Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gangguan Hormon Sering Tak Terdeteksi, Multiomics Bisa Jadi Solusi

Teknologi Mass Spectrometry (LC–MS/MS).
Teknologi Mass Spectrometry (LC–MS/MS) (Dok. Prodia)
Intinya sih...
  • Metode pemeriksaan standar belum mampu mendeteksi kadar hormon yang sangat kecil, terutama pada perempuan dan anak.
  • Teknologi LC–MS/MS dapat membantu mendeteksi gangguan hormon kadar rendah dengan hasil yang lebih spesifik.
  • PCMC mulai menyediakan pemeriksaan hormon berbasis LC–MS/MS untuk analisis hormon yang lebih komprehensif dan multidimensional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketidakseimbangan hormon steroid seperti testosteron, estrogen, progesteron, dan hormon adrenal dapat menjadi sumber masalah berbagai keluhan pada perempuan, laki-laki, hingga anak-anak.

Namun, para pakar menilai bahwa banyak kasus gangguan hormon luput terdiagnosis karena metode pemeriksaan standar belum mampu mendeteksi kadar hormon yang sangat kecil. Ini khususnya terjadi pada perempuan dan anak yang memiliki fluktuasi hormonal lebih kompleks.

Padahal, hormon steroid berperan penting dalam mengatur metabolisme, energi, hingga respons stres. Ketidakseimbangannya bisa memicu gejala seperti jerawat tak kunjung membaik, menstruasi tidak teratur, infertilitas, hingga kondisi serius seperti hiperplasia adrenal kongenital/congenital adrenal hyperplasia (CAH).

Sayangnya, berbagai keluhan tersebut masih kerap dianggap sepele atau tidak dikaitkan dengan gangguan hormonal, sehingga diagnosis menjadi terlambat dan penanganan tidak optimal.

1. Mengapa gangguan hormon steroid sering tidak terbaca?

Prof. Dr. dr. Noroyondo Wibowo, Sp.OG menjelaskan bahwa hormon steroid tidak pernah bekerja secara tunggal.

"Dalam praktik klinis, kami melihat bahwa hormon tidak pernah bekerja sendirian. Respons tubuh terhadap hormon sangat dipengaruhi jalur metabolik seperti glikolisis, siklus TCA (Tricarboxylic Acid Cycle), hingga satu-karbon metabolisme," jelas Prof. Noroyondo dalam keterangan tertulis (10/12/2025).

Perubahan kecil pada metabolit di jalur-jalur ini dapat mengubah cara tubuh memproduksi atau merespons hormon steroid. Oleh karena itu, pemahaman menyeluruh terhadap metabolisme menjadi kunci untuk menilai kondisi hormonal seseorang.

Menurutnya, siklus TCA, yang merupakan “mesin energi” tubuh, berperan besar. Karena itu, pemeriksaan metabolit TCA bisa membantu dokter menemukan akar gangguan metabolik atau hormonal dengan lebih akurat.

Di Indonesia, pemeriksaan hormon rutin umumnya masih mengandalkan metode imunologi. Meskipun efektif untuk mendeteksi hormon dalam kadar tinggi, metode ini kurang sensitif pada kadar hormon yang sangat rendah.

Akibatnya, kelainan hormon dapat tampak “normal” di atas kertas karena nilai kecil tidak terbaca, yang membuat kondisi penting berisiko terlewat atau salah diagnosis. Metode ini menjadi salah satu alasan mengapa gangguan hormon steroid sering tidak terdeteksi meskipun pasien mengalami gejala signifikan.

2. Peran teknologi LC–MS/MS dalam mendeteksi gangguan hormon

Teknologi Mass Spectrometry (LC–MS/MS).
Teknologi Mass Spectrometry (LC–MS/MS) (Dok. Prodia)

Gangguan hormon kadar rendah seperti hiperandrogenisme, PCOS, pubertas dini atau tertunda, serta kelainan adrenal sering kali tidak terdeteksi dengan pemeriksaan standar. Di sinilah teknologi Mass Spectrometry (LC–MS/MS) bisa menjadi solusi.

Platform yang digunakan di Prodia Clinical Multiomics Centre (PCMC) ini mampu mengukur molekul berdasarkan massa dan muatannya. Ini berguna untuk membaca hormon dalam jumlah yang sangat kecil, serta menghasilkan data presisi tinggi yang tidak mudah dipengaruhi zat lain.

Berbeda dengan metode imunologi yang sensitif hanya pada kadar hormon tinggi, LC–MS/MS memberikan hasil yang jauh lebih spesifik, terutama untuk perempuan, anak, dan pasien dengan kadar hormon rendah. Pendekatan ini memungkinkan dokter melihat "sinyal" hormon secara lebih jelas. Dengan begitu, kondisi pasien dapat dipetakan secara lebih akurat dan sesuai konteks klinis.

3. Teknologi multiomics untuk analisis hormon yang lebih menyeluruh

Mulai November 2025, PCMC mulai menyediakan pemeriksaan hormon berbasis LC–MS/MS. Teknologi ini mampu menilai metabolit androgen dan hormon steroid lainnya secara jauh lebih komprehensif dibanding metode konvensional.

Pemeriksaan ini mencakup parameter penting seperti rasio Testosteron/DHT, Androsterone, hingga Steroid Hormone Panel (5 hormon dalam satu pengambilan sampel). Platform yang digunakan bisa mengukur lebih dari 140 biomarker, mulai dari asam amino, lipid, elemen mineral, vitamin, hingga metabolit hormon.

Harapannya, PCMC memberikan gambaran multidimensional mengenai metabolisme dan keseimbangan tubuh seseorang dengan teknologi mutakhir ini.

Dengan hadirnya teknologi presisi berbasis multiomics, pemahaman dokter terhadap gangguan hormon menjadi jauh lebih mendalam dan akurat. Pemeriksaan yang lebih sensitif memungkinkan diagnosis tepat sejak awal, sehingga terapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan biologis setiap individu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Gangguan Hormon Sering Tak Terdeteksi, Multiomics Bisa Jadi Solusi

13 Des 2025, 16:12 WIBHealth