Apakah ada dari kalian yang memperhatikan artikel atau data-data yang ada di website resmi World Health Organization (WHO)? Di dalam website resmi WHO tersebut ada data yang menyebutkan tentang penyakit-penyakit berbahaya perenggut nyawa seseorang.
Menurut data itu, satu penyakitnya bisa membunuh hingga jutaan orang secara global tiap tahunnya dengan yang paling tinggi mencapai angka pembunuhan sembilan juta. Inilah penyakit-penyakit berbahaya tersebut.
Disebut juga penyakit arteri koroner. Ini adalah penyakit paling berbahaya dan paling umum menyerang orang. Data menunjukkan pada 2015 saja, penyakit ini telah menyerang 8,8 juta orang dan itu meningkat di 2016 yang mencapai angka 9 juta orang. Itu artinya setidaknya 15,5 persen penghuni bumi ini meninggal karena penyakit jantung iskemik.
Sebanyak 11,1 persen populasi dunia ini tiap tahunnya terkena stroke. Tidak hanya membunuh, tetapi stroke juga menjadi salah satu penyakit yang membuat seseorang mengalami kecacatan dalam jangka waktu lama
Centers for Disease Control and Prevention pernah melaporkan jika 93 persen orang merasakan mati rasa yang jadi gejala stroke. Namun hanya 38 persen saja yang paham akan hal itu dan melakukan pencegahan dengan langsung mencari perawatan.
Infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi yang terjadi paru-parumu dan sistem pernapasan. Hal ini bisa disebabkan oleh flu, bronkitis, pneumonia, dan tuberculosis.
Penyakit ini menjadi pembunuh no.1 di negara berkembang yang berpenghasilan rendah. Data WHO menyebutkan jika tujuh juta orang di negara-negara tersebut telah terbunuh akibat penyakit ini pada 2016.
Ini adalah penyakit paru-paru yang berkembang dalam jangka waktu lama. Penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas. Pada 2004 saja, penyakit ini telah mendiami 64 juta orang di berbagai negara. Penyebab penyakti ini bisa datang dari merokok atau menjadi perokok pasif, adanya sejarah kesehatan dari keluarga atau sejarah infeksi saluran pernapasan di masa kecil.
Kanker pernapasan meliputi tiga organ ini. Dalam kurun waktu 15 tahun, mulai dari 2000 hingga 2015, penderita penyakit ini meningkat dari 1,2 juta menjadi 1,7 juta. Penyebab utamanya adalah karena merokok dan racun-racun di lingkungan sekitar.
Akan tetapi polusi rumah tangga seperti bensin juga dapat memicu penyakit ini. Setidaknya 17 persen penderita penyakit ini akibat emisi bahan bakar adalah pria, sedangkan wanita mencapai 22 persen.
Penderita penyakit ini membutuhkan suntikan insulin karena tubuhnya tak mampu lagi memproduksi hormon tersebut. Mereka, para penderita yang berada di negara berkembang dengan tingkat pendapatan per kapita yang rendah hingga menengah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk meninggal dikarenakan tidak mampunya untuk membeli persediaan insulin. Setidaknya data WHO 2016 menyebutkan penyakit ini masuk peringkat tujuh penyakit pembunuh di negara tersebut.
Penyakit ini memasuki no.7 pembunuh orang-orang pada 2015, namun angkanya terus meningkat hingga pada 2016 menjadi no. 5 dengan jumlah kematian mencapai 1,8 juta orang. 60 hingga 80 penderita demensia adalah penderita Alzheimer yang mana membuat mereka tak hanya kehilangan nyawa, tapi juga memori. Genetis sangat berpengaruh akan besarnya risiko terkena penyakit ini.
Diare menyebabkan tubuhmu banyak kehilangan cairan yang secara tidak langsung akan membuatmu lemas. Dengan membiarkannya beberapa hari, bukan tidak mungkin penderitanya meninggal. Meninggalnya seseorang karena diare cukup sering terjadi di negara berpendapatan rendah dan rendah-menengah. Jika membandingkannya, setidaknya di 2016 jumlah yang meninggal karena penyakit ini untuk negara berkapita rendah mencapai dua kali lipat dari yang rendah-menengah.
Bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis adalah penyebab penyakit ini. Penyakit ini dapat disebabkan namun membutuhkan konsistensi perawatan dalam jangka waktu yang lama. 35 persen penderita HIV meninggal karena penyakit ini. Cara terbaik pencegahan penyakit ini adalah dengan mendapatkan vaksinasi bacillus Calmette-Guerin.
Adalah penyakit yang disebabkan infeksi liver dalam jangka waktu lama yang akan menyebabkan gagal liver. Penyakit ini menyerang 2,1 persen penduduk dunia dan pada 2015 membunuh setidaknya 1,2 juta orang. Kerusakan liver ini bisa disebabkan karena konsumsi alkohol yang terlalu banyak, penimbunan lemak di area liver hingga penyakit hepatitis yang parah.
Hingga 2016, penderita penyakit-penyakit ini masih meningkat. Itu berarti kita harus mewaspadai gejala-gejala penyakit tersebut dan jangan sampai kecolongan dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat.