"Public health advice in the aftermath of flooding: how to protect your health and keep safe. World Health Organization. Diakses November 2025.
"Waspadai Penyakit Pasca Banjir." Kemenkes RI. Diakses November 2025.
FAQ Kesehatan Pascabanjir: Cara Lindungi Diri dan Keluarga
Intinya sih...
- Banjir membawa berbagai risiko, dari mulai cedera, infeksi, hingga penyakit dari air atau hewan, yang bisa muncul setelah air surut.
- Lindungi diri dengan tindakan preventif sederhana: hindari air limbah, bersihkan secara higienis, dan pastikan air serta makanan aman.
- Jika ada cedera, kontak dengan binatang, atau gejala sakit, segera cari layanan kesehatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Ketika air akhirnya surut, banyak orang merasa lega. Namun, masih ada risiko pascabanjir, seperti dari air tercemar, sampah, binatang yang terdorong keluar sarangnya, sampai kerusakan instalasi listrik atau gas. Banyak risiko kesehatan dalam fase pemulihan setelah banjir dan pentingnya waspada agar tidak lengah.
Memahami cara aman kembali ke rumah, menjalani pembersihan, serta menjaga kebersihan air, makanan, dan lingkungan sangat penting. Dengan langkah tepat, kamu bisa membantu tubuh, keluarga, dan komunitas untuk melewati masa pascabanjir dengan aman.
Kenapa tidak boleh berjalan atau berkendara melewati genangan air banjir, bahkan saat surut? | Air banjir dapat menyembunyikan lubang, arus deras, atau benda berbahaya seperti pecahan kaca, logam, kabel listrik. Berkendara atau berjalan di atasnya bisa menyebabkan kecelakaan atau luka serius. |
Bagaimana cara memastikan air aman untuk diminum setelah banjir? | Tunggu sampai otoritas lokal menyatakan air layak dipakai. Jika ragu, rebus air hingga mendidih, lalu dinginkan. Gunakan air kemasan segel jika memungkinkan. Air tercemar bisa membawa penyakit air seperti diare, tipes, hepatitis, penyakit kulit, dll. |
Makanan dan bahan makanan rumah tangga — apa yang harus dilakukan jika terkena air banjir? | Semua makanan yang bersentuhan langsung dengan air banjir sebaiknya dibuang. Jika terjadi mati listrik, buang makanan yang mudah rusak atau beku setelah suhu di atas 5 derajat Celcius lebih dari 2 jam. Pisahkan bahan mentah dan matang, serta ventilasi dan hygiene harus diperhatikan saat menyimpan makanan. |
Apa risiko dari binatang atau serangga setelah banjir—seperti tikus, nyamuk, ular—dan bagaimana cara melindungi diri? | Tikus bisa membawa kuman dari kotoran atau air banjir, nyamuk berkembang biak di genangan air sisa, dan ular bisa terdorong ke pemukiman. Untuk melindungi diri, tutup jendela/pintu, simpan makanan dengan rapat, buang sampah, gunakan pelindung seperti sarung tangan karet, sepatu bot, masker bila perlu, dan lindungi luka dengan plester kedap air jika harus memasuki area banjir. |
Setelah banjir, rumah sudah bersih — adakah hal lain yang harus dicek sebelum benar-benar tinggal kembali? | Ya. Periksa kelistrikan dan instalasi gas oleh profesional sebelum dinyalakan, agar tidak ada bahaya korsleting atau kebocoran. Ventilasi rumah (buka pintu/jendela jika aman) penting agar rumah benar-benar kering dan bebas jamur atau bau apek akibat genangan. |
Kapan sebaiknya saya mencari layanan kesehatan jika merasa tidak enak badan setelah banjir? | Segera cari pertolongan medis jika mengalami luka yang terkena air banjir, gigitan atau cakaran binatang/ular, gejala seperti demam, diare berat, muntah, batuk berat, infeksi kulit, sesak napas, atau jika memiliki penyakit kronis yang butuh pengobatan rutin (dan obatnya mungkin ikut tercemar). |
Apakah ada panduan dari lembaga kesehatan Indonesia yang relevan setelah banjir? | Ya. Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyakit pascabanjir yang berisiko muncul termasuk diare, demam berdarah, leptospirosis, ISPA, infeksi kulit, dan penyakit saluran cerna/infeksi lain—tergantung kebersihan lingkungan, air, dan sanitasi. |
Referensi
