9 Jenis Pengobatan Anemia, Bukan Cuma Suplemen Zat Besi

- Anemia disebabkan oleh kekurangan sel darah merah sehat, dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan dan sesak napas.
- Suplemen zat besi, vitamin B12, atau folat dapat membantu mengobati anemia.
- Pengobatan lainnya meliputi suntikan ESA, transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, perubahan pola makan, operasi, dan penggunaan suplemen.
Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen secara efektif, sehingga tubuh lebih sulit mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, lemas, pusing, dan sesak napas.
Ada banyak jenis anemia, masing-masing disebabkan oleh faktor yang berbeda. Beberapa jenis bersifat sementara dan mungkin tidak perlu pengobatan, sedangkan jenis lainnya bersifat kronis dan perlu pengobatan jangka panjang.
Tergantung penyebabnya, anemia sering kali dapat diobati dengan suplemen seperti zat besi, vitamin B12, atau folat. Masih ada lagi berbagai jenis pengobatan dan perawatan yang tersedia untuk mengelola anemia. Cek daftarnya di bawah ini.
1. Suplemen zat besi
Jika mengalami anemia defisiensi besi, tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin—protein yang membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Mengonsumsi suplemen zat besi (ferrous sulfate/besi sulfat), dapat membantu memulihkan kadar zat besi. Dokter akan merekomendasikan dosis yang tepat untuk pasien.
Untuk membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik, dokter mungkin juga menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C pada saat yang sama. Vitamin C dapat meningkatkan jumlah zat besi yang diserap tubuh.
2. Suplemen atau suntikan vitamin

Anemia megaloblastik terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup vitamin B12 atau folat. Tanpa vitamin-vitamin ini, sumsum tulang menghasilkan sel darah merah yang lebih besar dari biasanya dan tidak berfungsi dengan baik.
Untuk mengobatinya, dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 dan folat. Vitamin ini membantu tubuh menghasilkan sel darah merah yang sehat.
Pada orang dengan anemia pernisiosa, suatu kondisi autoimun yang mencegah tubuh menyerap vitamin B12, kemungkinan besar mereka memerlukan suntikan vitamin B12. Suntikan ini biasanya diberikan setiap hari atau setiap minggu hingga kadar vitamin B12 kembali normal. Dalam beberapa kasus, pasien dapat menyuntikkannya sendiri di rumah.
3. Erythropoiesis-stimulating agent
Eritropoietin (EPO) adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal yang membantu tubuh memproduksi sel darah merah.
Kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal kronis, dapat mengurangi jumlah EPO yang diproduksi oleh ginjal. Jika kadar EPO terlalu rendah, tubuh tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah, yang menyebabkan anemia.
Untuk mengobati anemia jenis ini, dokter mungkin meresepkan erythropoiesis-stimulating agent (ESA) yang dapat disuntikkan, yang merupakan versi sintetis dari EPO. Suntikan ini membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah yang sehat. Dalam beberapa kasus, pasien dapat menyuntikkannya sendiri di rumah.
4. Pengobatan untuk kondisi yang mendasari terjadinya anemia

Sering kali, mengobati kondisi yang mendasari yang memengaruhi produksi sel darah merah dapat membantu mengatasi gejala anemia. Ini dapat mencakup obat untuk mengobati kondisi peradangan, infeksi virus, atau beberapa jenis kanker.
5. Transfusi darah
Pada transfusi darah, darah sehat diberikan kepada pasien melalui infus (intravena) yang dipasang di pembuluh darah vena. Ini dapat menggantikan darah yang hilang selama operasi atau cedera, atau dapat menyediakan darah jika tubuh tidak memproduksi cukup darah.
Sebagian besar darah untuk transfusi berasal dari sumbangan donor sukarela. Dalam beberapa kasus, pasien dapat mengambil dan menyimpan darah sendiri sebelum operasi untuk digunakan jika diperlukan.
Sebelum transfusi, dokter akan menguji darah untuk memastikan darah yang disumbangkan cocok. Prosedur ini biasanya memakan waktu 1 hingga 4 jam, dan pasien akan dipantau selama dan setelahnya.
Transfusi darah sangat aman karena darah yang disumbangkan diuji dan ditangani dengan cermat. Namun, ada kemungkinan kecil terjadinya reaksi ringan hingga serius, seperti:
- Demam.
- Masalah jantung atau paru-paru.
- Aloimunisasi (ketika sistem kekebalan tubuh menyerang darah donor).
- Reaksi langka sel darah putih yang didonorkan membahayakan jaringan sehat pasien.
- Terlalu banyak zat besi dalam tubuh akibat transfusi yang sering.
Risiko terkena infeksi seperti hepatitis B, C, atau HIV dari transfusi sangat rendah berkat kontrol keamanan yang ketat.
Untuk anemia berat, transfusi dapat dengan cepat meningkatkan kadar sel darah merah. Dokter mungkin menyarankan prosedur ini jika anemia menyebabkan komplikasi serius.
6. Transplantasi sumsum tulang

Transplantasi sumsum tulang melibatkan transplantasi sel-sel yang ditemukan di sumsum tulang (sel induk) untuk meningkatkan pertumbuhan sel darah baru yang sehat. Ini mungkin merupakan pilihan untuk bentuk anemia aplastik yang parah, anemia yang terkait dengan penyakit sumsum tulang, talasemia, dan anemia sel sabit.
7. Perubahan pola makan
Mengubah pola makan dapat membantu mengatasi beberapa jenis kekurangan gizi. Ini dapat mencakup menambah lebih banyak makanan yang kaya akan zat besi dalam pola makan sehari-hari, atau makanan sumber vitamin B, folat, atau vitamin C.
8. Operasi
Operasi mungkin diperlukan untuk menghentikan pendarahan internal.
9. Suplemen yang dijual bebas

Beberapa suplemen yang dijual bebas dapat membantu mengatasi anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi atau vitamin. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.
Suplemen dapat menimbulkan efek samping atau berinteraksi dengan obat lain yang mungkin sedang dikonsumsi. Mengonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan juga dapat berisiko bagi kesehatan. Dokter dapat memberi tahu tentang dosis yang tepat dan seberapa sering mengonsumsinya dengan aman.
Suplemen bebas umum yang dapat membantu mengatasi jenis anemia tertentu meliputi zat besi, vitamin B12, dan vitamin B9 (folat).
Beberapa jenis anemia butuh pengobatan, sementara yang lainnya tidak. Pengobatan akan berdasarkan pada penyebab dan dapat meliputi suplementasi zat besi, vitamin B12, atau folat. Suntikan ESA atau pengobatan lainnya juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang mendasari terjadinya anemia.
Referensi
"Anemia Treatment and Management". National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses Desember 2024.
"Operasi
"Treatment of anemia". News Medical Lifes Sciences. Diakses Desember 2024.
"What Types of Medication Help Treat Anemia?" Healthline. Diakses Desember 2024.