Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Diet GLP-1? Mulai Populer di Kalangan Gen Z

Pxabay.com/Tumisu
Intinya sih...
  • Diet GLP-1 menggunakan obat diabetes untuk meniru hormon GLP-1 dan mengatasi obesitas, memperlambat pencernaan, dan mengirimkan sinyal kenyang ke otak.
  • Obat ini efektif menurunkan berat badan, tergantung pada jenis dan dosisnya. GLP-1 juga membantu mengendalikan diabetes tipe 2 dengan menurunkan gula darah.
  • Obat ini bekerja dengan tiga cara: merangsang pankreas untuk melepaskan insulin, memperlambat pencernaan, dan menenangkan otak agar tidak terlalu memikirkan makanan.

Diet GLP-1 adalah metode diet dengan konsumsi obat diabetes untuk meniru fungsi hormon GLP-1 atau glucagon-like peptide-1. Ini merupakan jenis perawatan untuk mengatasi obesitas. Obat ini dipuji karena kemampuannya untuk memperlambat pencernaan dan mengirimkan sinyal kenyang ke otak.

GLP-1 terkandung dalam obat seperti semaglutide (Ozempic, Wegovy) atau tirzepatide (Mounjaro, Zepbound). Namun, bagi sebagian orang, efek dari diet ini bisa berlebihan sehingga mereka lupa untuk makan, yang berakibat kekurangan gizi dan dehidrasi.

Untuk menjaga berat badan dalam jangka panjang, obat ini paling baik digunakan bersamaan dengan makan sehat dan olahraga. Ini membutuhkan perubahan gaya hidup yang menyeluruh.

Hubungan antara obat GLP-1 dengan diet

Semua obat GLP-1 dapat membantu menurunkan berat badan. Akan tetapi, jumlah penurunan berat badan tergantung pada jenis obat dan dosisnya.

Secara umum, penelitian menemukan bahwa tirzepatide dan semaglutide adalah yang paling efektif untuk menurunkan berat badan. Dulaglutide dan liraglutide juga terbukti efektif. Jenis lainnya tampaknya kurang bisa untuk menurunkan berat badan.

Ketika gula darah mulai naik setelah seseorang makan, obat-obatan ini menyebabkan tubuh membuat lebih banyak insulin. Insulin ekstra akan menurunkan gula darah.

Gula darah yang lebih rendah akan membantu mengendalikan diabetes tipe 2. Namun, tidak jelas bagaimana agonis GLP-1 menyebabkan penurunan berat badan. Tampaknya perawatan ini mampu mengekang rasa lapar.

Obat GLP-1 juga memperlambat pergerakan makanan dari perut ke usus kecil. Itu berarti individu yang meminum obat tersebut mungkin merasa kenyang lebih cepat dan lebih lama, sehingga makan lebih sedikit.

Kemungkinan cara kerjanya

ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Meski cara kerjanya belum diketahui secara detail, tetapi para peneliti menduga ada tiga jalan yang ditempuh obat ini, di antaranya:

  • Obat ini bekerja dengan cara yang pada awalnya diketahui sebagai obat diabetes. GLP-1 memberi tahu pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin, tergantung pada kadar glukosa darah.
  • Obat memperlambat pencernaan.
  • GLP-1 tampaknya memiliki efek pada otak, yang mana obat ini benar-benar menenangkan otak dan membantu tidak terlalu memikirkan makanan.

Diet harus dibarengi gaya hidup sehat

Diet terbaik untuk diikuti saat menggunakan obat GLP-1 adalah diet yang berfokus pada makanan utuh dan minim proses.

Pasien diabetes tipe 2 diwajibkan fokus pada diet yang kaya akan makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, sambil membatasi asupan asam lemak jenuh.

Jika mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda omega-3, kamu akan berpotensi meningkatkan sekresi GLP-1, yang mungkin bermanfaat untuk manajemen diabetes tipe 2.

Beberapa makanan terbaik untuk dimakan saat menggunakan obat GLP-1, meliputi:

  • Telur: Telur kaya akan protein dan lemak tak jenuh tunggal, yang dapat memicu pelepasan GLP-1 dan hormon lain yang membantu merasa kenyang. Ini juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.
  • Lemak sehat: Lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, yang merangsang pelepasan GLP-1. Lemak ini juga penting untuk kesehatan otak dan produksi hormon.
  • Biji-bijian utuh: Biji-bijian utuh, seperti gandum atau beras merah mengandung serat yang tinggi, yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengatur kadar gula darah. Biji-bijian ini juga menyediakan sumber energi yang stabil.
  • Buah beri: Buah beri, seperti bluberi dan stroberi, kaya akan antioksidan, yang dapat membantu menurunkan peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Buah-buahan ini juga rendah gula dibandingkan dengan buah-buahan lainnya.
  • Kacang-kacangan: Kacang-kacangan kaya akan serat dan protein, yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
  • Sayuran: Sayuran seperti brokoli, wortel, dan kubis tidak hanya rendah kalori dan kaya nutrisi, tetapi juga tinggi serat, yang berpotensi membantu pelepasan GLP-1 dan mengatur kadar gula darah.
  • Sayuran hijau: Sayuran hijau kaya akan serat, vitamin, dan mineral, yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Obat-obatan GLP-1 umum digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2 dan dalam beberapa kasus, obesitas. Obat ini bekerja dengan meniru kerja hormon GLP-1, yang membantu mengatur kadar gula darah.

Memiliki pola makan yang seimbang saat mengonsumsi obat ini penting untuk mengelola kadar gula darah.

Cobalah untuk fokus pada makanan yang kaya nutrisi, batasi makanan bergula dan berlemak tinggi, dan dengarkan sinyal kenyang dari tubuh untuk membuat pilihan makanan yang lebih bergizi. 

Dan, yang tak kalah penting, berkonsultasilah dengan dokter mengenai cara menurunkan berat badan paling aman sesuai kondisi kamu.

Referensi

"What’s the Best Diet When Taking GLP-1 Medication?". Healthline. Diakses pada Januari 2025.
Bodnaruc, Alexandra M., Denis Prud’homme, Rosanne Blanchet, and Isabelle Giroux. “Nutritional Modulation of Endogenous Glucagon-like Peptide-1 Secretion: A Review.” Nutrition & Metabolism 13, no. 1 (December 1, 2016).
"GLP-1 Agonists". Cleveland Clinic. Diakses pada Januari 2025.
"Diabetes drugs and weight loss". Mayo Clinic. Diakses pada Januari 2025.
"‘Ozempic Diet’? Foods to Eat and Avoid on a GLP-1 Obesity Drug". WebMD. Diakses pada Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us