Tips Mudik Aman dan Nyaman untuk Ibu Hamil, Catat!

- Mudik saat hamil memang memiliki risiko, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.
- Sebelum mudik, berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk memastikan kondisi kamu sehat dan tahu apa saja yang perlu dipersiapkan.
Mudik butuh persiapan matang, terutama jika kamu sedang hamil. Walaupun rentan terhadap beberapa masalah kesehatan, tetapi ibu hamil tidak dilarang untuk mudik selama tidak memiliki komplikasi kehamilan berdasarkan pemeriksaan dokter.
Dokter Rendy Indraprana, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Eka Hospital Cibubur, memberikan beberapa tips mudik nyaman bagi ibu hamil.
1. Hal-hal yang harus diperhatikan ibu hamil saat mudik

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil saat mudik. Ini meliputi:
- Usia kehamilan: Waktu terbaik untuk mudik bagi ibu hamil adalah pada trimester kedua karena masa pembentukan janin sudah terlewati dan rasa mual sudah mulai menghilang. Jadi, disarankan usia kandungan sebelum 37 minggu.
- Durasi perjalanan: Durasi perjalanan yang dianjurkan untuk ibu hamil maksimal 4 jam. Jika perjalanan ditempuh lebih dari 4 jam, ada baiknya diselingi dengan berjalan kaki atau melakukan peregangan ringan.
- Konsultasi dengan dokter kandungan: Sebelum mudik, bumil disarankan menemui dokter kandungan untuk memastikan kehamilan dalam kondisi aman.
- Persiapkan surat dokter: Surat dokter yang menyatakan kondisi kehamilan perlu dipersiapkan jika bumil akan bepergian menggunakan kereta api atau pesawat.
- Mencatat daftar rest area dan rumah sakit: Bumil disarankan untuk mencatat daftar rest area, rumah sakit, atau klinik di daerah yang akan dilewati selama perjalanan.
Agar perjalanan nyaman, ibu hamil disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar.
Selain itu, selalu penuhi kebutuhan cairan dan nutrisi saat mudik. Selama perjalanan, jangan lupa untuk sering minum air putih agar hidrasi tetap terjaga.
2. Dampak kekurangan cairan bagi ibu hamil

Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi. Cairan tersebut digunakan untuk membawa nutrisi dari darah ke janin dalam kandungan. Ada beberapa dampak buruk bila bumil kekurangan cairan saat mudik, seperti:
- Konstipasi: Seperti diketahui, feses membutuhkan cairan agar bisa dikeluarkan dari tubuh. Bila asupan cairan berkurang selama hamil, maka feses menjadi keras dan bumil akan mengalami konstipasi.
- Mual: Saat mengalami dehidrasi, lambung akan kekurangan cairan untuk memproses makanan. Akibatnya, produksi asam lambung meningkat.
- Sakit kepala dan pusing: Kekurangan cairan dapat menyebabkan peredaran darah menjadi terganggu. Akibatnya, bumil bisa mengalami sakit kepala dan pusing selama perjalanan.
- Mudah lelah: Tubuh yang kekurangan asupan cairan akan mengalami gangguan metabolisme, sehingga menjadi mudah lelah.
- Mengalami infeksi saluran kemih (ISK): ISK dapat terjadi pada seseorang yang mengalami dehidrasi. Gejala ISK pada ibu hamil dapat berupa nyeri saat buang air kecil, demam, hingga sakit punggung.
Mudik saat hamil memang memiliki risiko, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, ibu hamil bisa mudik dengan aman dan nyaman.