Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Udara yang Kamu Hirup dalam Mobil Bisa Picu Kanker

ilustrasi mobil (unsplash.com/Nabeel Syed)
ilustrasi mobil (unsplash.com/Nabeel Syed)
Intinya sih...
  • Sebuah studi dalam jurnal Environmental Science & Technology menemukan bahwa udara di dalam beberapa model mobil kabin tercemar dengan bahan flame retardant.
  • Dari analisis yang telah dilakukan, jenis OPE tris (1-chloro-isopropyl) phosphate (TCIPP) memiliki frekuensi deteksi 99 persen.
  • TDCIPP dianggap berpotensi menyebabkan kanker pada manusia.

Sebagian besar mobil yang kita tahu menggunakan bahan penghambat api atau flame retardant pada busa dan penutup kursi, serta area kabin kendaraan. 

Penelitian yang sudah ada telah menghubungkan paparan penghambat api tertentu dengan masalah kesehatan, seperti masalah neurologis, gangguan hormon, dan kematian terkait kanker.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology menemukan bahwa udara di dalam beberapa model mobil kabin tercemar dengan bahan flame retardant.

1. Studi menggunakan sampler pasif silikon

ilustrasi mobil mewah (pixabay.com/Cbowers)
ilustrasi mobil mewah (pixabay.com/Cbowers)

Untuk studi ini, peneliti merekrut 101 warga Amerika Serikat (AS) yang memiliki mobil dengan model tahun 2015 atau lebih baru. Peneliti menggunakan gantungan sampler pasif silikon di kaca spion mereka selama tujuh hari. 

Sampler pasif silikon bisa digunakan untuk mengukur berbagai jenis polutan di udara, termasuk penghambat api brominasi dan organofosfat.

Para peneliti melaporkan bahwa ester organofosfat (OPE) adalah penghambat api yang paling sering terdeteksi yang dikumpulkan oleh sampler pasif silikon.

Interior mobil sering kali mengandung sebagian besar komponen plastik yang kemungkinan merupakan sumber dari OPE. Contohnya busa pada lapisan atap interior, jok, atau perangkat elektronik di dasbor. 

Makin banyak plastik yang digunakan sehari-hari, makin besar paparan terhadap bahan kimia ini. 

2. Ditemukan senyawa dengan deteksi 99 persen

ilustrasi kandungan kimia cairan pendingin (unsplash.com/Robert Laursoo)
ilustrasi kandungan kimia cairan pendingin (unsplash.com/Robert Laursoo)

Dari analisis yang telah dilakukan, jenis OPE tris (1-chloro-isopropyl) phosphate (TCIPP) memiliki frekuensi deteksi 99 persen. Pengukuran udara dalam kabin menemukan bahwa senyawa ini berkisar antara 0,2 hingga 11,600 ng/g sampler.

Peneliti juga menemukan bahwa TCIPP merupakan penghambat api dominan yang ditemukan pada busa jok mobil.

TCIPP merupakan penghambat api organofosfat terklorinasi yang telah digunakan secara luas di beberapa tekstil, insulasi bangunan, dan furnitur. Bahan ini makin banyak digunakan setelah penggunaan bahan kimia sejenisnya (TDCIPP) dihentikan. TDCIPP dianggap berpotensi menyebabkan kanker pada manusia.

3. Cara mengurangi risiko paparan bahan kimia di dalam mobil

ilustrasi mobil sedan (unsplash.com/Александр Бендус)
ilustrasi mobil sedan (unsplash.com/Александр Бендус)

Untuk membantu melindungi pengemudi dan penumpang dari potensi paparan bahan tahan api di kabin kendaraan, ventilasi pada mobil menjadi hal yang krusial.

Heather M. Stapleton, PhD, salah satu penulis penelitian tersebut, menyarankan untuk memarkir mobil di tempat yang teduh atau menggunakan sun visor untuk meminimalkan suhu interior mobil di siang hari.

"Saya juga menganjurkan agar masyarakat membuka jendela mobil dan memberikan ventilasi udara sebelum masuk ke dalam mobil untuk mengemudi," ucap Heather pada laman Medical News Today

Tidak menggunakan fitur sirkulasi udara juga bisa membantu mengurangi potensi paparan secara maksimal. 

Penelitian ini meningkatkan kesadaran akan potensi paparan lingkungan terhadap senyawa yang mungkin berbahaya bagi manusia. Dengan mengurangi paparan tersebut, kamu bisa terhindar dari bahan-bahan pemicu kanker atau karsinogen. 

Referensi:

Hoehn, R. M., Jahl, L. G., Herkert, N. J., Hoffman, K., Soehl, A., Diamond, M. L., Blum, A., & Stapleton, H. M. (2024). Flame retardant exposure in vehicles is influenced by use in seat foam and temperature. Environmental Science & Technology. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us