Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mencegah Anak Tertular HMPV, Ajarkan Kebersihan Tangan

ilustrasi anak sakit (pexels.com/MART PRODUCTION)
Intinya sih...
  • HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada anak-anak, dengan gejala seperti batuk, hidung meler, demam, dan sesak napas.
  • Infeksi HMPV dapat berisiko tinggi pada anak di bawah 2 tahun.
  • Orang tua dan pengasuh dapat melindungi anak dari HMPV dengan menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan memastikan nutrisi yang baik.

Human metapneumovirus (HMPV) adalah salah satu virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada anak-anak, dengan gejala yang mirip dengan pilek atau flu, seperti batuk, hidung meler, demam, dan sesak napas.

Meskipun banyak kasus HMPV bersifat ringan, tetapi infeksi ini bisa menjadi lebih serius pada anak-anak dengan kondisi medis tertentu atau pada bayi yang lebih kecil. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami cara pencegahan yang efektif guna melindungi anak dari infeksi HMPV.

Gejala HMPV

HMPV sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi kadang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, kambuhnya asma, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Infeksi HMPV lebih sering terjadi pada musim dingin dan awal musim semi. Kebanyakan individu yang terkena penyakit ini berusia di bawah 5 tahun.

Gejala infeksi HMPV dapat bervariasi yang tergantung pada tingkat keparahannya, dengan anak-anak lebih muda dan mereka dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi.

Gejala ringan:

  • Hidung meler.
  • Batuk.
  • Hidung tersumbat.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam ringan.

Gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera:

  • Mengi.
  • Napas cepat atau sulit bernapas.
  • Demam tinggi yang terus-menerus.
  • Kelelahan atau kelesuan.
  • Kehilangan nafsu makan atau kesulitan makan.
  • Gejala dehidrasi, seperti berkurangnya buang air kecil atau mulut kering.

Kasus HMPV yang parah dapat menyebabkan rawat inap karena komplikasi seperti bronkiolitis atau pneumonia.

Cara mencegah HMPV pada anak

ilustrasi anak sakit (freepik.com/freepik)

Meskipun saat ini belum ada vaksin untuk HMPV, tetapi orang tua dan pengasuh anak dapat mengambil beberapa langkah untuk melindungi anak dari infeksi, dengan cara:

  • Mempraktikkan kebersihan tangan yang benar:
    • Ajarkan anak-anak untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik.
    • Gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit:
    • Jauhkan anak-anak dari orang yang sedang batuk, bersin, atau menunjukkan tanda-tanda penyakit lainnya.
    • Hindari tempat keramaian, terutama selama musim virus pernapasan.
  • Disinfeksi permukaan yang sering disentuh.
    • Bersihkan mainan, gagang pintu, perangkat elektronik dan permukaan yang sering disentuh lainnya secara teratur dengan disinfektan.
  • Tingkatkan kekebalan tubuh anak:
    • Berikan makanan sehat seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.
    • Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup dan tetap terhidrasi.
  • Biarkan anak yang sakit tetap berada di rumah:
    • Jika anak menunjukkan tanda-tanda sakit, tetaplah di rumah untuk mencegah penyebaran infeksi di sekolah atau tempat penitipan anak.
    • Pertimbangkan penggunaan masker.
    • Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat batuk atau bersin. Buanglah tisu bekas pakai dengan benar di tempat sampah yang tertutup.

Siapa yang memiliki risiko tinggi?

Meskipun HMPV ini dapat menyebar ke siapa saja, tetapi orang-orang dalam kelompok ini memiliki risiko yang lebih tinggi:

  • Anak-anak di bawah usia 2 tahun, karena sistem kekebalan tubuh mereka belum matang.
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV/AIDS, kemoterapi, atau obat penekan kekebalan tubuh.
  • Orang yang memiliki kondisi pernapasan seperti asma, PPOK, bronkitis, atau fibrosis kistik.
  • Orang yang tinggal atau menghabiskan waktu di tempat yang ramai, seperti panti jompo, tempat penitipan anak, atau rumah yang ditinggali banyak orang.
  • Orang yang memiliki kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi HMPV.

Bayi, lansia, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang dengan penyakit pernapasan lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala infeksi HMPV yang lebih parah. Pantau orang-orang dalam kelompok ini dengan cermat, dan jika gejalanya makin parah, hubungi dokter.

Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, dan memastikan anak mendapat nutrisi yang baik, kamu dapat meminimalkan risiko infeksi HMPV pada anak.

Meskipun infeksi HMPV umumnya bisa sembuh sendiri, tetapi tindakan pencegahan yang konsisten tetap penting untuk menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah komplikasi. Sebagai orang tua dan pengasuh, kewaspadaan dan perawatan yang tepat akan sangat membantu melindungi buah hati dari ancaman infeksi ini.

Referensi

"Protecting Children from Human Metapneumovirus (hMPV): A Guide for Parents". Rainbow Children's Hospital. Diakses pada Januari 2025.
"What to Know About hMPV, a Respiratory Infection That's on the Rise". Banner Health. Diakses pada Januari 2025.
"Human Metapneumovirus (HMPV)". Cleveland Clinic. Diakses pada Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us