Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Penyakit pada Sistem Peredaran Darah, Jangan Diremehkan!

freepik.com/pch.vector
freepik.com/pch.vector

Sistem peredaran darah atau yang juga disebut sistem kardiovaskular terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang mengalir ke seluruh tubuh. Sistem ini fungsinya membawa oksigen, nutrisi, elektrolit, dan hormon di seluruh tubuh.

Penyakit pada sistem peredaran darah dapat terjadi karena berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh akibat beberapa kondisi tertentu. Saat ini terjadi, maka akan menimbulkan gejala akibat penyakit pada sistem peredaran darah.

Ada banyak penyakit sistem peredaran darah dan semuanya mengganggu proses kompleks distribusi darah di dalam tubuh. Berikut ini daftarnya.

1. Penyakit aterosklerosis

freepik.com/shayne_ch13
freepik.com/shayne_ch13

Aterosklerosis adalah kondisi penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Awalnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Gejala baru muncul ketika aliran darah ke organ atau jaringan terhambat.

Akibatnya, kebanyakan orang tidak menyadari dirinya menderita aterosklerosis hingga timbul komplikasi. Biasanya, komplikasi ini bisa terjadi ketika pembuluh darah sudah menyempit.

Perlu diingat bahwa aterosklerosis menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang dapat merusak jantung dan bahkan menyebabkan stroke.

2. Hipertensi

freepik.com/rawpixel.com
freepik.com/rawpixel.com

Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti kekuatan atau tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah secara konsisten terlalu tinggi.

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

Umumnya penderita hipertensi tidak mengalami gejala apa pun hingga tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki "silent killer" atau penyakit yang bisa membunuh secara diam-diam.

3. Penyakit arteri koroner

ilustrasi penyakit jantung (freepik.com/jcomp)
ilustrasi penyakit jantung (freepik.com/jcomp)

Penyakit arteri koroner adalah salah satu jenis penyakit jantung yang paling umum di dunia. Penyakit ini juga biasanya disebut sebagai penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik.

Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.

Karena berkurangnya aliran darah ke jantung, maka hal tersebut akan memicu gejala penyakit jantung koroner, seperti angina dan sesak napas. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani, maka arteri akan tersumbat sepenuhnya dan memicu serangan jantung.

4. Penyakit arteri perifer

halodoc.com
halodoc.com

Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi aliran darah ke tungkai tersumbat akibat penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri). Akibatnya, tungkai yang kekurangan pasokan darah akan terasa sakit, terutama saat berjalan.

Terkadang penyakit ini tidak menimbulkan gejala dan berkembang secara perlahan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, penyakit arteri perifer bisa memburuk hingga menimbulkan kematian jaringan, dan berisiko untuk diamputasi.

5. Serangan jantung

freepik.com/rawpixel.com
freepik.com/rawpixel.com

Serangan jantung terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner, yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang memasok darah ke jantung akibat timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.

Kondisi ini diperparah dengan terbentuknya gumpalan darah, yang dapat menyumbat total pembuluh darah dan menimbulkan serangan jantung.

Melansir Healthline, berikut ini beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita serangan jantung meliputi:

  • Nyeri dada
  • Nyeri yang menjalar dari rahang, bahu, lengan, atau di belakang
  • Keringat dingin
  • Mual
  • Gelisah
  • Sesak napas
  • Detak jantung yang tidak teratur

6. Stroke

pixabay.com/VSRao
pixabay.com/VSRao

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.

Matinya sel otak menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka dari itu, penanganan secepat mungkin dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.

7. Gagal jantung

pixabay.com/Pexels
pixabay.com/Pexels

Heart failure atau gagal jantung adalah kondisi saat pompa jantung melemah, sehingga tidak mampu mengalirkan darah yang cukup ke seluruh tubuh. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah gagal jantung kongestif.

Gagal jantung biasanya terjadi ketika seseorang mengalami masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau penyakit arteri koroner.

Merujuk laman Healthline, gejala awal gagal jantung antara lain cepat lelah, pembengkakan di pergelangan kaki, dan peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil pada malam hari. Gejala yang lebih parah termasuk pernapasan cepat, nyeri dada, dan pingsan. 

8. Aneurisma aorta perut

freepik.com/drobotdean
freepik.com/drobotdean

Aorta adalah pembuluh darah utama dan terbesar di tubuh manusia. Pembuluh darah ini berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. 

Aneurisma aorta merupakan penyakit yang ditandai dengan penggelembungan pada pembuluh darah aorta. Penggelembungan dapat terjadi pada aorta di bagian perut, dada, ataupun keduanya, bisa terjadi secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala.

Namun, seiring dengan membesarnya aneurisma, maka akan memunculkan keluhan dan gejala sesuai lokasinya. Pada aneurisma aorta perut, gejala yang dapat dirasakan adalah:

  • Nyeri punggung
  • Sensasi berdenyut di sekitar pusar
  • Nyeri yang terus menerus dari dalam perut atau dibagian samping perut

Demikianlah 8 penyakit yang menyerang sistem peredaran darah. Untuk mencegahnya, penting untuk menjalani pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, berhenti merokok, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain itu, rutinlah untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Heni Candra Kirana
EditorHeni Candra Kirana
Follow Us