Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Obat kombinasi untuk mengontrol gula darah pasien diabetes

Kazano adalah kombinasi dari alogliptin dan metformin. Obat ini kerap dipakai untuk mengobati kadar gula darah tinggi pada kondisi diabetes tipe 2, tidak untuk kondisi diabetes tipe 1.

Merupakan obat resep yang tersedia dalam bentuk tablet, berikut ini informasi lengkap mengenai obat diabetes kombinasi yang satu ini.

1. Manfaat

Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Dilansir WebMD, obat kombinasi ini digunakan bersamaan dengan pengaturan pola makan dan olahraga yang tepat guna mengontrol gula darah pasien diabetes tipe 2.

Mengontrol kadar gula sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota badan akibat amputasi, dan masalah fungsi seksual. Kontrol diabetes yang baik dapat menurunkan risiko serangan jantung atau stroke.

Kazano terdiri dari alogliptin dan juga metformin yang punya fungsinya masing-masing.

Alogliptin akan bekerja dengan cara meningkatkan kadar zat alami yang disebut incretins, sehingga zat ini dapat membantu mengontrol gula darah dengan meningkatkan pelepasan insulin, terutama setelah makan. Selain itu, alogliptin juga bisa membantu mengurangi produksi gula di hati.

Sementara itu, metformin bekerja dengan cara membantu mengembalikan respons tubuh yang tepat terhadap insulin yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Metformin juga akan mengurangi jumlah gula yang dibuat oleh hati serta menurunkan penyerapan gula oleh perut atau usus.

2. Peringatan

Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi asidosis laktat, kondisi yang bisa berkembang dari konsumsi kazano (isotekindo.co.id)

Penting untuk diingat bahwa kazano tidak boleh digunakan untuk usia di bawah 18 tahun. Seseorang dengan penyakit ginjal parah atau ketoasidosis diabetikum juga tidak boleh menggunakan obat ini.

Sebelum memulai pengobatan dengan kazano, penting untuk memberi tahu dokter bila kamu pernah mengalami:

  • Penyakit ginjal
  • Penyakit jantung
  • Penyakit hati
  • Pankreatitis
  • Batu empedu
  • Alkoholisme

Konsumsi obat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis laktat, yakni penumpukan asam laktat yang berbahaya dalam darah. Risiko makin tinggi bila terdapat kondisi medis seperti infeksi parah, alkoholisme kronis, atau jika telah berusia 65 tahun atau lebih. Selain itu, alogliptin dalam kazano juga bisa memicu pankreatitis, mengutip Drugs.

Penggunaan kazano selama masa kehamilan harus sesuai petunjuk dokter. Mengontrol diabetes selama kehamilan sangat penting, karena gula darah tinggi saat hamil dapat berisiko bagi ibu dan janin.

Kazano dapat merangsang ovulasi pada perempuan pramenopause serta dapat meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Lebih lengkapnya, konsultasikan dengan dokter mengenai risiko sebelum mulai menggunakan kazano.

3. Dosis

Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi kazano (goodrx.com)

Dosis obat ini untuk setiap pasien mungkin tidak sama. Dilansir Mayo Clinic, dosis umum kazano untuk mengontrol gula darah untuk orang dewasa dengan diabetes tipe 2 adalah satu tablet, yang diminum dua kali sehari dengan makanan.

Satu tablet umumnya mengandung alogliptin 12,5 miligram (mg) dan metformin 500 mg, atau alogliptin 12,5 mg dan metformin 1.000 mg. Selanjutnya, dokter akan menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan. Namun, dosis tidak akan lebih dari alogliptin 25 mg dan metformin 2.000 mg setiap harinya.

Baca Juga: Metformin: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, dan Efek Samping

4. Cara mengonsumsi

Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi tablet (healthaffairs.org)

Tablet bisa dikonsumsi dengan segelas air dan biasanya obat ini dikonsumsi bersama makanan. Kemudian, tablet tidak boleh dipecah. Ikuti instruksi dokter dan petunjuk pada kemasan obat untuk lebih jelasnya. Obat harus diambil secara berkala dan dosisnya harus sesuai, jangan lebih banyak atau kurang dari yang seharusnya.

Kazano adalah bagian dari program perawatan diabetes lengkap yang mencakup diet, olahraga, pengendalian berat badan, tes gula darah rutin, dan perawatan medis khusus. Mengandalkan obat ini saja tidak cukup untuk mengelola diabetes. Pasien harus mematuhi terapi diabetes dari dokter.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan

Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat (unsplash.com/Mika Baumeister)

Overdosis kazano bisa menyebabkan asidosis laktat. Gejala overdosis yang perlu diwaspadai adalah kantuk parah, mual parah, muntah parah, diare parah, pernapasan menjadi cepat, dan detak jantung lambat atau tidak teratur.

Jika kamu melewatkan satu dosis, segera minum setelah ingat. Bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya atau sudah berganti hari, lewati dosis yang terlewat tersebut. Untuk dosis berikutnya, usahakan ambil pada waktu yang teratur. Jangan pernah menggandakan dosis untuk mengejar dosis yang terlewat.

Simpan obat di suhu ruangan yang jauh dari cahaya dan kelembapan, layaknya obat-obat pada umumnya. Jangan menyimpannya di kamar mandi dan jauhkan obat ini dari anak-anak atau hewan peliharaan. Ketika sudah kedaluwarsa atau tidak lagi dikonsumsi, buang dengan benar sesuai arahan.

6. Interaksi obat

Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (freepik.com/Racool_studio)

Beberapa obat dapat berinteraksi dengan kazano. Jangan meminumnya dengan obat kontras tertentu yang diberikan sebelum rontgen, pemindaian CT, MRI, atau prosedur lainnya. Juga, jangan mengonsumsi kazano bersama dengan dofetilida.

Kazano juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan lainnya seperti:

  • Asetazolamid
  • Alkohol
  • Antivirus tertentu untuk HIV atau hepatitis
  • Obat-obatan tertentu untuk tekanan darah, penyakit jantung, dan detak jantung tidak teratur
  • Simetidin
  • Diklorfenamida
  • Digoksin
  • Diuretik
  • Hormon wanita, seperti estrogen dan progestin
  • Pil KB
  • Glikopirolat
  • Isoniazid
  • Lamotrigin
  • Memantine
  • Metazolamid
  • Metoklopramid
  • Midodrine
  • Niasin
  • Fenotiazin seperti klorpromazin, mesoridazin, proklorperazin, tioridazin
  • Fenitoin
  • Ranolazine
  • Obat-obatan steroid seperti prednison atau kortison
  • Obat stimulan untuk gangguan perhatian, penurunan berat badan, atau untuk tetap terjaga
  • Obat tiroid
  • Topiramate
  • Tropium
  • Vandetani
  • Zonisamida

7. Efek samping

Kazano: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi sakit perut (freepik.com/jcomp)

Segera cari bantuan medis ketika muncul tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak di wajah atau tenggorokan atau reaksi kulit yang parah layaknya demam, sakit tenggorokan, mata terbakar, nyeri kulit, ruam kulit yang berwarna merah atau ungu disertai dengan melepuh dan terkelupasnya kulit.

Hentikan konsumsi obat jika timbul gejala pankreatitis berupa sakit parah di perut bagian atas yang menyebar ke punggung. Beberapa orang juga bisa mengembangkan asidosis laktat sebagai efek samping kazano, atau tepatnya metformin.

Efek samping ringan yang bisa terjadi meliputi:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Peningkatan tekanan darah
  • Sakit punggung
  • Sakit kepala
  • Gejala pilek seperti hidung tersumbat, nyeri sinus, dan sakit tenggorokan
  • Nyeri otot yang tidak biasa
  • Merasa dingin
  • Kesulitan bernapas
  • Merasa pusing, pusing, lelah, atau sangat lemah
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur

Kemudian, ada pula gejala yang harus diperiksakan ke dokter, termasuk:

  • Nyeri parah atau berkelanjutan di persendian
  • Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
  • Gejala masalah pada hati seperti mual, sakit perut bagian atas, kelelahan, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, dan penyakit kuning (kulit atau mata menguning)
  • Gejala gagal jantung seperti sesak napas (bahkan saat berbaring), bengkak di kaki, dan kenaikan berat badan yang cepat

Salah satu efek samping berbahaya yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan berkembangnya asidosis laktat. Jika kamu mengonsumsi kazano dan mengalami gejala yang mengarah pada asidosis laktat, segera hentikan penggunaan obat dan temui dokter.

Baca Juga: Valacyclovir: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya