4 Bahaya Air Genangan Hujan bagi Kesehatan, Harus Waspada!

- Risiko leptospirosis akibat kontaminasi urin hewan
- Pertumbuhan nyamuk yang menimbulkan penularan penyakit
- Infeksi kulit dari paparan bakteri lingkungan
Air tergenang yang muncul di jalanan atau halaman rumah setelah hujan mungkin terdengar sepele. Namun banyak orang tidak menyadari bahwa genangan tersebut dapat menjadi tempat berkembangnya berbagai organisme penyebab penyakit. Ketika musim hujan datang, risiko paparan terhadap air yang sudah tercemar ini meningkat secara signifikan.
Kontak langsung dengan air genangan, baik secara sengaja maupun tidak, dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, virus, dan parasit ke dalam tubuh. Memahami risiko yang tersembunyi menjadi langkah penting agar kita lebih berhati-hati selama musim hujan. Berikut beberapa bahaya air genangan hujan bagi kesehatan tubuhmu.
1. Risiko leptospirosis akibat kontaminasi urin hewan

Leptospirosis merupakan salah satu bahaya paling dikenal dari air genangan hujan, terutama di kawasan perkotaan. Bakteri Leptospira dapat hidup dalam urin tikus atau hewan liar lainnya lalu mengalir bersama air menuju saluran atau area terbuka. Ketika air tersebut menggenang, bakteri dapat bertahan selama beberapa hari. Infeksi bisa terjadi melalui luka kecil di kulit atau ketika air tercemar menyentuh membran mukosa.
Kasus leptospirosis sering meningkat setelah periode hujan berkepanjangan karena volume air yang besar mempermudah penyebaran bakteri. Gejala awal mencakup demam, nyeri otot, dan sakit kepala kemudian dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti gangguan ginjal. Menghindari genangan yang tampak keruh atau berbau menjadi langkah pertama yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit ini.
2. Pertumbuhan nyamuk yang menimbulkan penularan penyakit

Genangan hujan menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Nyamuk Aedes yang membawa virus dengue biasanya memerlukan wadah kecil berisi air yang tidak bergerak. Berbagai spesies nyamuk lainnya juga dapat berkembang, sehingga meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui gigitan. Perkembangan larva hingga dewasa berlangsung cepat sehingga tempat air yang dibiarkan terbuka dapat menjadi sumber masalah dalam hitungan hari.
Ketika jumlah nyamuk meningkat, risiko penularan demam berdarah atau chikungunya menjadi lebih tinggi. Aktivitas nyamuk biasanya lebih agresif pada kondisi lembap setelah hujan sehingga paparan gigitan cenderung meningkat. Mengeringkan area genangan sesegera mungkin membantu menghambat siklus hidup serangga ini.
3. Infeksi kulit dari paparan bakteri lingkungan

Air yang tergenang biasanya membawa campuran kotoran, sampah, dan mikroorganisme dari berbagai tempat. Ketika kulit bersentuhan dengan air semacam ini, risiko infeksi meningkat terutama jika terdapat luka kecil yang tidak disadari. Bakteri seperti Staphylococcus atau Pseudomonas dapat berkembang dalam air yang tidak bersirkulasi dengan baik. Paparan berulang dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit yang awalnya tampak ringan.
Infeksi kulit sering kali dimulai dengan kemerahan, gatal, atau rasa perih. Jika tidak ditangani, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih dalam. Kebersihan tubuh menjadi faktor penentu setelah terpapar air yang tidak bersih, terutama pada bagian kaki yang paling sering terkena genangan.
4. Risiko penyakit pencernaan dari kontaminasi limbah

Genangan yang terbentuk di dekat saluran pembuangan atau kawasan permukiman padat cenderung mengandung bakteri penyebab gangguan pencernaan. Bakteri seperti E. coli atau Salmonella dapat menyebar melalui percikan air atau tangan yang tidak sengaja menyentuh air lalu menyentuh makanan. Selain bakteri, virus penyebab diare juga dapat bertahan dalam lingkungan lembap dan tercampur dalam air yang tampak jernih sekalipun.
Paparan semacam ini berpotensi menyebabkan diare, muntah, atau sakit perut dalam waktu singkat setelah terinfeksi. Anak-anak dan lansia biasanya lebih rentan mengalami dehidrasi akibat gangguan pencernaan. Oleh karena itu, usahakan mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan untuk mengurangi risiko penularan penyakit.
Mengetahui bahaya air genangan hujan bagi kesehatan sangatlah penting, jangan dianggap sepele, ya! Dengan mengenali bahaya yang tersembunyi, kita dapat mengambil langkah sederhana seperti menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung, dan memastikan lingkungan cepat kering setelah hujan. Langkah pencegahan kecil ini dapat membantu menjaga kesehatan selama musim hujan.


















