Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Brain Rot? Ini Arti dan Tandanya pada Tubuh

ilustrasi brain rot (freepik.com/freepik)

Kamus Oxford mengumumkan brain rot sebagai Word of The Year 2024. Penentuan ini didasarkan pada suara publik yang melibatkan lebih dari 37 ribu orang. Lantas, apa itu brain rot dan mengapa menjadi populer?

Pada dasarnya, kata ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kekhawatiran akan dampak konten daring. Tidak semua, tetapi konsumsi konten berkualitas rendah yang diakses dalam jumlah berlebihan. 

Apa itu brain rot?

ilustrasi brain rot (dok. Oxford University Press)

Brain rot dari Oxford Dictionary dalam bahasa Indonesia berarti 'pembusukan otak'. Namun, tidak berarti secara fisik demikian, ya. Akan tetapi, diartikan sebagai penurunan kondisi mental atau intelektual seseorang. 

Secara spesifik, brain rot dipicu oleh konsumsi konten daring secara berlebihan. Namun, tidak semua, lebih pada konten receh atau yang dikatakan kamus Oxford sebagai konten berkualitas rendah, misalnya tren populer Skibidi Toilet. 

Di luar itu, kata brain rot juga diartikan sebagai dampak dari kebiasaan online terus-menerus yang memengaruhi kesehatan mental. Kebiasaan scrolling konten yang disebutkan sebelumnya dikatakan dapat memasukkan sampah ke otak dan membuatnya 'membusuk'. 

Tanda mengalami brain rot

Kebiasaan membaca berita negatif, meme, atau konten receh dikatakan menyebabkan brain rot. Saat terlalu banyak stimulasi tersebut, tubuh bisa menunjukkan sinyal kalau mengalami brain rot, lho. 

Salah satu tanda utamanya adalah waktu online yang terlalu masif hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Seseorang yang mengalami brain rot bisa jadi kesulitan melepaskan diri dari ponsel dan merasa perlu memeriksa notifikasi terus-menerus. 

Dr. Julia Kogan, PsyD., seorang psikolog kesehatan dengan latar belakang neuropsikologi dalam Verywell Mind menjelaskan terkait tindakannya. Misal, tidak bisa tidur karena mata terpaku pada ponsel atau mengabaikan aktivitas di dunia nyata demi scrolling TikTok. 

Tanda fisik yang mungkin muncul akibat tingginya aktivitas mobile ini bisa berupa mata tegang, sakit kepala, hingga postur tubuh buruk. Hal tersebut menunjukkan bahwa kamu keseringan online alias tidak istirahat. 

Dampak brain rot

ilustrasi menggunakan HP yang lemot (unsplash.com/Charlz Gutiérrez De Piñeres)

Faktanya, siapa saja berisiko mengalami brain rot, bahkan mungkin sudah mengalaminya tanpa disadari. Munculnya brain rot ini bisa memicu efek lainnya pada tubuh, lho.

  1. Mengurangi kemampuan sosial dan emosional, misalnya berteman, mengatasi konflik, menjaga hubungan, dan sebagainya
  2. Kehilangan momen pada masa kecil yang penting
  3. Meningkatkan angka kesepian
  4. Memicu perasaan minder dan citra tubuh yang buruk
  5. Meningkatkan risiko kecemasan dan depresi
  6. Menyebabkan kecanduan. 

Tips mencegah brain rot

Meski jamak terjadi, brain rot sendiri bukan diagnosis medis dan tidak bersifat permanen. Selain itu, kondisi ini juga bisa dicegah atau diminimalkan agar tidak berdampak serius. 

  1. Tunda penggunaan smartphone pada anak usia dini
  2. Tetapkan screening penggunaan media sosial
  3. Ganti waktu online dengan aktivitas yang tidak menatap layar, contohnya nongkrong bareng teman sambil mengobrol atau menjalankan hobi.

Apa itu brain rot memang fenomena yang masif terjadi di era digital ini. Meski demikian, kamu tetap bisa menghindarinya, kok. 

Referensi:

"‘Brain rot’ named Oxford Word of the Year 2024". Oxford University Press. Diakses Desember 2024. 
"Is Social Media Giving You Brainrot?". Verywell Mind. Diakses Desember 2024. 
"UHHH… Brainrot". Think House HQ. Diakses Desember 2024. 
"Why Teenagers are Deliberately Seeking Brain Rot on TikTok". Psyche. Diakses Desember 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us