Selain Haus, 5 Tanda Ini Menunjukkan Bahwa Kamu Dehidrasi

Fakta bahwa tubuh manusia memerlukan air agar dapat berfungsi dengan optimal telah banyak diketahui. Namun ini tak lantas mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan cairan sesuai anjuran. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang baru minum saat merasa haus saja.
Banyak orang meyakini bahwa rasa haus kerap dikaitkan dengan tanda dehidrasi. Padahal, beberapa tanda ini menunjukkan bahwa kamu dehidrasi, lho. Perhatikan tanda-tandanya, karena dehidrasi dapat memicu berbagai permasalahan kesehatan!
1. Bau mulut

Jarang disadari, jika kita kurang minum air dapat memicu bau mulut. Dijelaskan melalui laman Realsimple, saliva atau air liur mempunyai sifat antibakteri dan produksinya memerlukan air.
Ketika tubuh kekurangan air, produksi saliva akan menurun karena air akan dialihkan ke bagian tubuh lain yang lebih diprioritaskan. Alhasil, pertumbuhan bakteri, khususnya yang dapat menimbulkan bau tidak sedap dalam mulut akan meningkat.
2. Merasa lapar

Kontras dengan yang banyak dipercaya masyarakat, rasa lapar tak hanya menjadi cara tubuh untuk memberitahu bahwa kita perlu makan. Rasa lapar juga dapat muncul sebagai tanda dehidrasi. Banyak orang yang merasa terkecoh dengan rasa lapar sehingga memutuskan untuk segera makan saat tandanya muncul.
Untuk memastikan apakah kamu merasa lapar karena memang perlu makan, coba tes dengan minum air. Apabila rasa laparnya segera hilang, itu bisa jadi tanda bahwa kamu memang kekurangan minum.
3. Kepala berdenyut

Tanda lain yang menunjukkan bahwa kamu mengalami dehidrasi ialah kepala terasa berdenyut. Sayangnya, belum ada penjelasan ilmiah yang menghubungkan antara kepala berdenyut dengan kekurangan minum atau dehidrasi.
Namun para ahli memiliki beberapa hipotesis mengenai hal ini. Dilansir Medical News Today, ini mungkin disebabkan oleh penurunan kadar elektrolit dalam darah. Elektrolit sendiri biasa didapat dari air mineral. Efeknya, kepala terasa pusing di seluruh bagian dan akan semakin sakit saat digerakkan.
4. Kulit menjadi kering dan elastisitasnya berkurang

Dehidrasi tentu bukanlah satu-satunya penyebab kulit kering. Namun dehidrasi biasanya memicu penurunan elastisitas pada kulit. Ini terlihat saat kamu mencubit kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan kembali seperti semula saat dicubit. Namun pada orang yang mengalami dehidrasi, biasanya kulit memerlukan waktu lama untuk kembali.
Dikutip Medline, dehidrasi tingkat sedang dapat memicu penurunan elastisitas kulit hingga lima persen, dan dehidrasi berat dapat memicu penurunan hingga sepuluh persen. Namun umumnya ini terjadi pada kasus seperti diare dan muntah yang cukup intens sehingga memicu penurunan konsentrasi cairan tubuh dalam jumlah besar.
5. Suasana hati tak menentu

Selain lapar dan kekurangan tidur, kekurangan minum juga diduga menjadi faktor utama di balik perubahan suasana hati yang tak menentu. Dehidrasi memiliki dampak neurologi yang menyebabkan seseorang lebih sensitif. Tak heran jika hal ini lantas memicu perasaan cranky dan mudah marah.
Ini juga terlihat melalui sebuah studi yang dilakukan oleh University of Connecticut Institutional Review Board for Human Studies pada tahun 2012. Studi tersebut melaporkan bahwa orang yang mengalami dehidrasi tingkat sedang, cenderung mengalami sakit kepala, kekurangan fokus, dan lebih sensitif.
Tak hanya haus saja, tanda ini menunjukkan bahwa kamu dehidrasi. Jadi, jangan lupa penuhi kebutuhan cairan setiap hari, ya. Jika perlu, nyalakanlah alarm setiap jam agar kamu dapat disiplin dan mempertahankan kebiasaan minum dengan baik. Dengan demikian, tubuh dapat berfungsi lebih optimal, kesehatan tetap terjaga, dan kamu bisa tetap produktif sepanjang hari.