Mengenal Anisokoria, Kelainan Pupil Mata yang Besar Sebelah

Anisokoria (anisocoria) adalah istilah untuk kondisi pupil mata yang ukurannya tidak sama.
Pupil ialah bagian berwarna hitam yang ada di tengah mata. Bagian mata ini memiliki karakteristik khas, yakni mengecil ketika terpapar cahaya terang dan membesar saat kondisi sekitar gelap atau minim cahaya.
Anisokoria bisa terjadi pada siapa saja. Menurut American Academy of Ophthalmology, diperkirakan 1 dari 5 orang memiliki ukuran pupil yang berbeda. Ukuran pupil yang tidak sama bisa menandakan masalah pada mata. Kondisi yang bisa dikaitkan dengan gejala berupa ukuran pupil tidak sama adalah sindrom pupil tonik atau masalah pada sistem saraf mata.
1. Gejala

Dilansir Cleveland Clinic, para ahli memperkirakan bahwa sekitar 15 persen orang mengalami anisokoria dalam beberapa titik kehidupan. Beberapa orang mungkin tidak menyadari akan perbedaan ukuran pupilnya.
Apabila anisokoria merupakan gejala masalah pada mata, individu yang mengalaminya mungkin menunjukkan gejala-gejala tertentu. Ini bisa berupa:
- Ptosis atau kelopak mata turun seperti terkulai.
- Masalah pada pergerakan mata.
- Rasa sakit di area mata.
- Sakit kepala.
- Penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau bahkan kehilangan penglihatan.
- Sensitivitas cahaya.
2. Penyebab

Penyebab anisokoria bisa bervariasi. Ada yang disebabkan karena cedera, trauma, bahkan pengaruh obat-obatan tertentu. Beberapa kemungkinan penyebab paling umum meliputi:
- Glaukoma.
- Kejang.
- Sakit kepala atau migrain.
- Obat-obatan seperti obat tetes mata atau scopolamine.
- Pengguna narkoba seperti kokain.
Sementara itu, anisokoria juga dapat disebabkan oleh kondisi serius seperti pukulan, tumor otak, meningitis, atau aneurisme otak. Ketika menyadari ukuran kedua pupil berbeda, ditambah timbul gejala yang menyakitkan, segera temui dokter spesialis mata.
3. Diagnosis

Dokter akan memeriksa mata pasien. Ini biasanya melibatkan penggunaan ruangan dengan kondisi terang dan gelap. Ini dilakukan untuk memeriksa kerja pupil mata saat menerima paparan cahaya.
Di samping itu, dokter mata akan memeriksa mata pasien dengan slit lamp microscope. Alat ini dilengkapi mikroskop dengan cahaya terang.
Untuk mengesampingkan kondisi lain, dokter dapat merekomendasikan beberapa tes. Tes tersebut bisa melibatkan CT scan, MRI, atau hitung darah lengkap.
4. Perawatan

Fokus perawatan menitikberatkan pada penyebab anisokoria. Misalnya, pada kasus anisokoria yang disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin akan meresepkan obat khusus seperti obat tetes mata jenis antibiotik atau antivirus.
Dalam kasus anisokoria yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan abnormal (tumor), dokter mungkin menyarankan operasi. Sementara untuk kasus yang dirasa tidak berbahaya, anisokoria biasanya tidak memerlukan perawatan medis.
5. Apakah anisokoria dapat dicegah?

Anisokoria tidak dapat diprediksi. Namun, bukan berarti kondisi ini tidak dapat dicegah. Untuk menekan kemungkinan terjadinya anisokoria, setiap orang sebaiknya membiasakan diri untuk:
- Melakukan medical check-up secara rutin.
- Mengenakan helm saat berkendara.
- Mengenakan sabuk pengaman saat mengemudi.
- Mengenakan alat pelindung diri saat menggunakan alat berat.
Kalau kamu menyadari perbedaan di kedua pupil mata, jangan langsung panik dan berpikir yang tidak-tidak. Namun, tetap penting untuk memeriksakannya ke dokter mata. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis dan perawatan yang tepat.