Alogia: Gejala, Penyebab, Perawatan, dan Mekanisme Koping

Kata "alogia" berasal dari bahasa Yunani yang artinya "without speech" atau tanpa bicara. Kondisi ini mengacu pada kemiskinan bicara sebagai dampak dari gangguan pola pikir yang memengaruhi kemampuan bahasa.
Kasus alogia lebih sering termanifestasi ke dalam beberapa perilaku khas yang dianggap sebagai gejala negatif. Perilaku khas tersebut misalnya penggunaan kata lebih sedikit, menjawab pertanyaan secara singkat, serta berbicara tidak jelas.
Alogia juga bisa menandakan berbagai kondisi, tetapi paling sering dikaitkan dengan gangguan mental skizofrenia. Untuk memahaminya lebih lanjut, baca terus penjelasannya di bawah ini.
1. Apa itu alogia?

Alogia adalah bagian dari gejala suatu kondisi, bukan diagnosis penyakit atau gangguan mental yang berdiri sendiri. Pada pengidap alogia, perubahan pada sistem saraf pusat menjadikannya kesulitan berbicara.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition (DSM-5), alogia didefinisikan sebagai "kemiskinan berbicara" dan "kemiskinan konten."
Kemunculan alogia biasanya terjadi dalam dua cara, yakni:
- Kesulitan berbicara secara spontan dan memberikan jawaban singkat untuk setiap pertanyaan (kemiskinan berbicara).
- Bisa berbicara panjang lebar tetapi mengalami kesulitan mengomunikasikan informasi dengan baik (kemiskinan konten).
2. Gejala

Sebagian besar tanda yang berkaitan dengan alogia dianggap sebagai gejala skizofrenia negatif. Adapun gejala negatif ini umumnya dikaitkan dengan pemblokiran pikiran, latensi respons, dan kemiskinan bicara.
Individu yang mengalami alogia dapat menunjukkan salah satu atau semua gejala negatif berikut, di antaranya:
- Kemiskinan bicara.
- Cara berbicara tidak jelas.
- Ucapan cenderung tidak masuk akal.
- Merespons pertanyaan dengan singkat atau hanya dengan satu kata.
- Tidak berbicara secara spontan (hanya memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan kepada individu tersebut).
- Mengalami pemblokiran pikiran.
- Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjawab pertanyaan atau berbicara dari satu kata ke kata berikutnya.
- Kata-kata yang dilontarkan mungkin terdengar cadel.
- Mengucapkan huruf konsonan dengan tidak jelas.
- Kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk berbicara.
- Menunjukkan nada yang datar saat berbicara.
- Ekspresi wajah yang membosankan selama percakapan.
3. Penyebab

Seperti yang telah disinggung di awal, alogia sering kali dikaitkan dengan skizofrenia. Namun, beberapa kondisi lain seperti gangguan bipolar, gangguan skizotipal, depresi berat, cedera otak traumatis, dan demensia dapat memicu alogia.
Alogia juga bisa dihubungkan dengan efek sekunder atas gejala primer suatu kondisi, seperti psikosis atau kecemasan. Misalnya, seseorang mungkin memilih tidak berbicara karena mendengar suara-suara di kepalanya yang terasa mengancam. Seseorang juga mungkin merasa paranoid, gugup, atau cemas yang menyebabkannya sulit berbicara.
Bukan tidak mungkin alogia dapat dialami individu yang tidak memiliki masalah kesehatan mental. Ini berkorelasi terhadap gangguan dalam proses berpikir karena beban pikiran atau kelelahan ekstrem. Kemunculan alogia tersebut mungkin menjadi konteks kasus yang ringan sampai berat, tergantung penyebab yang mendasarinya.
Telah diyakini bahwa bahwa alogia bertalian signifikan dengan disfungsi bagian otak yang menyebabkan gangguan memori semantik. Inilah kenapa individu dengan alogia kesulitan berkata-kata dan kesulitan mengungkapkan ekspresi dalam berkata-kata.
4. Perawatan

Perawatan maupun pengobatan untuk alogia didasarkan oleh penyebab yang melatarbelakanginya. Ini mungkin melibatkan beberapa opsi, di antaranya:
- Pemberian resep obat: Dokter mungkin akan memberikan obat antipsikotik generasi kedua, seperti risperidone, paliperidone, dan olanzapine. Apabila alogia dikaitkan dengan masalah depresi, dokter mungkin juga akan menambahkan obat antidepresan.
- Perawatan psikososial: Ini melibatkan pelatihan keterampilan sosial atau terapi keluarga untuk membantu memanajemen gejala.
- Terapi wicara: Alogia yang disebabkan oleh masalah pada otak, seperti demensia, dapat menyebabkan seseorang sulit memproses kalimat. Dengan demikian, melalui terapi wicara, ahli patologi wicara-bahasa dapat membantu meredakan persoalan tersebut.
5. Mekanisme koping

Kehadiran alogia sangat memengaruhi kehidupan secara signifikan. Pasalnya, ini melibatkan permasalahan personal maupun sosial, seperti pilihan untuk menarik diri secara sosial dari keluarga dan teman karena permasalahan komunikasi dan pikiran.
Individu dengan alogia sangat terbantu apabila orang-orang di sekitarnya turut serta dalam memahami kondisinya. Namun, penting juga memahami mekanisme koping yang sehat untuk mencegah masalah kian melebar, seperti dengan:
- Beri pemahaman pada orang-orang sekitar bahwa kesulitan bicara yang dialami adalah bagian dari gejala suatu penyakit atau kondisi.
- Sadari keterbatasan tersebut dan upayakan untuk menghindari situasi yang hanya akan menambah beban pikiran.
- Berkonsultasi pada dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan nasihat terbaik terkait pengobatan dan perawatan melalui jalur medis.
- Rekam video diri sendiri saat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan pola interaksi untuk dijadikan bahan evaluasi dan pemantauan progres.
- Memperkaya pengetahuan melalui kegiatan membaca buku dan menonton video edukasi yang berhubungan dengan alogia dan komponen lain yang terkait.
Jika kamu atau orang terdekatmu mengembangkan gejala alogia, penting untuk segera mendiskusikannya pada dokter. Para ahli akan membantu diagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat.
Pada dasarnya, setiap gejala yang mengindikasikan masalah kesehatan, perlu segera ditangani sebelum berkembang menimbulkan masalah-masalah lain yang membuatnya lebih rumit.