Hati-hati! Massage Gun Mungkin Bisa Memicu Vertigo

- Ada dua kasus perempuan mengalami vertigo setelah menggunakan alat pijat genggam atau massage gun di kepala dan leher mereka.
- Secara khusus, keduanya mengalami bentuk vertigo umum yang disebut benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), yang menyebabkan pusing berputar-putar.
- BPPV adalah masalah pada telinga bagian dalam. Ini adalah penyebab vertigo yang paling umum, yaitu sensasi berputar atau bergerak.
Massage gun atau alat pijat genggam dipakai secara luas untuk membantu meredakan nyeri otot. Namun, baru-baru ini dilaporkan ada dua kasus perempuan mengalami vertigo setelah menggunakan alat pijat genggam di kepala dan leher mereka.
Baca terus untuk mengetahui kasusnya lebih lanjut.
Pasien mengalami pusing ekstrem setelah menggunakan alat pijat genggam di leher bagian atas dan kulit kepala bagian bawah
Sebuah laporan yang terbit pada Mei 2024 dalam jurnal JAMA Otolaryngology merinci dua kasus pasien yang mengalami pusing ekstrem setelah menggunakan alat pijat genggam di leher bagian atas dan kulit kepala bagian bawah.
Secara khusus, keduanya mengalami bentuk vertigo umum yang disebut benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), yang menyebabkan pusing berputar-putar.
Pada kasus pertama, perempuan berusia 31 tahun mengalami vertigo 12 jam setelah menggunakan alat pijat genggam di leher dan bahunya.
Kasus kedua, pasien lainnya berusia 48 tahun dan mengalami episode vertigo teratur yang diduga dokter disebabkan oleh penggunaan alat pijat genggam.
Gejala vertigo yang dialami oleh dua pasien tersebut membaik setelah mereka berhenti menggunakan alat pijat genggam.
Studi sebelumnya telah mengaitkan BPPV dengan getaran dari olahraga berat, sikat gigi elektrik, dan prosedur gigi tertentu. Akan tetapi, cuma sedikit yang diketahui tentang kaitan spesifik antara alat pijat dan vertigo. Jadi, ini perlu lebih diperhatikan oleh pengguna alat pijat genggam.
Apa itu BPPV?

BPPV adalah masalah pada telinga bagian dalam. Ini adalah penyebab vertigo yang paling umum, yaitu sensasi berputar atau bergerak.
Ada kristal kalsium karbonat yang merupakan bagian normal dari telinga bagian dalam dan membantu kamu dengan keseimbangan dan gerakan tubuh. Kristal-kristal kecil seperti batu ini, disebut otokonia, menetap di "kantong" tengah telinga bagian dalam.
BPPV disebabkan oleh kristal-kristal tersebut yang menjadi "terlepas" dari tempat normalnya. Mereka mulai melayang-layang dan/atau tersangkut pada sensor di bagian yang salah atau saluran yang salah di telinga bagian dalam.
Bagian paling intens dari gejala BPPV berkaitan dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan kristal atau sensor untuk menetap setelah kamu bergerak atau mengubah posisi kepala atau tubuh. Saat kristal bergerak dan menetap, otak mendapatkan pesan (palsu) yang kuat, yang memberi tahu bahwa kamu berputar dengan hebat ketika yang mungkin kamu lakukan hanyalah berbaring atau berguling di tempat tidur.
Gejala
Gejala BPPV bisa berbeda-beda, tetapi ada gejala umum.
Gejala yang paling umum adalah serangan vertigo atau sensasi berputar yang. Kadang bisa terjadi mual (kadang muntah) dan/atau rasa disorientasi yang parah dalam ruang. Kamu mungkin juga merasa tidak stabil atau seperti kehilangan keseimbangan.
Gejala-gejala tersebut akan terasa intens selama beberapa detik hingga menit. Kamu dapat mengalami perasaan pusing dan ketidakstabilan yang bertahan lama, tetapi pada tingkat yang lebih rendah, setelah episode tersebut berlalu.
Pada beberapa orang, terutama lansia, BPPV dapat muncul sebagai rasa ketidakstabilan yang terisolasi yang disebabkan oleh perubahan posisi seperti duduk, melihat ke atas, membungkuk, dan meraih.
BPPV tidak menyebabkan pusing parah yang konstan dan biasanya dipicu oleh gerakan. BPPV tidak memengaruhi pendengaran atau menyebabkan pingsan.
Perjalanan alami BPPV adalah menjadi kurang parah seiring waktu. Orang-orang sering melaporkan bahwa episode berputar BPPV pertama mereka adalah yang terburuk dan episode-episode berikutnya tidak seburuk itu.
Kenapa massage gun bisa memicu vertigo?
Walaupun penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi ada kemungkinan bahwa penggunaan alat pijat di sekitar kepala dan bahu berperan dalam melepaskan otokonia, yang menyebabkan seseorang mengalami BPPV.
Namun, ada juga penyebab BPPV lainnya, misalnya saat kepala terbentuk, menundukkan kepala, mengalami infeksi, atau memiliki kondisi lain seperti multiple sclerosis. Bahkan, beberapa orang mengalaminya secara spontan.
Tidak semua orang yang menggunakan alat pijat genggam akan mengalami vertigo. Namun, beberapa ahli khawatir tentang seberapa sering masalah ini dilaporkan oleh pasien.
BPPV biasanya lebih umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi para ahli mulai melihat tren peningkatan jumlah pasien dengan BPPV yang berusia lebih muda.
Salah satu kesamaan yang dicatat adalah bahwa para pasien ini menggunakan alat pijat beberapa saat sebelum gejala muncul.
Selain itu, beberapa pasien juga tidak menyadari bahwa mereka tidak dianjurkan untuk menggunakan alat pijat di kepala dan leher. Jadi, seharusnya ada peringatan yang lebih baik pada produk-produk ini untuk memperingatkan tentang penggunaan alat ini di leher bagian atas dan belakang kepala.
Selain vertigo, penggunaan alat pijat di leher juga dapat menyebabkan komplikasi serius. Sebuah laporan tahun 2022 menguraikan kasus seorang perempuan berusia 27 tahun yang mengalami diseksi arteri vertebralis, penyebab potensial stroke, setelah menggunakan alat pijat di lehernya selama setidaknya tiga minggu.
Referensi
Elisha, David, dan Ronen Nazarian. “Benign Paroxysmal Positional Vertigo After Use of Handheld Massage Gun.” JAMA Otolaryngology-- Head & Neck Surgery, 2 Mei 2024.
American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation. Diakses pada Juni 2024. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) – FAQs.
Fancello, Virginia, Stavros Hatzopoulos, dkk. “Vertigo in the Elderly: A Systematic Literature Review.” Journal of Clinical Medicine 12, no. 6 (March 11, 2023): 2182.
Sulkowski, Kathryn, Georgina Grant, dan Thomas Brodie. “Case Report: Vertebral Artery Dissection After Use of Handheld Massage Gun.” Clinical Practice and Cases in Emergency Medicine 6, no. 2 (April 6, 2022): 159–61.