Pengaruhi Kualitas Tidur, Inilah Warna Dinding Kamar Terbaik

Kita pasti sudah sering dengar bahwa cahaya yang terlalu terang kurang baik bagi kualitas tidur. Siklus tidur-bangun alami tubuh sebagian besar dikendalikan oleh hormon yang disebut melatonin. Fotoreseptor khusus di mata kita mengirim informasi kembali ke otak dan memengaruhi produksi melatonin.

Menurut studi tahun 2017 yang dimuat dalam HHS Public Access, reseptor tadi paling sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 450 hingga 480 nanometer (nm). Bagi kebanyakan orang, cahaya ini tampak biru.

Secara umum, warna-warna yang redup adalah pilihan terbaik. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa warna biru, hijau, dan kuning menawarkan banyak manfaat bagi kualitas tidur.

• Biru. Biru adalah salah satu warna terbaik untuk kamar tidur. Tidak hanya lebih redup, tetapi tone biru juga cenderung memiliki efek lebih menenangkan pada otak. Hal ini didukung oleh penelitian tentang dinding biru di aula tempat tinggal universitas yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Psychology pada tahun 2018. Semua warna biru dapat membangkitkan suasana yang tenang. Namun, jangan gunakan warna biru yang terlalu gelap di dinding kamar tidur untuk efek terbaik.
  
  
• Hijau. Hijau dapat mengingatkan pada alam, yang dapat membuat kita merasa dalam suasana hati yang santai. Bagi banyak orang, hijau juga merupakan warna pilihan yang harmonis dan menyegarkan.
  
  
• Kuning. Meskipun warna kuning tidak selalu efektif memicu rasa ingin tidur, tetapi warna ini akan sangat membantu untuk bisa bangun lebih cepat. Ini karena konotasi warna kuning dengan warna yang membuat bahagia.
   
• Warna-warna earth tone. Warna tanah atau warna-warna yang lebih alami mungkin juga cocok untuk dinding kamar tidur, asalkan tidak terlalu gelap. Kamu juga bisa memilih krem ​​​​dan soft white. Selain itu, warna silver juga bisa menjadi alternatif untuk menciptakan suasana lebih damai, yang mungkin kondusif untuk tidur yang lebih baik.

Hindari penggunaan cat glossy pada dinding kamar tidur. Apa pun warna yang di pilih, hasil akhir cat mungkin sama pentingnya dalam memengaruhi kualitas tidur. Tampilan akhir polesan cat yang mengilap dapat memantulkan cahaya, dan pada gilirannya dapat merangsang otak. Jadi, baiknya jatuhkan pilihan pada cat matte.

Sebagai aturan umum, warna yang terlalu cerah harus dihindari di kamar tidur. Contohnya adalah merah dan oranye, yang dianggap sebagai warna energik dan membangkitkan semangat. 

Penelitian pada tahun 2014 menunjukkan bahwa warna merah dapat meningkatkan sistem saraf simpatik, atau yang dikenal sebagai cara tubuh merespons "melawan-atau-lari". Hal ini akan mengakibatkan seseorang jadi lebih sadar dan waspada terhadap lingkungan sekitar. 

Merah muda cerah atau neon dan ungu juga mungkin terlalu merangsang saat ingin tidur. Abu-abu gelap dan cokelat juga tidak disarankan karena dapat menimbulkan perasaan tidak pasti.

Jika kamu memiliki kesenangan tersendiri dengan warna-warna cerah, ada baiknya untuk memilih versi warna yang lebih kalem. Misalnya, ungu cerah dapat diganti dengan lavender, dan merah api dapat diganti dengan warna salmon yang lembut.

Tata letak rumah juga dapat memengaruhi bagaimana kamu memilih warna. Beberapa warna mungkin bisa dengan mudah digabungkan jika tata letaknya dirasa cocok dan mendukung. Pilihan warna tertentu akan memberikan sensasi berbeda jika ditempatkan dengan ruangan yang lebih sesuai. Misalnya, warna yang lebih cerah untuk ruangan bermain, atau warna-warna yang tidak terlalu gelap untuk ruangan kantor. 

Bayi dan anak-anak juga memungkinkan terkena dampak negatif sebelum tidur oleh sinar biru maupun sinar putih. Itulah sebabnya warna-warna hangat banyak direkomendasikan untuk digunakan sebagai lampu tidur.

Sebuah studi tahun 2018 meneliti dampak dua warna cahaya, yaitu biru keputihan dan kuning, pada tingkat kantuk anak-anak dan orang dewasa. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak memiliki penekanan melatonin yang lebih besar daripada orang dewasa dalam kedua kasus, tetapi melatonin mereka bahkan lebih ditekan ketika terpapar cahaya kuning.

Beberapa orang khawatir bahwa mengekspos bayi ke cahaya terang pada malam hari saat menyusui dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka. Namun, satu studi tahun 2016 terhadap 42 bayi menemukan bahwa paparan singkat (kurang dari 15 menit) tidak berdampak negatif pada kesehatan bayi.

Seperti yang kita tahu, paparan cahaya biru dipercaya memberikan dampak negatif pada kualitas tidur. Layar elektronik, lampu LED, dan lampu neon semuanya dapat berisi cahaya biru. Satu studi kecil pada tahun 1991 dan satu studi tahun 2016 pada tikus menemukan bukti bahwa lampu hijau juga dapat berdampak negatif pada kadar melatonin. Studi tahun 2016 juga menemukan kalau cahaya ungu dapat memiliki efek yang sama seperti cahaya biru. Namun, belum ada penelitian tentang efek cahaya ungu terhadap manusia.

Selain menggunakan warna-warna menenangkan seperti dijelaskan sebelumnya, berikut adalah beberapa cara lain untuk membantu menciptakan kamar tidur yang nyaman:

• Pasang gorden untuk mencegah sinar matahari pagi dan cahaya dari lampu jalan.
• Pasang dimmer sakelar lampu yang dapat diturunkan saat mulai bersantai.
• Jaga termostat tetap rendah.
• Milikilah beberapa lapisan tempat tidur, termasuk seprai atas, selimut, dan selimut tambahan.
• Gunakan aksen dan warna dekorasi yang lebih kalem.
• Buat white noise dengan kipas atau aplikasi ponsel.

Untuk istirahat malam yang lebih baik, jauhkan juga barang-barang berikut dari kamar tidur;  ponsel, tablet, dan laptop; yang memancarkan cahaya biru penekan melatonin, televisi dan makanan.

Pilihan warna yang tepat dipercaya dapat memicu kita untuk tidur lebih cepat dan lebih nyenyak, sehingga kualitas tidur pun terjaga atau meningkat. Ikuti juga tips di atas agar kualitas tidurmu maksimal.