Sering Merasa Jenuh dengan Aktivitas Harian? Ini Penjelasannya!

28 Mei 2023, 08:04 WIB

ilustrasi merasa jenuh dengan kehidupan sehari-hari (unsplash.com/Zohre Nemati)

Seperti yang kita pahami secara umum, manusia menjalani kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam aktivitas. Kita akan disibukkan pada pekerjaan, urusan keluarga, pendidikan, dan segala kegiatan yang bakal menjadi rutinitas harian. Kita mungkin saja akan menganggap bahwa aktivitas tersebut bukanlah sesuatu yang membebani hidup.

Namun, bagi sebagian orang, menjalani aktivitas harian bisa saja terasa membosankan dan pada satu titik mereka merasakan kejenuhan di atas ambang normal. Jika pernah atau sedang mengalaminya, mungkin kamu pun akan bertanya-tanya. Well, kamu tidak sendirian karena ada banyak orang di luar sana mengalami hal yang sama.

So, sains berusaha menjawab kenapa seseorang bisa merasakan bosan dan jenuh yang sangat intens ketika menghadapi hidup sehari-hari. Yuk, disimak artikelnya!

1. Manusia normal dapat mengalami anhedonia

ilustrasi hilangnya semangat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Anhedonia adalah kondisi medis yang cukup unik karena berpengaruh pada tingkat kepuasan atau semangat pada mental seseorang. Nah, ketika mengalami hal ini, biasanya seseorang bakal merasa jenuh, bosan, dan kehilangan semangat yang seharusnya muncul pada setiap harinya.

Menurut laporan dalam Dialogues in Clinical Neuroscience yang dirilis pada 2008, dijelaskan bahwa kondisi anhedonia merupakan salah satu gejala yang dikaitkan dengan depresi mayor. Meski belum diketahui secara pasti, para ahli menduga kuat bahwa kondisi ini disebabkan oleh perubahan aktivitas sel-sel saraf di otak.

Bahkan, gangguan atau kelainan zat kimia yang ada di otak juga bisa menyebabkan seseorang terserang anhedonia. Jadi, perlu diketahui lebih lanjut apakah kamu betul-betul mengalami hal ini atau tidak. Pemeriksaan diri ke dokter bisa menjadi langkah awal supaya kamu lebih memahami kenapa perasaan negatif selalu muncul setiap hari.

2. Bisa dialami semua orang pada takaran yang berbeda-beda

Rasa jenuh yang intens bisa dirasakan setiap orang dengan takaran yang berbeda. (unsplash.com/Abbie Bernet)

Perasaan bosan dan jenuh sebetulnya hal yang wajar selama itu bisa reda dengan sendirinya. Masalahnya, perasaan negatif tersebut dapat bersarang dalam pikiran penderitanya cukup lama, bahkan bisa hitungan bulan atau tahun. Faktanya, kondisi macam ini dapat dialami oleh siapa saja dan tentunya memiliki takaran yang berbeda satu sama lain.

Nah, bisa jadi kebosanan yang kamu alami juga berkorelasi dengan kesepian, lho. Menurut laman Social Self, untuk meringankan kondisi ini, kamu bisa melakukan beberapa hal:

mencari tahu kenapa dan bagaimana kamu bisa merasa kesepian;
berusaha mengetahui apa yang menjadi pemicu rasa bosan, jenuh, dan tidak semangat;
belajar untuk menenangkan pikiran, misalnya dengan meditasi, membaca buku, menulis, dan hal-hal positif lainnya;
batasi menggunakan HP atau TV;
perbanyak lingkaran pertemanan yang mendukung satu sama lain karena berdiam diri di kamar hanya akan memperburuk kondisimu;
jika memungkinkan, pertimbangkan untuk memelihara hewan peliharaan;
jangan mengonsumsi alkohol dan obat-obatan berbahaya;
buat dan atur rencana terjadwal di luar jam kerja yang diyakini dapat mengikis rasa bosan dan jenuh secara perlahan;
lakukan hobi atau kesukaanmu kala libur, bahkan kalau perlu cari hobi baru yang bisa membuatmu lebih bahagia;
berusaha masuk ke dalam komunitas yang membangun dan temukan aktivitas yang membuat hidupmu terasa berharga.

Diharapkan dengan beberapa langkah tepat yang diambil, rasa bosan, jenuh, tidak semangat, bahkan perasaan negatif lainnya bisa teratasi. Satu lagi, orang yang paham dan mengerti perasaanmu adalah dirimu sendiri. Jadi, sayangi dan pahamilah dirimu sendiri, ya.

3. Jika bukan kondisi medis serius, rasa jenuh dan penat biasanya hilang dengan sendirinya

Default Image IDN

Well, rasa bosan, jenuh, dan penat sebetulnya bisa hilang dengan sendirinya. Hal ini masih terkait dengan kondisi lingkungan yang cenderung bersifat temporal. Bosan melakukan aktivitas di sekolah, kampus, kantor, bahkan di rumah sendiri bisa jadi hanya bersifat sementara dan akan teratasi ketika kondisi lingkungan tersebut berubah.

Namun, kamu wajib waspada ketika perasaan negatif selalu muncul secara intens, dalam, tanpa sebab, dan berkepanjangan. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan mental, misalnya depresi, stres akut, atau ketidakseimbangan zat kimiawi di otak. Jika sudah begini, sebaik dan sebagus apa pun kondisi lingkungan, kamu tetap akan merasa negatif.

So, sekali lagi, jika perasaan ini sudah berlangsung lama dan tidak diketahui apa penyebabnya, jangan sungkan memeriksakan diri ke dokter atau ahli medis. Ingat, rasa jenuh dan bosan pun bisa berdampak negatif kalau tidak diatasi dengan tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.