Torus Palatinus, Benjolan Normal atau Berbahaya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor lingkungan dan kondisi dalam rongga mulut itu sendiri. Dalam rongga mulut terdapat jaringan keras yaitu gigi dan jaringan lunak yaitu gusi, lidah, dan mukosa. Jaringan-jaringan tersebut secara garis besar sama pada setiap individu, tetapi terdapat variasi yang berbeda pada beberapa orang.
Variasi jaringan pada individu tertentu dapat bersifat normal maupun merupakan tanda suatu penyakit. Setiap individu pasti memiliki variasi jaringan yang berbeda. Salah satu contoh variasi yang terjadi yaitu torus palatinus. Apa itu torus palatinus? Apakah kondisi ini berbahaya? Mari simak penjelasan berikut.
1. Apa itu torus palatinus?
Torus palatinus merupakan tulang yang tumbuh di palatum durum atau langit-langit mulut. Biasanya massa tulang yang tumbuh berada tepat di tengah palatum dan memiliki bentuk serta ukuran yang berbeda beda.
Secara klinis, torus palatinus akan tampak seperti benjolan pada langit-langit mulut dan jika diraba atau ditekan memiliki tekstur yang keras. Biasanya torus palatinus akan terus bertumbuh secara perlahan dan tidak dapat diprediksi kapan berhenti. Torus palatinus biasanya dialami oleh perempuan dan orang Asia.
2. Ciri-ciri
Tampilan klinis dan ciri-ciri dari torus palatinus, yaitu:
- Berlokasi di tengah langit langit mulut.
- Bertekstur keras seperti tulang.
- Memiliki variasi ukuran dari 2–6 mm.
- Dapat berbentuk benjolan datar, nodular (membulat), atau spindle (lonjong).
- Tumbuh secara perlahan dan tidak disadari.
Baca Juga: Kebiasaan Buruk Penyebab Gigi Anak Berantakan, Apa Saja?
3. Penyebab
Editor’s picks
Banyak penelitian menyebutkan bahwa torus palatinus merupakan variasi yang berasal dari genetik dan lingkungan. Akan tetapi, ada juga penelitian yang menyebut bahwa variasi tersebut akibat banyak faktor yang belum diketahui.
Secara umum, tumbuhnya torus palatinus ini disebabkan oleh proses yang dinamakan exostosis. Exostosis sendiri merupakan pertumbuhan tulang baru pada jaringan keras tulang yang lama. Torus palatinus merupakan exostosis dari langit langit mulut.
4. Akibat dari torus palatinus
Sebenarnya torus palatinus merupakan variasi yang normal, tidak invasif, dan umum terjadi pada perempuan dan orang Asia. Variasi ini juga bukan merupakan penyakit atau menimbulkan bahaya yang spesifik. Akan tetapi, torus palatinus dengan ukuran yang besar pastinya akan mengganggu kondisi di rongga mulut.
Selain itu, pada individu dengan kebutuhan penggunaan gigi palsu rahang atas juga akan terganggu karena pelat gigi palsu tidak mendapatkan dukungan jaringan mulut dengan baik dan terhalang oleh torus palatinus.
Torus palatinus dengan ukuran yang cukup besar juga akan mengganggu proses pengunyahan, bicara, dan kebersihan rongga mulut.
5. Tindakan medis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, torus palatinus merupakan variasi pada rongga mulut yang tidak berbahaya. Jadi, apabila tidak mengganggu, maka tidak perlu dilakukan tindakan medis. Namun, jika ukurannya cukup besar dan mengganggu fungsi normal pada rongga mulut, maka perlu tindakan medis.
Penanganannya biasanya dilakukan oleh dokter gigi, dan ini dapat melibatkan pembedahan dan mengambil jaringan keras tersebut.
Torus palatinus memang tidak berbahaya. Namun, ada juga pertumbuhan jaringan menyerupai torus palatinus, yang merupakan sebuah keganasan. Jadi, tetap diperlukan kunjungan ke dokter gigi untuk memastikan benjolan yang terjadi aman atau tidak.
Oleh karena itu, penting juga bagi kita untuk menyadari kondisi rongga mulut apakah ada pertumbuhan yang mencurigakan atau tidak, agar penyakit yang terjadi dapat ditangani sedini mungkin dan kesehatan gigi dan mulut dapat terjaga dengan baik.
Baca Juga: 5 Masalah Gigi dan Mulut yang Mengintai Perokok
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.