Booster Sinovac Dongkrak Imun Lawan Virus Corona Varian Delta

Hasilnya terlihat 4 minggu setelah pemberian dosis ketiga

Berbagai vaksin telah digelontorkan untuk memerangi pandemik COVID-19. Salah satu yang banyak dipakai di Tanah Air adalah CoronaVac dari Sinovac Biotech. Dilansir Reuters, Sinovac telah mengirim 1,8 miliar dosis CoronaVac ke seluruh dunia per akhir Agustus 2021.

Namun, saat ini varian baru virus corona SARS-CoV-2 tengah merajalela, dan salah satunya adalah B.1.617.2 atau varian Delta yang pertama kali ditemukan di India pada akhir 2020. Lebih menular dan dianggap dapat melemahkan vaksin hingga menjadi variant of concern (VoC) pada Juni 2021, dunia semakin yakin untuk menyuntikkan dosis ketiga atau booster untuk menghadapi varian Delta.

Di tengah kebimbangan vaksin mana yang cocok sebagai booster, sebuah studi terbaru di China menjanjikan bahwa dosis ketiga vaksin Sinovac dapat mendongkrak imun. Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1. Membandingkan booster dan konvalesen, studi melibatkan Sinovac

Booster Sinovac Dongkrak Imun Lawan Virus Corona Varian Deltailustrasi Coronavac vaksin COVID-19 buatan Sinovac (flickr.com/Covid-19 vaccination)

Dimuat dalam jurnal medRxiv pada 5 September 2021, sebuah studi yang dipimpin oleh Sinovac Biotech, Chinese Academy of Sciences, Fudan University, Peking University, dan institusi China lainnya ingin mengetahui efikasi vaksin Sinovac sebagai booster terhadap varian Delta. Sebagai catatan, studi ini masih menunggu ulasan sejawat (peer reviewed).

Studi bertajuk “A third dose of inactivated vaccine augments the potency, breadth, and duration of anamnestic responses against SARS-CoV-2” ini melibatkan 66 peserta dengan usia rata-rata 33 tahun. Para partisipan terbagi menjadi tiga kelompok:

  • Sebanyak 38 partisipan disuntik dengan CoronaVac, dan mereka menerima antara dua atau tiga dosis vaksin Sinovac
  • Sebanyak 22 partisipan adalah penyintas COVID-19 (konvalesen)
  • Sebanyak 6 partisipan adalah kelompok sehat

Baca Juga: Vaksin Sinovac dan Sinopharm Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Kata Ahli

2. Hasil: potensi antibodi CoronaVac naik 2,5 kali lipat setelah pemberian booster

Booster Sinovac Dongkrak Imun Lawan Virus Corona Varian DeltaCoronaVac, vaksin buatan Sinovac Biotech asal China (rfi.fr)

Bagi para partisipan yang menerima dua dosis CoronaVac, para peneliti tidak menemukan aktivitas antibodi penetral (neutralizing antibody) dalam periode 6 bulan setelah menerima dosis kedua vaksin dengan platform virus yang dimatikan (inactivated) tersebut.

Namun, hasil ini berbeda dengan mereka yang menerima tiga dosis CoronaVac. Para peneliti menemukan bahwa penerima booster CoronaVac menunjukkan potensi antibodi penetral yang naik hingga lebih dari 2,5 kali lipat terhadap varian Delta. Hasil ini terlihat 4 minggu setelah vaksinasi dosis ketiga.

“Dosis booster dari vaksin CoronaVac menghasilkan kekebalan humoral yang andal melalui evolusi antibodi secara terus-menerus, hingga mampu menetralkan berbagai VoC SARS-CoV-2,” tulis para peneliti.

Para peneliti juga menemukan bahwa dibandingkan dengan kelompok penyintas COVID-19 dan penerima dua dosis vaksin Sinovac, antibodi penetral pada kelompok tiga dosis CoronaVac mengalami penurunan paling minim terhadap VoC. Apa faktor penentu di balik ampuhnya dosis ketiga ini?

3. Mutasi Sinovac melawan mutasi Delta

Booster Sinovac Dongkrak Imun Lawan Virus Corona Varian Deltabotol CoronaVac, vaksin dari Sinovac asal China (guardian.ng)

Menurut para peneliti China, mutasi antibodi dalam tubuh yang terus berjalan, pergantian memori sel B, dan perubahan komposisi antibodi pada repertoar sel B yang didorong oleh stimulasi antigen meningkatkan potensi dan durasi perlindungan antibodi monoklonal yang ditawarkan dosis ketiga Sinovac.

“Temuan ini mengungkapkan dosis ketiga yang diberikan 6 bulan setelah vaksinasi dosis kedua menghasilkan peningkatan respons imun karena evolusi memori klon sel B dan mutasi somatis antibodi yang terus berlanjut. Hasilnya, potensi, cakupan, dan durasi respons imun terhadap SARS-CoV-2 meningkat,” tulis para peneliti.

Bahkan, para peneliti mencatat bahwa antibodi yang dihasilkan booster dari CoronaVac jauh lebih ampuh untuk menangkal VoC dibandingkan dengan plasma konvalesen pada penyintas COVID-19. Kesimpulan akhir, para peneliti China amat mendukung penggunaan dosis ketiga CoronaVac sebagai booster.

Baca Juga: Studi: Antibodi Vaksin Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan, Butuh Booster

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya