Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Mitos tentang Nyeri Menstruasi, Kamu Gak Perlu Risau Lagi!  

ilustrasi nyeri menstruasi (pexels.com/Polina Zimmerman)
ilustrasi nyeri menstruasi (pexels.com/Polina Zimmerman)

Nyeri menstruasi atau dismenore adalah nyeri kram yang bisa terjadi sebelum atau selama menstruasi berlangsung. Tingkat keparahan nyeri bisa bervariasi. Ada yang ringan, sedang, hingga parah. Namun tingkat keparahan nyeri yang terjadi di satu siklus menstruasi dan yang lain bisa berbeda.

Membahas tentang menstruasi, ada beberapa mitos mengenai nyeri menstruasi yang sering diamini oleh para perempuan. Bahkan karena percaya akan mitos-mitos ini, mereka tidak mendapatkan penanganan dismenore yang tepat.

Berikut adalah empat kumpulan mitos nyeri menstruasi dan penjelasannya!

1. Setiap rasa nyeri menstruasi adalah tanda ketidak suburan

ilustrasi nyeri menstruasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi nyeri menstruasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dismenore primer disebabkan oleh senyawa prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi otot dan pembuluh darah rahim. Pada hari pertama haid, kadar prostaglandin tinggi sehingga rasa nyeri akan sangat terasa dan cenderung berkurang setelah beberapa hari. Hal ini sebenarnya lumrah terjadi sehingga tidak berpengaruh terhadap tingkat fertilitas atau kesuburan organ reproduksi wanita.

Di sisi lain ada dismenore sekunder yang disebabkan oleh adanya gangguan reproduksi. Rasa sakitnya cenderung lama dan justru bertambah buruk seiring berjalannya waktu. Antai Hospital menjelaskan, kasus dismenore sekunder inilah yang berhubungan erat dengan infertilitas.

Sebab, faktor penyebab dismenore sekunder adalah keberadaan sel abnormal yang muncul di rongga panggul, dinding rahim, ovarium, dan lain-lain. Fenomena ini juga mengakibatkan iritasi lokal bahkan nyeri saat berhubungan seksual.

2. Olahraga dapat memperparah rasa nyeri

ilustrasi perempuan yang berolahraga (pexels.com/Nathan Cowley)
ilustrasi perempuan yang berolahraga (pexels.com/Nathan Cowley)

Masih banyak wanita yang beranggapan bahwa olahraga dapat memperparah nyeri menstruasi. Akibatnya banyak yang cenderung menghindari olahraga ketika sedang menstruasi.

Anggapan tersebut dibantah oleh penelitian pada tahun 2019 yang menjelaskan bahwa olahraga apapun selama 45-60 menit, tiga kali seminggu justru bisa signifikan mengurangi intensitas nyeri menstruasi.

Lebih lanjut, penelitian tersebut mengungkapkan jika selama olahraga kadar beta endorphin akan meningkat dan hal itu bisa membantu mengurangi rasa sakit.

3. Makan manis dapat meredakan rasa nyeri

ilustrasi makan makanan manis (pexels.com/Tim  Samuel)
ilustrasi makan makanan manis (pexels.com/Tim Samuel)

Saat menstruasi, banyak wanita yang ingin makan makanan manis dengan harapan makanan tersebut dapat meredakan rasa nyeri yang melanda. Benarkah begitu?

Anggapan tersebut dibantah oleh dr. Gandhali Deorukhar Pillai, seorang dokter konsultan obstetri ginekologi dalam laman Health Shots.

“Gula bersifat inflamasi dan bisa meningkatkan suplai darah di rahim. Hal ini menyebabkan peningkatan retensi air yang selanjutnya menyebabkan sakit perut. Selain nyeri, konsumsi gula dapat memperburuk gejala PMS lainnya.”

4. Makanan asam memperburuk kram menstruasi

ilustrasi perempuan makan makanan asam (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan makan makanan asam (freepik.com/freepik)

Banyak perempuan beranggapan bahwa makanan asam dapat memperburuk kram menstruasi. Nah sekarang kamu tidak perlu takut makan makanan asam ketika menstruasi karena itu adalah mitos, ya!

Ladies, memang ada beberapa makanan yang bisa memperburuk nyeri menstruasi, namun jenis makanan yang dimaksud bukanlah makanan asam. Dilansir Very Well Health, konsumsi makanan tinggi daging, minyak, gula, garam, dan kopilah yang dikaitkan dengan kasus nyeri haid khususnya pada remaja putri.

Sedangkan untuk makanan yang bermanfaat untuk melawan nyeri haid adalah makanan yang banyak kandungan asam lemak omega-3 yang ada pada ikan laut, telur, dan biji-bijian. Selain itu, batasi konsumsi kafein dan jaga tubuh supaya tetap terhidrasi agar kram menstruasi dapat mereda.

Selain mengacuhkan mitos-mitos tadi, kamu tetap perlu aware dengan kondisi kram yang sedang dirasakan. Jika nyeri menstruasi tidak kunjung mereda atau kamu mengalami sakit yang luar biasa, jangan sungkan untuk mengonsultasikannya ke dokter, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Rohmatusyarifah
EditorDwi Rohmatusyarifah
Follow Us