7 Penyebab Sakit Kepala setelah Beraktivitas di Luar Ruangan

- Sakit kepala setelah beraktivitas di luar ruangan cukup umum dan ini dapat terjadi karena beberapa alasan.
- Banyak pemicu stres, dehidrasi, heat exhaustion, paparan sinar matahari, berada di tempat yang tinggi, aktivitas fisik, dan perubahan pola makan dapat menyebabkan sakit kepala saat beraktivitas di luar ruangan.
Menghabiskan waktu di luar ruangan adalah salah satu cara menjaga kebugaran fisik dan pikiran. Namun, pernahkah kamu mengalami sakit kepala setelah beraktivitas di luar ruangan?
Sebenarnya kondisi ini cukup umum dan dialami oleh banyak orang. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan. Terus baca untuk mengetahui apa saja penyebab sakit kepala setelah beraktivitas di luar ruangan.
1. Banyak stresor kecil
Faktanya, tidak semua aspek liburan dan aktivitas luar ruangan adalah sesuatu yang bebas dari stres. Mulai dari masalah pengepakan, kemacetan, keramaian, dan sebagainya. Semuanya bisa menyebabkan sakit kepala akibat stres.
Untungnya, strategi manajemen stres adalah cara terbaik untuk mencegah sakit kepala. Cobalah strategi berikut untuk menghindari stres saat liburan:
- Unduh meditasi terpandu untuk didengarkan saat berkendara atau dalam perjalanan.
- Beri diri istirahat yang tenang sepanjang perjalanan.
- Latihan pernapasan dalam.
2. Dehidrasi

Selama beraktivitas di luar ruangan yang panas, tubuh mendinginkan diri dengan cara mengeluarkan keringat. Banyaknya cairan yang hilang dapat memicu dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala karena kurangnya cairan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Selain sakit kepala, dehidrasi bisa menimbulkan gejala lain, seperti:
- Pusing.
- Mulut kering.
- Haus.
- Lebih sedikit urine.
- Kelelahan.
3. Kelelahan akibat panas
Kelelahan akibat panas atau heat exhaustion adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh kepanasan.
Gejalanya meliputi keringat berlebih dan denyut nadi cepat. Jika heat exhaustion adalah penyebab sakit kepala, kamu mungkin mengalami gejala tambahan terkait kepanasan, seperti:
- Banyak berkeringat.
- Muntah atau mual.
- Pusing.
- Kram otot.
- Kelemahan.
- Kulit dingin atau lembap.
- Denyut nadi cepat tapi lemah.
4. Paparan sinar matahari

Paparan sinar matahari itu sendiri dapat memicu sakit kepala, terlebih jika panasnya cukup menyengat.
Fotofobia adalah saat kamu merasakan ketidaknyamanan dan kepekaan yang tidak wajar terhadap cahaya. Ini adalah gejala neurologis yang terjadi karena adanya masalah pada transmisi informasi antara mata dan otak.
Bagian mata yang menyalurkan cahaya ke otak berbeda dengan bagian mata yang membantumu melihat. Karena alasan ini, bahkan orang buta pun dapat mengalami sakit kepala akibat fotofobia.
5. Kamu berada di tempat yang lebih tinggi
Saat menghabiskan waktu di pegunungan, perubahan ketinggian dapat menyebabkan sakit kepala. Hipoksia terjadi saat pasokan oksigen ke tubuh tidak mencukupi karena rendahnya aliran darah atau rendahnya oksigen di udara.
Kamu tidak harus mendaki gunung untuk merasakan sakit kepala akibat perubahan ketinggian. Bahkan, perubahan ketinggian kecil pun dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Semua gejala yang berhubungan dengan migrain, frekuensi sakit kepala, dan tingkat keparahan sakit kepala cenderung memburuk seiring dengan meningkatnya ketinggian.
6. Aktivitas fisik

Melakukan aktivitas fisik di luar ruangan saat cuaca panas juga dapat menyebabkan sakit kepala. Ini karena tubuh menjadi terlalu panas dan tidak dapat mendinginkan diri. Hal ini lebih sering terjadi selama bulan-bulan musim panas, terutama saat cuaca lembap.
Gejala lainnya, meliputi:
- Pusing.
- Banyak berkeringat.
- Kelelahan.
- Kram otot.
- Mual dan muntah.
- Kulit dingin dan lembap.
7. Perubahan pola makan
Perjalanan dapat mengganggu pilihan pola makan. Terkadang, makanan yang kamu konsumsi di luar sana bisa menyebabkan sakit kepala.
Bagi sebagian orang, makanan tinggi tiramin, nitrat, sulfit, dan bahan buatan bisa memicu sakit kepala. Makanan lain yang menyebabkan sakit kepala meliputi keju, daging yang diawetkan, makanan asam, dan alkohol.
Bisa juga karena kafein. Fluktuasi asupan kafein diketahui dapat menyebabkan sakit kepala. Jika saat liburan kamu jadi tidak minum kopi atau justru minum lebih banyak kopi, ini dapat menyebabkan sakit kepala.
Akhir kata, berlibur dan menghabiskan waktu di luar ruangan dapat membantumu melepaskan diri dari rutinitas normal. Namun, ini juga bisa jadi penyebab sakit kepala. Cobalah untuk menghindari panas, cukupi kebutuhan cairan, dan tetap tenang untuk mencegah sakit kepala saat beraktivitas di luar ruangan.
Referensi
Health. Diakses pada Juli 2024. 6 Reasons Why You Might Get Travel Headaches.
Medical News Today. Diakses pada Juli 2024. Heat headaches: What causes them?
Verywell Health. Diakses pada Juli 2024. Can Hot Weather Give You a Heat Headache?