10 Cara Meningkatkan Tekanan Darah

- Menjaga hidrasi yang tepat dengan minum banyak cairan membantu mencegah dehidrasi dan memperbaiki tekanan darah.
- Usahakanlah untuk berjalan kaki secara teratur sepanjang hari. Bahkan jalan kaki singkat selama 10 menit bisa membantu.
- Kopi dan minuman berkafein lainnya, seperti teh, dapat meningkatkan tekanan darah sementara dalam waktu sekitar 30 menit setelah dikonsumsi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menempatkan kamu pada risiko kesehatan serius, seperti stroke, kerusakan ginjal, dan serangan jantung. Namun, tekanan darah rendah atau hipotensi juga merupakan kondisi yang tidak boleh diremehkan.
Tekanan darah yang dianggap normal adalah 120/80 mmHg. Angka atas adalah tekanan sistolik, yang merupakan jumlah tekanan di arteri saat jantung berkontraksi. Angka bawah adalah tekanan diastolik, yang mewakili tekanan di arteri saat jantung berelaksasi. Angka apa pun pada atau di bawah 90/60 mmHg dianggap rendah.
Beberapa orang mengalami hipotensi kronis, yang memerlukan pemantauan dan pengobatan seperti halnya hipertensi kronis. Namun, siapa pun dapat mengalami penurunan tekanan darah yang tiba-tiba dan tajam. Penurunan seperti itu bisa berbahaya.
Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba—yang mungkin terjadi setelah makan atau berdiri terlalu cepat—dapat menyebabkan pusing, mual, hingga pingsan. Kalau kamu pernah atau beberapa kali mengalami episode ini, beberapa perubahan gaya hidup dapat meningkatkan tekanan darah dan menjaganya dalam kisaran normal.
1. Minum air putih
Darah mengandung sekitar 90 persen air. Saat mengalami dehidrasi, volume darah secara keseluruhan (atau, jumlah darah yang mengalir atau bersirkulasi melalui pembuluh darah) berkurang. Volume darah yang berkurang dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Menjaga hidrasi yang tepat dengan minum banyak cairan membantu mencegah dehidrasi dan memperbaiki tekanan darah. Rekomendasi umumnya adalah minum sebanyak 6 hingga 12 gelas air sehari.
2. Makan makanan asin

Natrium (garam) berperan dalam mengatur tekanan darah. Mengonsumsi garam dalam jumlah yang sedikit lebih banyak dapat membantu tubuh menahan air dan meningkatkan volume darah, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Kamu bisa memilih makanan seperti zaitun, ikan teri, ikan asap, ikan kalengan, atau keju, dibandingkan dengan makanan kemasan seperti keripik asin. Konsultasikan dengan dokter sebelum menambah jumlah garam yang kamu konsumsi.
3. Beranjak bangun secara perlahan
Untuk menghindari rasa pusing saat bangun dari tempat tidur atau kursi, jangan beranjak terburu-buru.
Cobalah untuk meregangkan tubuh saat bangun dari tempat tidur agar darah mengalir ke seluruh tubuh sebelum kamu duduk, lalu berdirilah perlahan. Saat bangun dari duduk, silangkan dan luruskan kaki beberapa kali sebelum berdiri.
4. Konsumsi kafein

Kafein adalah stimulan yang menyempitkan pembuluh darah, menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah.
Kopi dan minuman berkafein lainnya, seperti teh, dapat meningkatkan tekanan darah sementara dalam waktu sekitar 30 menit setelah dikonsumsi.
Efek kafein biasanya hilang dalam waktu empat jam. Meskipun kafein dapat bermanfaat dalam beberapa kasus, tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan kegelisahan, kecemasan, dan kesulitan tidur. Jadi, kuncinya adalah moderasi.
5. Bergerak lebih sering
Tetap dalam posisi diam terlalu lama, seperti duduk untuk menonton TV saat bekerja, dapat menyebabkan tekanan darah turun.
Usahakanlah untuk berjalan kaki secara teratur sepanjang hari. Bahkan jalan kaki singkat selama 10 menit bisa membantu.
6. Pakai stoking kompresi

Jika kamu tidak dapat bergerak lebih sering, mengenakang stoking elastis yang pas (stoking kompresi) juga dapat membantu.
Stoking kompresi dapat meningkatkan tekanan darah dengan memberikan tekanan ekstra pada kaki, membantu meningkatkan aliran darah dan mencegah darah mengumpul di kaki.
Mengenakan stoking kompresi selutut atau paha meningkatkan aliran darah dari kaki ke jantung dan dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Ada juga kaus kaki kompresi yang memanjang hingga pinggang yang juga dapat membantu meningkatkan tekanan darah rendah.
7. Makanlah dalam porsi kecil, lebih sering
Pernahkah kamu merasa lemas setelah menikmati banyak hidangan lezat saat perayaan tertentu? Salah satu alasannya adalah tekanan darah turun karena lebih banyak darah mengalir ke usus untuk membantu pencernaan. Jadi, cobalah makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering.
Selain itu, mengonsumsi karbohidrat yang cepat dicerna seperti roti putih, pasta, nasi, kue, dan biskuit juga dapat menyebabkan tekanan darah turun secara tiba-tiba. Mengonsumsi lebih banyak biji-bijian utuh yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dapat membantu menjaga tekanan darah tetap tinggi setelah makan.
8. Dapatkan asupan vitamin B12

Vitamin B12 penting bagi sistem saraf otonom, yang tugasnya adalah mengatur beberapa fungsi tubuh, termasuk kontrol tekanan darah.
Menurut studi, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, yaitu penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat berdiri.
Kamu dapat meningkatkan kadar vitamin B12 melalui pola makan dengan mengonsumsi makanan seperti ikan, produk olahan susu, dan unggas (misalnya ayam). Namun, jika kamu memiliki defisiensi vitamin B12, penting untuk mendapatkan pengobatan, misalnya melalui suplemen, atau pengobatan lain yang direkomendasikan oleh dokter.
9. Tinggikan posisi kepala saat tidur
Meninggikan bagian kepala tempat tidur 4–6 inci (10–15 cm) atau menggunakan bantal baji (wedge pillow) untuk menjaga posisi kepala tetap tinggi dapat membantu mencegah darah mengumpul di tubuh bagian bawah saat tidur.
Cara ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menaikkan tekanan darah. Metode ini bermanfaat bagi orang yang mengalami pusing atau sakit kepala ringan saat bangun dari tempat tidur, karena membantu mengurangi penurunan tekanan darah secara tiba-tiba yang dapat terjadi saat berpindah dari posisi berbaring ke posisi berdiri.
10. Batasi atau hindari konsumsi alkohol

Minum minuman beralkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan memperburuk tekanan darah rendah.
Menurut penelitian, konsumsi minuman beralkohol sedang hingga berat pada awalnya menurunkan tekanan darah dan meningkatkan denyut jantung hingga 12 jam. Meskipun satu minuman beralkohol tidak berdampak signifikan pada tekanan darah, tetapi sebaiknya batasi asupannya demi melindungi kesehatan.
Ciri-ciri tekanan darah rendah
Tekanan darah rendah yang terus-menerus dapat berbahaya jika menyebabkan tanda dan gejala seperti:
- Kebingungan.
- Pusing.
- Mual, atau bahkan sampai muntah.
- Pingsan.
- Kelelahan.
- Nyeri leher atau punggung.
- Sakit kepala.
- Perubahan pada penglihatan, seperti penglihatan kabur.
- Jantung berdebar-debar, atau perasaan bahwa jantung berdebar terlalu keras atau terlalu cepat.
- Rasa dingin dan lembap saat disentuh.
- Mulai berkeringat banyak atau merasa kepanasan.
- Mendengar denging di telinga.
- Rasa cemas atau stres.
- Merasa lemah, kehilangan kendali atas otot-otot atau tidak dapat berdiri.
Jika tidak segera ditangani, penurunan tekanan darah yang tajam dapat menyebabkan pingsan (sinkop) dan, jika tidak diobati, berpotensi menyebabkan kerusakan permanen.
Konsekuensi dari krisis hipotensi dapat mematikan. Itu karena penurunan tekanan darah dapat mengurangi jumlah darah yang mengalir ke organ-organ. Jika organ-organ tersebut kekurangan oksigen terlalu lama, itu dapat menyebabkan tubuh mengalami syok.
Referensi
"How To Raise Your Blood Pressure Immediately at Home." Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2024.
"Postural hypotension: What it is & how to manage it." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Oktober 2024.
"Good hydration linked to healthy aging."National Heart, Blood, and Lung Institute. Diakses Oktober 2024.
"5 tips to try if you have low blood pressure." British Heart Foundation. Diakses Oktober 2024.
"How to Raise Your Blood Pressure." Health. Diakses Oktober 2024.
Newton, Julia L., and James Frith. “The Efficacy of Nonpharmacologic Intervention for Orthostatic Hypotension Associated with Aging.” Neurology 91, no. 7 (July 14, 2018)
"Low blood pressure - when blood pressure is too low." American Heart Association. Diakses Oktober 2024.