Martling, Anna, Ida Hed Myrberg, Mef Nilbert, Henrik Grönberg, Fredrik Granath, Martin Eklund, Tom Öresland, et al. “Low-Dose Aspirin for PI3K-Altered Localized Colorectal Cancer.” New England Journal of Medicine 393, no. 11 (September 17, 2025): 1051–64.
"Aspirin can have ‘huge effect’ in stopping colorectal cancer returning, study finds". The Guardian. Diakses September 2025.
"A Common Medicine May Stop Colorectal Cancer From Returning". ScienceAlert. Diakses September 2025.
Studi: Aspirin Mengurangi Risiko Kambuhnya Kanker Kolorektal

- Aspirin dosis rendah mengurangi risiko kambuhnya kanker kolorektal, menurut temuan studi.
- Pasien yang mengonsumsi aspirin setiap hari memiliki risiko hingga 55 persen lebih rendah untuk mengalami kambuhnya kanker selama tiga tahun.
- Aspirin melawan kanker melalui mekanisme mengurangi peradangan, menghambat pertumbuhan tumor, dan membatasi fungsi trombosit.
Sebuah studi klinis baru menemukan bahwa konsumsi aspirin dosis rendah harian akan mengurangi risiko kambuhnya beberapa jenis kanker kolorektal setelah operasi.
Studi ini dipimpin oleh peneliti dari Karolinska Institute dan Karolinska University Hospital di Swedia, dan melibatkan 626 orang dengan kanker kolon atau kanker rektum stadium 1 hingga 3, serta mutasi genetik spesifik pada tumor kanker.
Studi sebelumnya telah menyarankan bahwa kanker dengan mutasi ini, khususnya pada jalur sinyal phosphoinositide 3-kinase (PI3K), dapat ditargetkan oleh aspirin, tetapi ini adalah kali pertama hipotesis tersebut diuji dalam uji klinis acak.
Peluang kambuh yang lebih rendah
Pasien yang mengonsumsi aspirin setiap hari memiliki risiko hingga 55 persen lebih rendah untuk mengalami kekambuhan kanker selama tiga tahun, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi plasebo.
Bagi kelompok yang mengonsumsi aspirin, ada peluang 7,7 persen kanker kambuh dalam tiga tahun. Sementara kelompok plasebo, peluangnya berkisar antara 14,1 hingga 16,8 persen, tergantung pada jenis mutasi.
Aspirin adalah obat yang mudah didapat dan terjangkau dibandingkan dengan banyak obat kanker modern.
Cara kerja aspirin

Berdasarkan uji klinis ini dan penelitian sebelumnya, para peneliti menduga bahwa aspirin melawan kanker melalui tiga mekanisme yakni mengurangi peradangan, menghambat pertumbuhan tumor, dan membatasi fungsi trombosit (sel darah) yang dapat digunakan oleh sel kanker sebagai perisai saat tumor menyebar.
Selain itu, diduga aspirin juga dapat mengganggu jalur sinyal PI3K yang dihipotesiskan membantu pertumbuhan tumor kanker.
Penelitian lebih lanjut dapat membantu menentukan secara pasti mengapa aspirin tampaknya mengurangi risiko kambuhnya kanker kolorektal.
Cara sederhana yang bisa menyelamatkan nyawa
Setiap tahun, hampir dua juta orang didiagnosis kanker kolorektal di dunia. Banyak pasien menjalani pengangkatan tumor. Meskipun ada kemajuan dalam kemoterapi, radioterapi, dan bedah, kanker dapat kambuh jika sel-sel kanker tersisa.
Angka kejadian kanker usus besar meningkat secara global pada orang di bawah 50 tahun. Meskipun penyebabnya belum jelas, para ilmuwan menduga makanan tidak sehat, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan toksin yang diproduksi oleh bakteri usus terlibat dalam hal ini. Cara sederhana ini akan mengurangi risiko menyelamatkan banyak nyawa.
Aspirin dosis rendah sebelumnya telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan lainnya, termasuk penurunan risiko serangan jantung dan stroke berulang. Di sisi lain, penelitian juga menyoroti hubungan antara aspirin dan peningkatan risiko masalah kesehatan lain, termasuk pendarahan internal.
Referensi