Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Olahraga Berlebihan Bisa Memicu Aritmia?

ilustrasi nyeri dada akibat penyakit jantung (freepik.com/jcomp)
ilustrasi nyeri dada akibat penyakit jantung (freepik.com/jcomp)

Olahraga adalah salah satu cara yang bagus untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung. Namun, olahraga yang berlebihan sering kali justru dikaitkan dengan risiko penyakit jantung seperti aritmia. Ini adalah kondisi di mana jantung berdetak secara tidak teratur, terkadang lebih lambat atau lebih cepat.

Lalu, benarkah olahraga yang berlebihan bisa menyebabkan aritmia? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini untuk mengetahui faktanya!

1. Mengenal aritmia jantung

gambar replika jantung (unsplash.com/Kenny Eliason)
gambar replika jantung (unsplash.com/Kenny Eliason)

Aritmia jantung adalah suatu kondisi di mana irama jantung menjadi tidak normal. Jantung mungkin berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur. Sementara itu, detak jantung yang normal akan berdetak dengan irama yang teratur dan terkoordinasi.

Seseorang yang mengalami aritmia biasanya ditandai dengan jantung yang berdebar kencang atau perasaan berdebar-debar. Namun pada beberapa kasus, aritmia juga tidak menunjukkan gejala apa pun. Secara umum, gejala aritmia meliputi:

  • Jantung berdebar kencang dan perasaan berdebar-debar

  • Detak jantung cepat atau justru lambat

  • Nyeri dada

  • Sesak napas

  • Pingsan atau hampir pingsan

  • Pusing atau kepala terasa ringan

  • Kelemahan atau kelelahan

  • Berkeringat

  • Kecemasan.

Berdasarkan kecepatan denyut jantung, aritmia dibagi menjadi dua jenis, yaitu takikardia dan brakikardia:

  • Takikardia: adalah denyut jantung yang berdetak terlalu cepat, lebih dari 100 denyut per menit. Jenis aritmia ini meliputi fibrilasi atrium, flutter atrium, takikardia supraventrikular, fibrilasi ventrikel, dan takikardia ventrikel.

  • Brakikardia: adalah aritmia yang terjadi ketika denyut jantung menjadi lebih lambat, yaitu kurang dari 60 denyut per menit. Brakikardia terdiri dari sindrom sinus sakit dan blok konduksi.

Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang bertugas memberitahu jantung untuk berdetak tidak berfungsi dengan baik. Alhasil, jantung mengalami detak yang tidak normal. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan atau masalah pada arteri (pembuluh darah), katup, atau otot jantung.

Adapun beberapa faktor risiko yang bisa memicu aritmia, di antaranya:

  • Penggunaan produk tembakau

  • Konsumsi minuman alkohol

  • Konsumsi minuman berkafein

  • Konsumsi stimulan seperti obat flu atau suplemen herbal

  • Tekanan darah tinggi

  • Gula darah tinggi

  • Mengalami apnea tidur.

2. Benarkah olahraga berlebihan memicu aritmia?

ilustrasi olahraga (pexels.com/ShotPot)
ilustrasi olahraga (pexels.com/ShotPot)

Ternyata benar, olahraga yang berlebihan dapat memicu aritmia. Pada sebuah studi berjudul “Cardiac Arrhytmias Triggered by Sudden and Dynamic Efforts” tahun 2010, dilaporkan bahwa aritmia dapat terjadi dengan olahraga yang dilakukan secara mendadak dan singkat maupun progresif dan maksimal. Pada studi tersebut, dilakukan pengujian terhadap 2329 subjek yang menjalani tes latihan 4 detik (4sET) dan dilanjutkan dengan tes latihan kardiopulmoner maksimal (CPET) hingga kelelahan.

Hasil menunjukkan bahwa aritmia dapat terjadi pada kedua jenis latihan tersebut. Pada latihan 4sET, jenis aritmia yang banyak dilaporkan adalah supraventrikuler, yaitu sekitar 51 persen kasus. Sedangkan pada CPET, jenis aritmia yang dilaporkan adalah takikardia (takikardia supraventrikuler dan takikardia ventrikel). Tak hanya itu, aritmia juga dilaporkan lebih sering terjadi pada olahraga yang dilakukan secara progresif dan maksimal (CPET) dibanding 4sET.

Dari hasil studi tersebut juga diketahui bahwa situasi latihan yang berbeda juga dapat menghasilkan jenis aritmia yang berbeda pula. Dijelaskan laman Atrial Fibrillation Centers of America, olahraga dapat membuat otot jantung stres. Di mana ini berkontribusi menyebabkan kelainan ritme jantung dan menebalkan dinding jantung.

Saat berolahraga intens, jantung akan bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Ia akan mengirimkan oksigen ke otot untuk memenuhi kebutuhannya yang meningkat selama olahraga. Namun, intensitas yang berlebihan dapat membebani jantung. Pada kasus yang parah bisa menyebabkan perubahan struktur jantung, seperti peregangan ruang jantung dan berpotensi menyebabkan aritmia.

3. Batas olahraga yang sehat untuk mencegah aritmia

ilustrasi jogging (pexels.com/Blue Bird)
ilustrasi jogging (pexels.com/Blue Bird)

Tidak diketahui ambang batas olahraga yang "sehat" untuk mencegah aritmia. Ambang batas aktivitas fisik setiap orang bervariasi bergantung pada usia, tingkat kebugaran, genetika, dan jenis kelamin. Namun, jika kamu melakukan olahraga dan justru menyebabkan rasa sakit, nyeri otot, cedera terus-menerus, atau kekurangan energi bisa jadi itu merupakan indikasi olahraga berlebihan.

Menurut American Heart Association yang dilansir laman Cleveland Clinic, untuk masyarakat umum, sebaiknya lakukan olahraga atau aktivitas fisik sedang minimal 150 menit per minggu. Misalnya, berjalan kaki, jogging, atau berenang. Intensitas ini sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap bugar dan jantung tetap sehat. Namun, jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko penyakit jantung, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, ya!

Di dalam olahraga, melakukan aktivitas fisik yang teratur memang penting. Akan tetapi, melakukan lebih banyak belum tentu lebih baik atau membawa manfaat lebih besar. Jadi, dengarkan sinyal tubuhmu selama olahraga. Jika dirasa terlalu keras, kamu mungkin harus mengakhirinya untuk mencegah aritmia.

Olahraga adalah cara yang bagus untuk menjaga tubuh tetap bugar dan jantung tetap sehat. Namun, olahraga yang berlebihan ternyata justru dapat memicu penyakit jantung itu sendiri. Jadi, utamakan moderasi dalam berolahraga, ya!

Referensi

“Arrhythmia: Symptoms & Treatment”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.

“Heart arrhythmia - Symptoms and causes”. Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.

“Heart Risks Associated With Extreme Exercise”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025

Furtado EC, Araújo CG. Cardiac arrhythmias triggered by sudden and dynamic efforts. Ann Noninvasive Electrocardiol. 2010 Apr;15(2):151-6.

"How Can 'Too Much Exercise' Damage Your Heart and Your Body”. Atrial Fibrilation Centers of America. Diakses Juli 2025.

“Too much exercise might harm your heart”. ABC. Diakses Juli 2025.

“A MET a Day Keeps Arrhythmia at Bay: The Association Between Exercise or Cardiorespiratory Fitness and Atrial Fibrillation “. Mayo Clinic Proceedings. Diakses Juli 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us