Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Hanya di Udara, Bakteri TBC Bisa Bertahan di Air dan Tanah

Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab tuberkulosis atau TBC.
Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab tuberkulosis atau TBC. (commons.wikimedia.org/NIAID)
Intinya sih...
  • Bakteri Mycobacterium tuberculosis, penyebab TBC, bisa bertahan di air, tanah, dan debu.
  • Lingkungan lembap, jarang terpapar sinar matahari, dan tanpa sirkulasi udara dapat menjadi tempat bakteri menetap.
  • Pencegahan TBC tak cukup lewat pengobatan, tetapi juga menjaga kebersihan dan ventilasi rumah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selama ini, tuberkulosis (TBC) dikenal sebagai penyakit yang menular lewat udara, terutama melalui percikan batuk atau bersin (droplet) dari pasien aktif. Namun, pakar Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. dr. Inayati, M.Kes., Sp.MK, mengatakan bahwa bakteri penyebab TBC juga dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia, termasuk di air, tanah, dan debu.

“Bakteri TBC dapat bertahan di luar tubuh manusia selama beberapa waktu, terutama jika berada di tempat yang lembap atau tidak terkena sinar matahari. Di dalam air atau debu, ia bisa menetap hingga kondisi kembali mendukung untuk menginfeksi inang baru," kata Dr. Inayati mengutip dari laman resmi UMY.

Ketahanan luar biasa ini menjadi ancaman tersembunyi, terutama di kawasan padat penduduk dengan sanitasi yang buruk dan minim sirkulasi udara. Kondisi tersebut menciptakan lingkungan ideal bagi Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC, untuk bertahan hidup lebih lama.

Bakteri TBC memang dikenal sangat tangguh, diketahui memiliki lapisan dinding sel tebal yang kaya akan lemak, membuatnya tahan terhadap kekeringan, panas ringan, dan paparan bahan kimia tertentu.

Lingkungan lembap dan jarang terpapar sinar matahari bisa menjadi tempat bakteri TBC menetap

Dijelaskan oleh Dr. Inayati, pasien TBC terbagi menjadi dua tipe: pasien aktif dan pasien laten.

Pasien aktif menularkan penyakit melalui percikan batuk atau bersin, sedangkan pasien laten tampak sehat dan tanpa gejala, tetapi masih menyimpan bakteri yang “tidur” (dorman) di dalam tubuh.

“Begitu daya tahan tubuh menurun, bakteri bisa aktif kembali dan menular ke orang lain. Jadi, pengawasan medis dan gaya hidup sehat tetap penting bahkan setelah sembuh,” tegasnya.

Namun, pengendalian TBC tidak hanya berfokus pada pengobatan pasien. Upaya menjaga lingkungan tetap bersih dan memiliki ventilasi yang memadai juga menjadi faktor penting.

“Ruangan yang tertutup rapat, jarang mendapat sinar matahari, dan tidak memiliki sirkulasi udara berisiko tinggi menjadi tempat bakteri menetap. Jadi, bukan hanya pasien yang harus diobati, tetapi lingkungannya juga harus dijaga tetap sehat,” ujar Dr. Inayati.

Hal ini sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, yang menekankan pentingnya membuka jendela rumah setiap pagi agar udara dan cahaya matahari bisa masuk. Langkah sederhana ini dapat menurunkan risiko penularan TBC, terutama di lingkungan padat.

Langkah-langkah pencegahan TBC

Ilustrasi perempuan membuka jendela rumahnya.
ilustrasi perempuan membuka jendela (freepik.com/tirachardz)

Agar terhindar dari penularan TBC, kamu bisa mempraktikkan upaya pencegahan di bawah ini:

  • Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, tidak merokok/berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol, mempraktikkan etika batuk yang tepat, pakai masker, menjaga lingkungan sekitar tetap bersih.
  • Vaksinasi BCG bagi bayi baru lahir.
  • Terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) sebagai obat pencegahan agar tidak tertular TBC, terutama bagi kontak serumah dan orang dengan HIV.
  • Temukan dan obati sampai sembuh (TOSS TBC), sehingga dapat menghentikan rantai penularan dan mencegah kematian akibat TBC. Keberhasilan pengobatan TBC ditentukan dengan 3T (Tepat Dosis, Tepat Cara, dan Tepat Waktu).

Referensi

"Waspada! Bakteri TBC Bisa Bertahan di Lingkungan Lembap, Bukan Hanya Menular Lewat Udara." Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diakses November 2025.

"Global Tuberculosis Report 2024." World Health Organization. Diakses November 2025.

"Tahukah Kamu Pencegahan TBC Dapat Dimulai Dari Diri Sendiri?" Kementerian Kesehatan RI. Diakses November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

7 Penyebab Keluar Lendir dari Anus, Waspadai Tanda-tandanya

12 Nov 2025, 21:48 WIBHealth