Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Lama Pengobatan Gonore Sampai Sembuh?

ilustrasi Merawat Organ Intim Pria (freepik.com/master1305)
ilustrasi Merawat Organ Intim Pria (freepik.com/master1305)
Intinya sih...
  • Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
  • Gejala gonore umumnya mereda dalam 2 hingga 4 hari setelah pengobatan, dengan laki-laki cenderung sembuh lebih cepat daripada perempuan.
  • Pengobatan antibiotik diperlukan untuk menyembuhkan infeksi gonore, dengan durasi tergantung pada jenis dan metode pemberian obat yang diresepkan dokter.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gonore adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini cukup umum terjadi dan menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, baik melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral.

Gejala gonore bisa bervariasi, mulai dari nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan dari uretra atau vagina, hingga nyeri panggul dan perdarahan rektal. Namun, banyak orang yang terinfeksi tidak menyadari mereka terinfeksi karena gonore sering kali tidak menimbulkan gejala.

Kabar baiknya, dengan pengobatan yang tepat, gonore dapat sembuh dengan cepat. Namun, berapa lama sebenarnya proses pengobatannya?

1. Lama gejala gonore

Gejala gonore umumnya mulai mereda dalam waktu dua hingga empat hari setelah pengobatan dimulai. Pada sebagian besar orang, gejala akan hilang sepenuhnya dalam waktu satu minggu, meskipun dalam beberapa kasus bisa memakan waktu hingga dua minggu.

Perbedaan waktu pemulihan juga bisa terjadi antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki cenderung mengalami perbaikan gejala lebih cepat dibandingkan dengan perempuan.

Selain itu, jika gonore menyebabkan nyeri panggul atau nyeri testis, keluhan ini bisa bertahan lebih lama dan baru mereda setelah dua minggu. Oleh karena itu, meskipun gejala mulai membaik, tetapi pasien tetap perlu menyelesaikan seluruh pengobatan sesuai anjuran dokter untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.

2. Lama pengobatan gonore

ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Gonore tidak bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga pengobatan dengan antibiotik sangat diperlukan untuk menghilangkan infeksi. Jika tidak ditangani, gonore bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti terbentuknya jaringan parut.

Durasi pengobatan gonore tergantung pada jenis dan metode pemberian obat yang diresepkan dokter. Dalam beberapa kasus, pasien hanya memerlukan satu kali suntikan antibiotik. Namun, ada juga pengobatan yang memerlukan konsumsi antibiotik oral selama beberapa hari.

Dokter akan menentukan jenis pengobatan yang paling sesuai berdasarkan kondisi pasien. 

3. Jenis pengobatan gonore

Gonore diobati dengan antibiotik, dan pilihan utama yang direkomendasikan oleh dokter umumnya adalah ceftriaxone. Dosis ceftriaxone diberikan berdasarkan berat badan pasien:

  • Pasien dengan berat di bawah 150 kg, ceftriaxone 500 mg diberikan melalui suntikan intramuskular.
  • Pasien dengan berat di atas 150 kg, ceftriaxone 1 gram diberikan melalui suntikan intramuskular.
  • Bagi pasien yang memiliki alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin, alternatif pengobatan adalah kombinasi azitromisin dosis tinggi dengan gentamisin.

Selain itu, infeksi gonore yang terjadi di tenggorokan bisa lebih sulit diobati dibandingkan dengan infeksi di area genital. Oleh karena itu, pasien dengan gonore di tenggorokan direkomendasikan untuk menjalani tes ulang dalam waktu tujuh hingga 14 hari setelah pengobatan guna memastikan infeksi benar-benar hilang.

Gonore merupakan IMS yang dapat diobati dengan antibiotik, tetapi memerlukan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi. Gejala biasanya mereda dalam waktu beberapa hari hingga dua minggu setelah pengobatan dimulai, tergantung pada kondisi pasien.

Referensi

Ayinde, Oluseyi, and Jonathan D C Ross. “Time to Resolution of Genital Symptoms for Uncomplicated Gonorrhoea: A Prospective Cohort Study.” Sexually Transmitted Infections 97, no. 5 (August 22, 2020).
"About Gonorrhea". Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Februari 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us