5 Faktor yang Membuat Penyerapan Vitamin D Pada Setiap Orang Berbeda

08 Apr 2020, 11:33 WIB

freepik.com/jcomp

Sudah saatnya kamu membiasakan diri untuk menikmati paparan sinar matahari pagi (radiasi sinar UVB) yang kaya vitamin D. Gak hanya bagus untuk daya tahan tubuh dan pembentukan tulang, vitamin D juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan otak, otot dan jantung. Ketika kulit tersentuh sinar matahari langsung saat itulah vitamin D terbentuk secara alami. Jadi, sayang banget kan kalau kamu melewatkan momen matahari pagi yang cerah begitu saja?

Namun setiap orang rupanya punya proses penyerapan vitamin D yang berbeda, di antaranya karena faktor gaya hidup. Supaya kamu bisa mengambil langkah proaktif guna terhindar dari kekurangan vitamin D. Yuk, ketahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses penyerapan vitamin D dalam tubuh!

1. Perbedaan usia

freepik.com/prostooleh

Semakin bertambah tua usia, semakin berkuranglah kemampuan organ-organ yang berperan dalam pembentukan vitamin D. Orang yang berusia muda mempunyai kadar zat pengubah sinar matahari menjadi prekusor vitamin D yang lebih tinggi dibanding usia tua. Faktor inilah yang menyebabkan mengapa para orangtua yang sudah lanjut usia lebih rentan kekurangan vitamin D.

2. Melanin pada kulit

freepik.com/lifeforstock

Melanin adalah pigmen yang mewarnai kulit, rambut dan bola mata secara alami. Semakin gelap kulit seseorang, maka ia memiliki kadar melanin yang tinggi dibanding mereka yang berkulit terang. Zat pewarna kulit ini ternyata mempengaruhi penyerapan sinar UVB. Orang berkulit gelap perlu waktu yang lebih lama berjemur di bawah sinar matahari daripada orang berkulit terang.

Bahkan, demi menghindari defisiensi atau kekurangan vitamin karena proses penyerapannya yang lambat, orang berkulit gelap mungkin butuh asupan suplemen vitamin D sebagai penunjang kesehatan.

3. Lemak dalam tubuh

freepik.com/photoangel

Jangan benci dulu dengan kehadiran lemak sebab ia berperan positif untuk menyerap lebih banyak vitamin D. Selama kamu punya persentase lemak tubuh yang sehat, berat badan tergolong proporsional alias gak berlebihan (obesitas), lemak justru memastikan tingkat vitamin D yang baik dan berperan sebagai pusat penyimpanan nutrisi dalam tubuh.

4. Pemakaian sunscreen pada kulit

freepik.com/jcomp

Penggunaan sunscreen atau tabir surya memang punya banyak manfaat untuk kulit, seperti menhindari sunburn, mencegah penuaan dini dan kanker kulit. Tapi, saat kamu ingin mendapatkan manfaat vitamin D dari sinar matahari, pemakaian tabir surya justru bisa menghalanginya. Kandungan sunscreen bisa memblokir paparan sinar UVB sehingga tidak terserap kulit.

Nah, supaya kamu tetap mendapat manfaat sinar matahari tanpa efek buruk pada kulit, berjemurlah sebentar tanpa menggunakan tabir surya. Lakukan 10-15 menit saja sekali berjemur. Biasakan minimal dua kali dalam seminggu. Durasi berjemur yang sebentar, gak akan bikin kulitmu terbakar.

5. Perbedaan musim dan garis lintang

freepik.com/

Lokasi yang minim sinar matahari seperti daerah utara AS, mengalami penurunan jumlah sinar UVB terutama pada musim dingin. Orang-orang yang tinggal jauh dari garis khatulistiwa di seluruh dunia, rentan mengalami kekurangan vitamin D karena rendahnya sudut matahari sehingga sinar UVB sulit mencapai permukaan bumi.

Pada musim dingin, asupan vitamin D harus dipenuhi lewat sumber makanan seperti kuning telur, salmon, jamur, udang dan yogurt. Selain itu, dilansir dari InnerSelf, orangtua juga perlu menambah asupan suplemen setidaknya 600 IU vitamin D per hari.

Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi berbedanya penyerapan vitamin D pada setiap orang. Nah, kalau sudah tahu apa saja penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah tepat supaya gak kekurangan vitamin D.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.