Bagaimana Pengaruh Musik terhadap Konsentrasi Belajar?

Menurut sebuah studi dalam jurnal Neuron, mendengarkan musik klasik dapat membantu otak menyerap dan menginterpretasikan informasi baru dengan lebih mudah. Otak memproses banyak sekali informasi yang diterimanya dari lingkungan sekitar dengan memisahkannya menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Para peneliti menemukan bukti bahwa musik dapat melatih otak untuk lebih memperhatikan peristiwa dan membuat prediksi tentang apa yang mungkin terjadi.

Jadi, jika kamu kesulitan memahami materi baru, mendengarkan musik klasik dapat mempermudah proses ini. Ini juga bisa membuatmu memiliki kemampuan penalaran yang lebih baik.

Mendengarkan musik menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan daya ingat. Peneliti dari University of Kansas Medical Center melakukan eksperimen dengan membagi 70 orang dewasa yang sehat, berusia 60 hingga 83 tahun, menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah pengalaman musik mereka.

Hasilnya, dibandingkan dengan non musisi, individu dengan pengalaman musik yang tinggi memiliki skor yang jauh lebih tinggi pada tes kognitif, termasuk yang terkait dengan memori visual dan spasial, menamai objek, dan kemampuan otak untuk beradaptasi dengan informasi baru.

Musik dan lirik juga sering digunakan oleh banyak dokter untuk membantu pasien mengembalikan ingatan mereka yang hilang. Ini karena sistem otak yang digunakan untuk memproses musik dan menghafal informasi adalah sama. Inilah sebabnya mengapa mendengarkan lagu tertentu dapat memicu ingatan tertentu dalam pikiran.

Dilansir Florida National University, sains menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan kinerja kognitif. Secara sederhana, ini membantu fungsi otak.

Mendengarkan musik memungkinkan peserta tes menyelesaikan lebih banyak pertanyaan dalam jangka waktu yang ditentukan dan mendapatkan lebih banyak jawaban dengan benar. Ini karena aktivitas musik berfungsi sebagai latihan kognitif bagi otak, yang kemudian melatihnya untuk tugas-tugas yang lebih menantang di masa depan.

Di satu sisi, musik diyakini dapat membantu proses belajar. Namun, di sisi lain, musik berisi lirik memberikan hasil sebaliknya.

Dijelaskan dalam laman Macquarie University, musik yang berisi lirik sering kali mengganggu karena informasi verbal yang diekspresikan melalui lirik dapat mengganggu atau membingungkan informasi verbal apa pun yang kamu coba baca, pahami, atau hafalkan untuk ujian.

Bukan hanya lirik yang dapat mendistraksi pikiran. Jika musiknya cepat dan keras, atau mengandung banyak perubahan dalam dinamika, ini memiliki peluang lebih besar untuk mengalihkan fokus.

Orang yang mencoba belajar sambil mendengarkan musik dengan lirik, cepat, dan keras, akan cenderung mengalihkan fokus mereka bolak-balik antara musik dan materi akademik mereka, yang memperlambat kemajuan dan keefektifan belajar mereka.

Jika kamu lebih suka belajar sambil mendengar musik, berikut adalah kiat-kiat yang dapat dicoba untuk mendapatkan manfaat:

• Hindari musik dengan lirik. Musik apa pun yang mengandung lirik dalam bahasa yang kamu pahami terbukti mengganggu konsentrasi.
• Pilih musik instrumental yang lambat. Seperti musik klasik atau soft electronic, space, atau ambient.
• Hindari musik yang mengejutkan atau eksperimental. Musik yang tidak memiliki ritme tetap dapat mengganggu otak dan membuatmu tidak fokus pada pekerjaan.
• Pasang volume kecil. Musik untuk belajar seharusnya menjadi musik latar belakang. Jika terlalu keras, bisa mengganggu proses berpikirmu.
• Pilih lagu yang tidak terlalu kamu sukai. Mendengarkan musik yang kamu sukai dapat memengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi.

Musik dapat memengaruhi proses belajar setiap orang dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa merasa musik meningkatkan konsentrasi belajar, sementara sebagian lainnya justru merasa musik mengganggu. Namun, jika kamu lebih suka belajar sambil mendengarkan musik, pilihlah musik tanpa lirik dengan ritme tetap dan lambat.