Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Makan Ayam Mentah, Penuh Bakteri!

ilustrasi ayam mentah (pexels.com/Karyna Panchenko)
ilustrasi ayam mentah (pexels.com/Karyna Panchenko)
Intinya sih...
  • Daging ayam harus dimasak benar-benar matang untuk mencegah infeksi bakteri Campylobacter, Salmonella, dan Clostridium perfringens
  • Infeksi dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, kram perut, mual, muntah, dan dehidrasi.
  • Pencegahan termasuk penanganan daging ayam dengan hati-hati, pastikan memasak ayam hingga benar-benar matang, serta gunakan talenan, peralatan, dan piring terpisah untuk daging ayam mentah. 
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Daging ayam adalah salah satu opsi makanan untuk menurunkan berat badan, terutama bagian dada tanpa kulit dan dimasak dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang tanpa minyak. Selain itu, daging ayam mudah didapatkan dan harganya terjangkau.

Sudah aturan umum bahwa sebelum dikonsumsi, daging ayam harus diolah sampai benar-benar matang. Lantas, bahaya apa yang mengintai jika kamu sampai mengonsumsi daging ayam mentah?

1. Berpotensi terkena campylobacteriosis

Campylobacteriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter

Beban penyakit bawaan makanan, termasuk campylobacteriosis, sangat besar: setiap tahun hampir 1 dari 10 orang jatuh sakit dan 33 juta tahun kehidupan sehat hilang.

Kamu bisa terkena infeksi ini jika mengonsumsi daging ayam mentah atau setengah matang. Gejalanya adalah diare (kadang disertai darah), demam, kram perut, mual, dan muntah.

Orang yang terkena campylobacteriosis dianjurkan minum lebih banyak air, tetapi tidak harus mengonsumsi antibiotik. Kecuali orang yang bergejala parah, hamil, berusia 65 tahun ke atas, dan memiliki kekebalan tubuh yang lemah (seperti pasien AIDS atau sedang menjalani kemoterapi).

2. Berisiko terinfeksi Salmonella

ilustrasi bakteri Salmonella (en.wikipedia.org/Volker Brinkmann)
ilustrasi bakteri Salmonella (en.wikipedia.org/Volker Brinkmann)

Selanjutnya adalah Salmonella, bakteri penyebab infeksi salmonellosis

Setiap tahunnya, tercatat sekitar 200 juta hingga 1 miliar kasus infeksi Salmonella di seluruh dunia, dengan 93 juta kasus gastroenteritis dan 155.000 kematian; di antaranya, sekitar 85 persen kasus terkait dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Kamu bisa terinfeksi bakteri Salmonella bukan hanya dari daging ayam mentah, tetapi juga dari telur mentah atau setengah matang, susu mentah atau tidak dipasteurisasi, serta air yang terkontaminasi.

Gejalanya akan muncul beberapa jam atau beberapa hari setelah terpapar bakteri Salmonella. Keluhannya antara lain diare (kadang disertai darah), demam, sakit perut atau kram perut, mual, muntah, dan sakit kepala.

3. Meningkatkan kemungkinan terpapar Clostridium perfringens

Bakteri Clostridium perfringens bisa menyebabkan keracunan makanan. Gejala utamanya adalah kram perut dan diare encer, yang akan muncul antara 6–24 jam setelah kita mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, mengutip Cleveland Clinic.

Uniknya, C. perfringens bisa menghasilkan spora yang melindunginya dari kondisi ekstrem. Bakteri ini umum ditemui dalam daging merah dan unggas, jarang dijumpai dalam ikan atau sayuran.

Namun, jangan remehkan C. perfringens karena bisa menyebabkan dehidrasi (akibat diare terus-menerus) dan sepsis (jika masuk ke aliran darah). Sebagai pencegahan, simpan makanan di bawah suhu 4 derajat Celsius atau panaskan di atas suhu 60 derajat Celsius, serta selalu mencuci tangan dan peralatan makan.

4. Risiko kecil terpapar Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli. (unsplash.com/CDC)
Bakteri Escherichia coli. (unsplash.com/CDC)

Ada pula kemungkinan kecil kamu bisa terpapar Escherichia coli dari daging ayam mentah, meskipun biasanya lebih umum terpapar bakteri ini dari daging sapi yang kurang matang dan buah atau sayur mentah yang terkontaminasi.

E. coli merupakan kelompok bakteri yang besar dan beragam. Meskipun sebagian besar jenis bakteri tidak berbahaya, beberapa jenis bakteri lainnya dapat membuat orang sakit. Daging dan unggas dapat terkontaminasi selama proses penyembelihan. Penanganan makanan yang aman dan pemasakan yang tepat akan membantu menjaga kamu dan keluarga aman dari bakteri yang ada dalam makanan.

Gejala infeksi E. coli antara lain mual atau muntah, kram perut parah, diare encer atau berdarah, kelelahan, dan demam.

5. Komplikasi serius

  • Bakteremia

Bakteremia adalah adanya bakteri dalam aliran darah. Kondisi ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, tergantung pada area tubuh yang terinfeksi.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih besar terkena bakteremia. Orang yang mengonsumsi obat untuk menurunkan asam lambung juga memiliki risiko lebih besar. Ini karena asam lambung membantu melindungi tubuh dari infeksi usus.

  • Demam tifoid atau tifus

Salah satu jenis bakteri Salmonella yang disebut Salmonella typhi menyebabkan tifus. S. typhi hanya dapat ditularkan oleh manusia, tetapi ayam dapat terinfeksi oleh manusia yang menanganinya.

  • Sindrom Guillain-Barré

Sindrom Guillain-Barré merupakan komplikasi langka dari infeksi Campylobacter. Penyakit ini terjadi ketika antibodi yang dibangun untuk melawan Campylobacter menyerang sel-sel saraf. Diperkirakan sekitar 1 dari 1.000 kasus infeksi Campylobacter yang dilaporkan mengakibatkan sindrom Guillain-Barré, menurut laporan di Amerika Serikat.

  • Artritis reaktif

Artritis reaktif juga dapat disebabkan oleh infeksi Campylobacter. Artritis reaktif adalah nyeri sendi dan pembengkakan yang dipicu oleh infeksi di bagian tubuh lain, paling sering usus, alat kelamin, atau saluran kemih.

Kondisi ini biasanya menyerang lutut, pergelangan kaki, dan kaki. Peradangan juga dapat memengaruhi mata, kulit, dan saluran yang membawa urine keluar dari tubuh (uretra).

Mengolah daging ayam dengan benar

ilustrasi mengolah daging ayam (pexels.com/Vanessa Loring)
ilustrasi mengolah daging ayam (pexels.com/Vanessa Loring)

Lakukan cara-cara ini untuk mencegah risiko kesehatan dari ayam mentah:

Penanganan dan persiapan

Bakteri dapat berpindah antarmakanan melalui kontak atau dengan menelan daging ayam mentah atau sarinya. Berhati-hatilah saat menyiapkan ayam.

  • Saat berbelanja, masukkan daging ayam ke dalam kantong sekali pakai agar sari mentah tidak mencemari makanan lain.
  • Pastikan daging ayam berasal dari sumber yang aman.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menangani daging ayam mentah.
  • Jangan mencuci daging ayam mentah karena sari mentahnya dapat menyebar ke seluruh dapur dan mencemari permukaan dan makanan lain.
  • Gunakan talenan, peralatan, dan piring terpisah untuk daging ayam mentah. Cuci barang-barang tersebut dengan air panas dan sabun sebelum menyiapkan sesuatu yang lain dengannya.

Memasak daging ayam

Belilah termometer makanan untuk mengecek suhu internal daging. Suhu terendah yang direkomendasikan agar ayam dapat dimasak dengan aman adalah 165 derajat Fahrenheit (74 derajat Celcius). Untuk pembacaan yang akurat, periksa suhu pada bagian ayam yang paling tebal.

Referensi

"Campylobacter." World Health Organization. Diakses Februari 2025.
Bibek Lamichhane et al., “Salmonellosis: An Overview of Epidemiology, Pathogenesis, and Innovative Approaches to Mitigate the Antimicrobial Resistant Infections,” Antibiotics 13, no. 1 (January 13, 2024): 76, https://doi.org/10.3390/antibiotics13010076.
"Clostridium Perfringens." Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.
"What Happens If I Accidentally Eat Raw Chicken? Food Safety Experts Weigh In." Women's Health. Diakses Februari 2025.
"Why You Shouldn’t Eat Raw or Undercooked Chicken and How To Keep it Fresh." Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.
"E. Coli Infections." MedlinePlus. Diakses Februari 2025.
"Will Eating Raw Chicken Make You Sick?" Healthline. Diakses Februari 2025.
"Guillain-Barré Syndrome." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Februari 2025.
"Reactive arthritis." Mayo Clinic. Diakses Februari 2025.
"Does Raw Chicken Have Health Benefits?" WebMD. Diakses Februari 2025.
"Chicken from Farm to Table." United States Department of Agriculture. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Nuruliar F
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us