peruzzolo)

Gesekan antara telinga dan bagian dalam helm bisa menjadi masalah kalau helm kotor. Bakteri dan jamur yang ada di dalam helm bisa masuk ke saluran telinga, menyebabkan infeksi yang cukup mengganggu. Gejala seperti nyeri, gatal, dan keluar cairan bisa muncul sebagai tanda infeksi telinga tengah atau luar.

Selain itu, mata juga berisiko terinfeksi kalau helm kotor dipakai terus-menerus. Helm yang kotor bisa menyebarkan debu atau partikel kecil ke area wajah dan mata. Ini bisa menyebabkan konjungtivitis atau infeksi mata lainnya. Apalagi kalau helm dipakai bareng dengan orang lain, potensi penularan penyakit semakin tinggi.

4. Memicu alergi pernapasan

illustrasi mengendarai motor (pexels.com/Vhinz Tuqui)

Helm yang kotor bisa mengandung partikel debu, serbuk, hingga jamur mikro yang terbawa dari luar. Saat helm digunakan, partikel ini bisa masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan reaksi alergi. Gejala umum yang sering muncul seperti bersin terus-menerus, hidung tersumbat, atau mata berair.

Bagi yang memiliki riwayat asma atau gangguan pernapasan lain, helm yang kotor bisa memperparah kondisi. Paparan jamur dari helm yang lembap bisa menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan menurunkan kualitas udara yang dihirup. Lama-lama, ini bisa menurunkan konsentrasi dan kenyamanan selama berkendara.

Membersihkan helm bukan cuma soal menjaga tampilannya, tapi juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kotoran dan mikroorganisme yang menumpuk di dalam helm bisa menyebabkan berbagai gangguan serius kalau gak ditangani. Mulai dari kulit kepala, rambut, hingga saluran pernapasan bisa terdampak.

Cucilah helm secara rutin, terutama bagian dalamnya yang langsung bersentuhan dengan kulit. Gaya hidup sehat juga mencakup kebiasaan menjaga barang pribadi tetap bersih dan layak pakai. Jadi, jangan abaikan kebersihan helm meskipun terlihat sepele.

Referensi:

  • Can wearing a helmet lead to hair loss? Experts clear the air. (2024). Indian Express. Diakses Juli 2025.

  • Scalp and hair disorders in the elderly. (2010). National Center for Biotechnology Information. Diakses Juli 2025.

  • Fungal ear infections: Causes, symptoms, and treatment. (2024). Soundlife.id. Diakses Juli 2025.

  • Mold and your health. (2024). Illinois Department of Public Health. Diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us