Studi: Bakteri dalam Urine Bisa Jadi Indikator Kanker Prostat

 Ada lima bakteri utama penyebab kanker prostat dalam urine

Kanker prostat adalah salah satu kanker yang paling mematikan untuk kaum adam. Menyerang prostat, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa senyawa yang diproduksi prostat bisa dideteksi dari urine.

Hal ini membuka kesempatan deteksi kanker prostat secara dini. Namun, penggunaannya belum meluas dan masih minim penelitian mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, sebuah penelitian terbaru dilakukan untuk menguji potensi urine sebagai indikator kanker prostat. Simak fakta penelitian selengkapnya!

1. Melibatkan perbandingan antara urine dan sampel sel kanker prostat

Studi: Bakteri dalam Urine Bisa Jadi Indikator Kanker Prostatilustrasi sampel urine (netdoctor.co.uk)

Dimuat dalam jurnal European Urology Oncology pada April 2022, para peneliti Inggris ingin melihat apakah urine bisa menjadi indikator kanker prostat. Penelitian ini melibatkan 318 sampel urine partisipan. Sementara mereka dipantau selama 6 tahun, para peneliti meneliti sampel urine dengan berbagai metode, seperti:

  • Sediment microscopy.
  • 16S ribosomal amplicon sequencing.
  • Extracellular vesicle RNA-seq.

Selain itu, para peneliti juga mengumpulkan sampel biopsi prostat dari 204 pasien yang diambil antara 2004 dan 2014. Para peneliti lalu memantau para pasien selama rata-rata 3,5 tahun untuk melihat gejala kanker prostat, seperti penyebaran sel kanker (metastasis).

2. Hasil: Terdapat lima bakteri utama penyebab kanker prostat dalam urine

Setelah menganalisis hasilnya, tim peneliti menemukan hubungan antara beberapa bakteri dalam sedimen urine dan risiko kanker prostat. Pertama, para peneliti menjabarkan lima famili bakteri yang umum ditemukan pada pasien kanker prostat, yaitu:

  • Fenollaria.
  • Peptoniphilus.
  • Anaerococcus.
  • Porphyromonas.
  • Fusobacterium.

Dari lima bakteri tersebut, para peneliti menemukan empat jenis bakteri baru yang umum ditemukan pada urine pasien kanker prostat yang mengalami metastasis. Empat bakteri tersebut adalah:

  • Porphyromonas sp. nov.
  • Varibaculum sp. nov.
  • Peptoniphilus sp. nov.
  • Fenollaria sp. nov.

Baca Juga: Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Mengapa urine bisa dijadikan tolok ukur kanker prostat?

Studi: Bakteri dalam Urine Bisa Jadi Indikator Kanker Prostatilustrasi tes sampel urine (freepik.com/drobotdean)

Dilansir Medical News Today, ada beberapa penjelasan mengapa bakteri pada urine bisa menjadi indikator kanker prostat. Pertama, bakteri bisa menyebabkan inflamasi pada prostat dan mengubah DNA dalam jangka panjang. Atau, beberapa bakteri bisa memproduksi racun karsinogenik pada prostat.

Di sisi lain, penjelasan lainnya adalah bahwa bakteri pada prostat menciptakan lingkungan yang menyebabkan kanker. Atau, bisa sebaliknya, bahwa kanker prostat yang membuat lingkungan ramah untuk bakteri. Akibatnya, terjadi perubahan pada produksi androstenedione, prekursor testosteron yang memicu tumbuhnya sel kanker di prostat.

4. Kekurangan penelitian tersebut

Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa meski terlihat hasil yang menjanjikan, tetapi temuan penelitian ini tidak serta-merta menunjukkan hubungan fungsional antara bakteri urine dan perkembangan kanker prostat.

Kemudian, sampel penelitian ini tergolong minim, sehingga hasil belum tentu bisa diterapkan di wilayah dan etnis lain. Selain itu, keberadaan bakteri bukan berarti tanda kanker prostat agresif. Hal ini bisa berarti adanya faktor yang menyebabkan pertumbuhan bakteri yang tak terkendali atau perkembangan kanker.

Pasien kanker prostat dengan imunitas lemah lebih berisiko menerima prognosis kanker prostat dan pertumbuhan bakteri yang buruk. Namun, penelitian ini tidak menyertakan partisipan dengan kondisi tersebut, sehingga tak ada hubungan sebab-akibat antara bakteri dan kanker prostat agresif.

5. Berpotensi menjadi perawatan juga

Studi: Bakteri dalam Urine Bisa Jadi Indikator Kanker Prostatilustrasi antibiotik (unsplash.com/Roberto Sorin)

Terlepas dari kekurangannya, penelitian ini membuktikan potensi deteksi bakteri sebagai bagian dari diagnosis kanker prostat. Jadi, penelitian ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun, hasil penelitian ini bisa dijadikan pertimbangan diagnosis di masa depan.

Setelah bakteri yang terkait dengan kanker prostat ditelaah lebih dalam, maka kita bisa menentukan perawatan antibiotik apa yang cocok. Penelitian ini bisa dijadikan pendekatan baru terhadap kanker prostat selain dari penilaian kadar prostate-specific antigen (PSA).

Baca Juga: Studi: Perubahan Pola Makan Tekan Risiko Kanker Prostat Ganas

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya