Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?

Agar detak jantung tetap teratur

Perhelatan Euro 2020 antara Denmark vs Finlandia menjadi saksi dari kolapsnya pemain gelandang Denmark, Christian Eriksen. Diketahui, Christian Eriksen mengalami henti jantung atau cardiac arrest. Reaksi yang tanggap dan penanganan medis yang cepat berhasil menyelamatkan pemain tim Inter Milan tersebut.

Keadaan Eriksen berangsur pulih. Menurut informasi terbaru dari Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU), Eriksen telah menerima transplantasi implantable cardiac defibrillator (ICD). Apakah football lovers tahu tentang ICD? Jika belum, mari simak informasi selengkapnya tentang ICD, alat monitor irama jantung!

1. Apa itu ICD?

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ICD (heartandstroke.ca)

ICD adalah sebuah alat yang ditempatkan di bawah kulit untuk melacak detak jantung. Bertenaga baterai, jika ICD mendeteksi kelainan irama jantung, ICD akan memberikan kejut listrik agar iramanya kembali normal.

Menurut keterangan dari American Heart Association (AHA), ICD bisa menyelamatkan nyawa pasien takikardia dan fibrilasi ventrikel dari kematian mendadak. Alat ini mencegah henti jantung pada pasien yang berisiko terkena aritmia ventrikel. Namun, ICD tidak diperlukan jika pasien mengidap gangguan yang dapat diobati seperti:

  • Infark miokard akut atau serangan jantung
  • Iskemia miokard, aliran darah yang tidak memadai ke otot jantung
  • Ketidakseimbangan elektrolit dan toksisitas obat

2. Apa itu S-ICD?

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ilustrasi pemasangan S-ICD (dicardiology.com)

Dilansir Mayo Clinicsubcutaneous ICD (S-ICD) adalah varian ICD yang lebih baru. Dipasang di bawah kulit pada sisi dada dan di bawah ketiak, S-ICD bekerja dengan melekatkan elektroda di sepanjang tulang dada.

S-ICD dipasang pada pasien dengan kecacatan struktural jantung, sehingga prosedur ICD normal tidak dapat dilakukan atau faktor risiko ICD lainnya.

Berukuran lebih besar dibandingkan ICD biasa, S-ICD ternyata lebih simpel pemasangannya dibandingkan ICD. Lain halnya dengan ICD, S-ICD tidak memerlukan kabel yang dipasang ke pembuluh darah ke jantung. Jadi, tak ada batasan pergerakan atau aturan mengemudi untuk para pasien.

3. Siapa saja yang membutuhkan ICD?

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/freestocks.org)

AHA mengatakan, kandidat terbesar untuk dipasangkan ICD adalah mereka yang:

  • Pernah mengalami aritmia ventrikel
  • Pernah mengalami serangan jantung
  • Selamat dari henti jantung mendadak
  • Mengidap sindrom Long QT
  • Mengidap sindrom Brugada
  • Memiliki penyakit jantung bawaan atau kondisi penyerta lain yang mendasari henti jantung mendadak

4. Bagaimana cara kerja ICD?

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ilustrasi ICD di tubuh (washingtonhra.com)

Bekerja selama 24 jam nonstop, ICD mendeteksi irama detak jantung. Saat detak jantung tidak normal, maka ICD akan memberikan sinyal atau kejut listrik agar detak jantung kembali seperti semula. Tergantung dari kondisi jantung, ICD dapat diprogram dengan:

  • Pacu jantung rendah energi: untuk gangguan ringan pada irama jantung, tidak terasa atau jantung berdebar-debar tanpa rasa sakit di dada

  • Kejut listrik tinggi: untuk masalah irama jantung yang lebih serius, kejutan listrik memberikan syok yang terasa menyakitkan, ibarat seperti ditendang di dada. Rasa sakit biasanya hanya berlangsung satu detik, dan seharusnya tidak ada rasa tidak nyaman setelah syok berakhir

Biasanya, satu kejutan cukup untuk mengatur irama jantung. Akan tetapi, dalam 24 jam, bisa terjadi dua atau lebih kejutan. Jika dalam waktu singkat terjadi tiga atau lebih kejutan, kondisi ini disebut badai aritmia. Segera cari pertolongan untuk mengecek ICD atau kondisi jantung yang tidak normal.

ICD dapat disesuaikan untuk menyesuaikan jumlah dan frekuensi kejutan. Pasien mungkin membutuhkan obat tambahan agar jantung berdetak teratur, sehingga risiko badai aritmia berkurang. Selain itu, ICD dapat merekam aktivitas jantung dan irama. Dengan begitu, dokter dapat memonitor irama jantung dan memprogram ICD jika perlu.

Baca Juga: Fenomena Henti Jantung pada Atlet, Ini Faktanya!

5. Diagnosis sebelum pemasangan ICD

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?kesehatan jantung (pixabay.com/mohamed_hassan)

Ada beberapa diagnosis yang diperlukan sebelum pemasangan ICD. Beberapa tes yang perlu diberikan untuk mengecek kesiapan pasien adalah:

  • Elektrokardiografi (EKG): untuk mengukur impuls listrik jantung pasien. Pola detak jantung pasien memberikan petunjuk tentang jenis detak jantung tidak teratur yang diderita

  • Ekokardiografi: memetakan jantung pasien tanpa prosedur pembedahan. Citra jantung menunjukkan kondisi dan fungsi jantung serta ukuran dan ketebalan otot jantung pasien

  • Pemantauan Holter: merekam irama jantung pasien selama 24 jam. Saat mengenakan monitor Holter, pasien akan diminta membuat catatan harian tentang aktivitas dan gejala yang dialami. Dokter lalu membandingkan catatan tersebut dengan rekaman sinyal listrik dan mencoba mendiagnosis penyebab gejalanya

  • Perekam acara: pasien memakai perangkat berukuran pager yang merekam aktivitas jantung selama lebih dari 24 jam. Tidak seperti monitor Holter, monitor ini tidak beroperasi terus menerus hanya dinyalakan saat pasien merasa irama jantung tidak normal

  • Studi elektrofisiologi (EPS): untuk menguji fungsi sistem sinyal listrik jantung. Ini dapat mengidentifikasi apakah pasien memiliki atau mungkin tengah mengembangkan masalah irama jantung

Sebelum operasi pemasangan ICD, pasien diharuskan berpuasa minimal 8 jam sebelum prosedur. Konsultasikan dengan dokter tentang obat yang harus diminum, dan apakah obat tersebut harus diteruskan sebelum prosedur penanaman ICD.

6. Prosedur pemasangan ICD

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ICD dan prosedur pemasangannya (verywellhealth.com)

Setelah dibius dan diberikan obat penenang, kabel ICD dimasukkan ke dalam pembuluh darah dekat tulang selangka. Dengan panduan citra rontgen, kabel tersebut dibawa ke jantung. Ujung kabel dipasang ke jantung, sementara ujung lain dipasang ke generator yang ditanam di bawah tulang selangka. Prosedur ini makan waktu beberapa jam saja.

Setelah ICD terpasang, dokter akan menguji dan memprogramnya sesuai dengan irama jantung. Mempercepat jantung dan mengejutkannya agar kembali ke irama normal diperlukan untuk menguji ICD. Pasien diperbolehkan pulang setelah operasi dan efek bius hilang. Usahakan untuk tidak mengemudi!

Karena kabel beberapa defibrilator ditempatkan pada pembuluh darah ke jantung, pasien disarankan tidak mengangkat lengan kiri ke atas secara tiba-tiba selama 2-3 minggu. Ini agar kabel tidak bergerak sampai area tersebut sembuh. Di kondisi ini, pasien diharapkan tidak mengemudi.

7. Perawatan sesudah pemasangan ICD

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ICD (dicardiology.com)

AHA menyarankan pasien untuk bertanya hal-hal berikut sebelum atau setelah prosedur ICD:

  • Kapan saya bisa melanjutkan aktivitas normal?
  • Bisakah saya berenang?
  • Bisakah saya berlari?
  • Bisakah saya berhubungan seks?
  • Bisakah saya bermain video game dan menggunakan perangkat nirkabel?
  • Bagaimana sensasi ICD dari hari ke hari?
  • Kapan saya bisa mengantisipasi kejutan ke jantung?
  • Apakah kejutan itu menyakitkan?

Setelah dioperasi, mungkin area sayatan akan terasa sakit dan bengkak selama beberapa hari atau minggu. Jadi, dokter akan memberikan resep pain killer. Setelah rasa sakit berkurang, pasien dapat mengonsumsi pain killer  bebas seperti asetaminofen.

Jika tidak diberi resep, jangan coba-coba minum obat pain killer seperti aspirin atau ibuprofen. Kedua obat tersebut tidak disarankan karena dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Baterai lithium pada ICD dapat bertahan hingga 7 tahun. Baterai akan diperiksa selama check-up rutin setiap setengah tahun. Saat daya baterai alat sudah sedikit, generator kejut akan diganti dengan yang baru selama prosedur rawat jalan kecil.

8. Risiko pemasangan ICD

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ilustrasi smartphone (pixabay.com/JESHOOTS-com)

Setelah pemasangan ICD, pastikan untuk mengetahui beberapa tindakan pencegahan agar kinerja ICD tetap terjaga. Ikuti instruksi dokter dan selama empat minggu setelah prosedur, pasien kemungkinan besar diminta untuk tidak:

  • Aktivitas atau latihan berat yang melibatkan bahu seperti golf, tenis, berenang, bersepeda, boling, atau menyedot debu
  • Mengangkat sesuatu yang berat

Olahraga atau aktivitas yang terlalu berat dapat merusak ICD atau membuat kabel terlepas. Masalah ICD karena gangguan sinyal atau listrik jarang terjadi. Akan tetapi, dalam jangka panjang, lakukan beberapa tindakan pencegahan seperti:

  • Ponsel dan perangkat seluler lainnya: hindari meletakkan ponsel dalam jarak sekitar 15 sentimeter dari lokasi ICD. Meskipun kecil kemungkinannya, ICD dapat salah menangkap sinyal ponsel sebagai detak jantung dan memperlambat detak jantung, menyebabkan gejala seperti kelelahan mendadak

  • Sistem keamanan dan detektor logam: pasien akan menerima kartu kepemilikan ICD. Tunjukkan kartu kepada petugas bandara atau mal karena ICD dapat memicu alarm keamanan bandara atau mal. Detektor logam juga mengandung magnet yang mengganggu kinerja ICD

  • Peralatan medis: beri tahu dokter, teknisi medis, dan dokter gigi mengenai perangkat ICD. Beberapa prosedur, seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI), angiografi resonansi magnetik (MRA), dan frekuensi radio atau ablasi gelombang mikro tidak disarankan jika pasien memiliki ICD

  • Pembangkit listrik: jaga jarak minimal 0,6 meter dari peralatan las, transformator tegangan tinggi, atau sistem generator motor. Jika pasien menggunakan peralatan tersebut, dokter dapat mengatur tes di tempat kerja pasien untuk melihat apakah peralatan tersebut memengaruhi ICD

  • Headphone: perangkat ini mungkin mengandung bahan magnetik yang dapat mengganggu ICD. Jauhkan headphone sekitar 15 sentimeter dari ICD

Perangkat yang menimbulkan sedikit atau tidak ada risiko terhadap kinerja ICD termasuk microwave, televisi, radio AM/FM, pemanggang roti, selimut listrik, alat cukur listrik, bor listrik, komputer, pemindai, printer, dan perangkat GPS.

9. Bolehkah menyetir dengan ICD?

Christian Eriksen Pakai ICD untuk Jantungnya, Alat Apa Itu?ilustrasi mengemudi mobil (unsplash.com/Jessica Furtney)

Jika ICD digunakan untuk aritmia ventrikel, menyetir amat tidak disarankan. Kombinasi aritmia dan guncangan ICD dapat menyebabkan pingsan dan berbahaya saat mengemudi. AHA tidak menganjurkan aktivitas mengemudi selama 6 bulan setelah prosedur ICD.

Jika pasien tak terkena kejutan selama periode ini, barulah dapat mengemudi. Namun, jika terjadi kejutan, baik pingsan atau tidak, pasien diharapkan berkonsultasi dengan dokter dan ikuti rekomendasinya. Kebanyakan kasus, dokter akan melarang aktivitas mengemudi selama 6 bulan lagi.

Jika pasien tanpa riwayat aritmia yang berbahaya dan dipasang ICD, pasien dapat mengemudi dalam waktu seminggu setelah prosedur kalau tak mengalami kejutan.

Itulah beberapa informasi seputar ICD, perangkat regulasi detak jantung yang dipasangkan ke Christian Eriksen. Bisa menyelamatkan nyawa, ICD amat penting untuk perawatan gangguan irama jantung agar kualitas hidup dan produktivitas terjaga tanpa terancam henti jantung.

Baca Juga: Selalu Waspada, 7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahraga

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya