"Dehydration". Mayo Clinic. Diakses Oktober 2025.
"Heat Stroke". Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2025.
"Heat Exhaustion". Mayo Clinic. Diakses Oktober 2025.
"How to treat and prevent sunburn". Medical News Today. Diakses Oktober 2025.
4 Gangguan Kesehatan Ini Sering Terjadi di Cuaca Panas, Jangan Lengah!

- Dehidrasi adalah gangguan kesehatan yang patut diwaspadai saat cuaca panas karena kehilangan cairan tubuh dapat mengganggu fungsi tubuh dan menimbulkan gejala yang berbeda pada bayi, anak kecil, dan orang dewasa.
- Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak mampu lagi mendinginkan diri secara alami akibat suhu tubuh yang berlebihan, dan memerlukan penanganan medis segera serta pertolongan pertama untuk mendinginkan tubuh.
- Heat exhaustion juga disebabkan oleh panas berlebihan dan ditandai dengan gejala seperti kulit dingin, keringat berlebih, pusing, lelah, denyut nadi cepat, kram otot, tekanan darah rendah
Beberapa hari ini, kamu merasa gak, sih, kalau suhu di luar lagi panas banget? Meski sudah memasuki musim hujan, cuaca panas di Indonesia justru makin menjadi. Suhu hariannya sih memang berkisar antara 31 sampai 33 derajat Celsius, tetapi dengan kelembapan yang tinggi, membuat suhu udara terasa lebih panas dari yang seharusnya.
Biasanya saat cuaca panas begini, banyak orang rajin mengaplikasikan sunscreen untuk melindungi kulitnya. Namun ternyata kulit bukan satu-satunya hal yang harus kamu lindungi. Pasalnya di cuaca panas seperti sekarang, kita juga rentan mengalami sejumlah gangguan kesehatan. Jadi gangguan kesehatan apa aja, sih, yang patut kita waspadai? Berikut daftarnya!
1. Dehidrasi

Gangguan kesehatan pertama yang patut kamu waspadai ketika udara panas adalah dehidrasi. Pasalnya saat cuaca panas, kita jadi lebih mudah mengeluarkan keringat. Keringat inilah yang diam-diam membuat kita kehilangan cairan, dan berujung pada dehidrasi. Dilansir Cleveland Clinic, dehidrasi adalah kondisi di mana seseorang kehilangan banyak cairan di tubuhnya. Mengingat 78 persen tubuh kita ini terdiri dari air, hilangnya cairan secara otomatis membuat tubuh gak bisa berfungsi dengan baik. Dehidrasi sendiri bisa terjadi pada semua orang, dari berbagai usia.
Meski begitu, kadang gejala yang muncul, gak selalu sama. Pada bayi dan anak kecil, dehidrasi biasanya ditandai dengan buang air kecil yang lebih sedikit, mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, denyut jantung cepat, mata cekung, rewel dan gak berenergi, hingga kulit yang gak elastis. Sementara pada orang dewasa, dehidrasi ditandai dengan rasa haus yang parah, jarang buang air kecil, urine berwarna gelap, lelah, pusing, dan kebingungan.
Normalnya, dehidrasi ringan bisa diatasi dengan minum air yang cukup. Namun, pada kasus yang parah, dehidrasi membutuhkan perawatan di rumah sakit. Selain cuaca panas, dehidrasi juga bisa disebabkan oleh diare, muntah, olahraga berat, hingga penyakit tertentu yang membuat kita kehilangan banyak cairan.
2. Heat stroke

Normalnya saat kita kepanasan, tubuh akan berusaha mendinginkannya. Salah satu caranya adalah dengan mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit. Namun ketika panas yang diterima tubuh sudah berlebihan, saat itulah seseorang akan mengalami heat stroke. Dilansir Cleveland Clinic, heat stroke terjadi ketika tubuh kita kewalahan dalam mengatur suhu akibat sengatan panas, dan gak bisa lagi mendingin secara alami. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang berada di dalam ruangan yang sangat hangat, beraktivitas berlebih saat cuaca sedang panas, maupun karena aktivitas fisik yang terlalu intens.
Heat stroke ditandai dengan lonjakan suhu tubuh ke tingkat berbahaya, biasanya di atas 40 derajat Celsius. Gejala lainnya meliputi perubahan perilaku seperti agresif atau gelisah, penglihatan kabur, kebingungan, pusing, pingsan, detak jantung cepat, mual dan muntah, pernapasan dangkal atau cepat, bicara gak jelas, kejang, dan perubahan warna kulit. Satu yang perlu diingat, heat stroke adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Sambil menunggu bantuan datang, pertolongan pertama juga akan sangat dibutuhkan.
Caranya adalah dengan membawa pasien ke tempat yang lebih teduh, singkirkan pakaian berlebih, dinginkan tubuhnya dengan cara apapun. Mulai dari merendamnya di dalam bak mandi, semprotan air dingin, atau meletakkan handuk berisi es batu di kepala, leher, atau ketiak. Hindari memberikan obat penurun demam atau cairan apa pun untuk diminum, karena bisa memicu terjadinya komplikasi yang lebih serius.
3. Heat exhaustion

Sesuai dengan namanya, heat exhaustion adalah kelelahan yang dirasakan seseorang karena panas. Sama seperti heat stroke, heat exhaustion juga disebabkan oleh tubuh yang kewalahan dalam mengatur suhu tubuh karena panas yang berlebihan. Biasanya selain karena cuaca, heat exhaustion juga bisa dipicu oleh aktivitas yang berlebihan. Dilansir Mayo Clinic, orang yang mengalami heat exhaustion sendiri menunjukkan beberapa gejala seperti kulit yang terasa dingin disertai dengan bulu kuduk merinding saat cuaca panas, keringat berlebih, pusing, lelah, denyut nadi menjadi cepat, kram otot, tekanan darah rendah, mual, hingga kehilangan kesadaran.
Baik heat stroke, dehidrasi, maupun heat exhaustion bisa menyerang siapa saja. Namun mereka yang masih bayi, anak-anak berusia di bawah 4 tahun, lansia berusia di atas 65 tahun, dan mereka yang mengonsumsi obat tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi. Untungnya, heat exhaustion dicegah dengan hal-hal sederhana seperti minum air dalam jumlah yang disarankan, mengenakan pakaian yang ringan serta longgar, melindungi diri dari sengatan matahari, menggunakan sunscreen, hingga tidak meninggalkan siapa pun di dalam mobil.
4. Sunburn

Berjemur jadi kegiatan favorit banyak orang saat berkunjung ke pantai. Terutama para turis asing, mereka bahkan bisa tahan berjemur di bawah sinar matahari dalam waktu yang cukup lama. Namun, kamu tahu gak kalau kebiasaan berjemur dalam waktu lama ini juga bikin kulit kita terbakar alias sunburn. Dilansir Medical News Today, sunburn adalah kondisi saat kulit memerah, nyeri, bahkan mengalami kerusakan akibat terlalu banyak terkena paparan sinar UV matahari. Tingkat keparahan sunburn sendiri bisa sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah.
Orang yang mengalami sunburn ringan akan mengalami gejala berupa kulit terasa panas, nyeri saat disentuh, sensitif, iritasi, bahkan melepuh. Pada orang kulit putih, sunburn akan membuat kulit mereka berubah menjadi merah. Sedangkan orang yang punya kulit gelap, sunburn akan membuat warna kulit jadi semakin gelap lagi. Gejala sunburn yang parah bisa menyebabkan demam, menggigil, sakit kepala, dan muntah. Gak hanya itu, pada studi tahun 2005 lalu, sunburn yang parah bisa memicu kanker kulit yang tentu sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa.
Cuaca panas memang bikin banyak orang tersiksa, terutama mereka yang beraktivitas di luar ruangan. Jika kamu salah satunya, pastikan kamu selalu mencukupi kebutuhan cairan, memakai pakaian yang nyaman, hingga gak lupa mengaplikasikan sunscreen pada kulit. Terakhir, jangan memaksakan diri jika merasa sudah lelah supaya kamu gak mengalami beberapa gangguan kesehatan di atas.
Referensi