Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Memiliki Kehamilan Sehat di Atas Usia 35 Tahun

ilustrasi ibu hamil makan buah (freepik.com/Freepik)
Intinya sih...
  • Usia terbaik untuk hamil adalah di usia 20-an, tapi risiko komplikasi meningkat pada usia di atas 35 tahun.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan, dan lakukan perawatan rutin selama kehamilan.
  • Mengonsumsi asam folat, bergerak aktif, mengelola kondisi medis, dan menjaga pola makan penting untuk kehamilan yang sehat.

Usia terbaik untuk hamil bagi perempuan adalah di usia 20-an. Namun, karena berbagai alasan, banyak juga perempuan yang baru hamil ketika usianya di atas 30 tahun.

Jika kamu hamil pada usia 35 tahun atau lebih, kamu harus ekstra hati-hati. Pasalnya, setelah usia 35 tahun, risiko komplikasi kehamilan meningkat cukup signifikan. Perawatan rutin dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan menangani segala komplikasi yang timbul.

Jika kamu berusia di atas 35 tahun dan sedang hamil atau merencanakan kehamilan, ikuti tips berikut untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.

1. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai kehamilan

Jika kamu baru merencanakan kehamilan, kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan bidan atau dokter kandungan tentang kesehatanmu secara keseluruhan. Diskusikan perubahan gaya hidup yang meningkatkan peluang untuk mendapatkan kehamilan yang sehat. 

Utarakan kekhawatiran yang kamu miliki tentang kesuburan atau kehamilan. Juga, tanyakan tentang cara meningkatkan peluang pembuahan.

2. Dapatkan perawatan prenatal secara teratur

ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (pexels.com/Mikhail Nilov)

Segera menjadwalkan janji temu dengan dokter begitu tahu bahwa dirimu hamil. Nantinya, dokter akan memantau kamu sepanjang kehamilan. Dokter juga biasanya memberikan panduan tentang olahraga yang aman untuk setiap trimester, saran pola makan, dan tes prenatal apa saja yang kamu perlukan.

Pada setiap janji temu, dokter akan memeriksa tekanan darah, berat badan, dan memantau tanda-tanda bahaya. Pemeriksaan rutin membantu memastikan kamu mendapatkan kehamilan yang sehat dan berjalan sesuai rencana. Jika ada masalah, dokter akan mengatasinya dengan cepat.

3. Konsumsi vitamin prenatal

Semua perempuan yang berencana untuk hamil harus mengonsumsi suplemen asam folat 400 mikrogram setiap harinya.

Mencukupi kebutuhan asam folat penting untuk mencegah kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang bayi. Ini juga menambah perlindungan ekstra bagi perempuan lanjut usia, yang lebih mungkin memiliki bayi dengan cacat lahir.

Perempuan dengan riwayat anak yang mengalami cacat tabung saraf membutuhkan 4.000 mikrogram asam folat. Namun, kamu tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1.000 mikrogram asam folat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

4. Tetap aktif

ilustrasi ibu hamil sedang melakukan latihan angkat beban (pexels.com/Gustavo Fring)

Banyak bergerak dapat membantu meringankan ketidaknyamanan selama kehamilan, meningkatkan energi, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Olahraga dapat membantu meningkatkan stamina dan kekuatan otot, sehingga membantu proses persalinan.

Bicarakan dengan dokter sebelum memulai atau melanjutkan program olahraga. Ini penting untuk memastikan bahwa kamu tidak melakukan olahraga yang terlalu berat dan membahayakan kehamilan.

5. Kelola masalah medis

Masalah kesehatan yang tidak ditangani dengan baik, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes dapat membahayakan kehamilan.

Penting untuk bekerja sama dengan dokter untuk meninjau pengobatan yang kamu konsumsi saat ini dan untuk mengendalikan kondisi medis yang ada.

Perempuan hamil yang berusia di atas 35 tahun lebih mungkin terkena diabetes gestasional dan preeklamsia.

Kamu dapat mengurangi risiko terkena kondisi ini dengan mengelola kondisi mendasar yang sudah ada sejak sebelum kehamilan. Misalnya, dengan memantau kadar gula darah dan tekanan darah, mengurangi konsumsi gula dan garam, serta rutin berolahraga ringan.

6. Hindari zat-zat yang berisiko

ilustrasi minuman beralkohol (unsplash.com/Kelsey Chance)

Perempuan hamil harus menghindari alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang. Zat-zat tersebut dapat meningkatkan risiko ini:

  • Berat badan lahir rendah.
  • Lahir prematur.
  • Beberapa cacat lahir.
  • Sindrom kematian bayi mendadak.

Juga, penting untuk bertanya kepada penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun.

7. Konsumsi makanan bernutrisi

Selama kehamilan, kamu harus memperbanyak konsumsi makanan utuh yang kaya folat, zat besi, kalsium, vitamin D, dan protein. Itu adalah nutrisi utama yang menjadi dasar kehamilan yang sehat.

Jika kamu sudah mengonsumsi makanan sehat, pertahankan. Jika kamu kesulitan memenuhi kebtuhan nutrisi lewat makanan, dokter mungkin akan meresepkan suplemen prenatal. Idealnya, suplemen ini dikonsumsi sejak beberapa bulan sebelum hamil.

Walaupun lebih berisiko, tetapi dimungkinkan untuk memiliki kehamilan yang sehat di atas usia 35 tahun. Melakukan tips di atas bisa membantu kamu mendapatkan kehamilan dan bayi yang sehat. Yang terpenting, jaga pola hidup sehat dan ikuti saran dari dokter.

Referensi

Mayo Clinic. Diakses pada Agustus 2024. Pregnancy after 35: Healthy pregnancies, healthy babies.
OBGYN Westside. Diakses pada Agustus 2024. Tips for a Healthy Pregnancy After Age 35.
WebMD. Diakses pada Agustus 2024. Geriatric Pregnancy: Pregnancy After 35.
Cleveland Clinic. Diakses pada Agustus 2024. How to Have a Healthy Pregnancy After 35.
HealthPartners. Diakses pada Agustus 2024. How to prepare for pregnancy after 35: How age may affect fertility, pregnancy and labor.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us