Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kanker Pembuluh Darah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

ilustrasi pembuluh darah (pixabay.com/Vector8DIY)

Angiosarkoma ialah jenis kanker langka yang menyerang lapisan pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Angiosarkoma kadang disebut kanker pembuluh darah.

Kanker ini dapat menyerang semua bagian tubuh, tetapi kebanyakan menyerang kulit kepala dan leher, atau mungkin menyerang jaringan yang lebih dalam seperti hati dan jantung. Angiosarkoma juga dapat terjadi di area tubuh yang pernah menerima terapi radiasi.

Kali ini, kita akan membahas beberapa fakta penting seputar angiosarkoma atau kanker pembuluh darah.

1. Gejala

Gejala angiosarkoma bervariasi, tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena. Berikut gejalanya dilansir Cleveland Clinic:

  • Angiosarkoma kulit: Gejalanya meliputi munculnya nodul berwarna kemerahan atau biru di kulit kepala. Kepala dan leher juga mudah berdarah.
  • Angiosarkoma hati: Gejalanya meliputi penyakit kuning, kelelahan, dan nyeri terus-menerus di bagian kiri atas perut.
  • Angiosarkoma payudara: Gejalanya meliputi perubahan kulit, seperti muncul nodul keunguan atau benjolan di payudara.

2. Penyebab

ilustrasi DNA (pixabay.com/qimono)

Angiosarkoma terjadi saat sel-sel di lapisan pembuluh darah atau pembuluh getah bening mengembangkan perubahan DNA, diterangkan laman Mayo Clinic.

DNA sel berisi instruksi yang menginformasikan sel tindakan apa yang harus dilakukan. Adanya perubahan memberi tahu sel untuk berkembang biak dengan cepat. Perubahan tersebut menyebabkan sel-sel tetap hidup. Akibatnya, sel terus menumpuk, bahkan tumbuh di luar pembuluh darah atau pembuluh getah bening. 

Sel kanker yang tumbuh secara tidak terkendali dapat menghancurkan jaringan yang sehat. Seiring waktu, sel kanker dapat pecah dan menyebar ke area lain dari tubuh.

3. Faktor risiko

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena angiosarkoma:

  • Terapi radiasi: Terapi radiasi untuk mengobati kanker atau kondisi lain dapat meningkatkan risiko angiosarkoma. Namun, efek samping ini jarang terjadi.
  • Pembengkakan akibat kerusakan pembuluh getah bening: Pembengkakan yang dipicu oleh cadangan cairan getah bening disebut limfedema. Ini terjadi saat sistem limfatik tersumbat atau rusak. Limfedema dapat terjadi setelah operasi pengangkatan kelenjar getah bening, infeksi, atau kondisi lain.
  • Bahan kimia: Angiosarkoma hati dapat disebabkan oleh paparan beberapa bahan kimia, seperti vinil klorida dan arsenik.
  • Sindrom genetik: Perubahan gen tertentu yang dimiliki orang sejak lahir dapat meningkatkan risiko terkena angiosarkoma. Misalnya, perubahan gen yang menyebabkan neurofibromatosis, sindrom Maffucci, atau sindrom Klippel-Trenaunay.

4. Diagnosis

ilustrasi MRI (pexels.com/MART Productions)

Angiosarkoma kerap tampak seperti memar berwarna ungu pada kulit. Area ini biasanya mudah berdarah saat tergores atau terbentur. Seiring waktu, area memar ini tumbuh semakin besar dan kulit di sekitar area memar bisa membengkak.

Kamu mungkin mengalami rasa sakit di area tempat tumor tumbuh. Jika angiosarkoma tumbuh lebih dalam, seperti di hati dan tidak ke permukaan kulit, kamu mungkin tidak merasakan gejala.

Menurut National Cancer Institute, jika saat pemeriksaan dokter mencurigai kamu mengembangkan angisarkoma, dokter akan menyarankan tes ini untuk mendapatkan diagnosis yang tepat:

  • Pencitraan: Jika kamu memiliki gejala, dokter akan menggunakan pemindaian pencitraan, seperti MRI, CT, atau PET untuk melihat ukuran dan lokasi tumor.
  • Biopsi: Untuk menentukan apakah tumornya adalah angiosarkoma, dokter akan melakukan biopsi. Ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari tumor dengan jarum. Selanjutnya, sampel ini dibawa ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop.

5. Pengobatan

Angiosarkoma tumbuh dengan cepat sehingga dokter perlu mengobatinya secara agresif. Berikut beberapa opsi pengobatan angiosarkoma:

  • Pembedahan: Pembedahan bertujuan untuk mengangkat sebanyak mungkin sel kanker. Namun, terkadang prosedur ini tidak dapat dilakukan jika kanker tumbuh di lokasi tertentu.
  • Terapi radiasi: Terapi radiasi dilakukan pada area tumor untuk mencegahnya tumbuh kembali setelah diangkat. Terapi radiasi juga dapat dilakukan jika angiosarkoma tidak dapat diangkat dengan pembedahan.
  • Kemoterapi: Kemoterapi digunakan untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi juga dapat dilakukan jika angiosarkoma tidak dapat dihilangkan dengan pembedahan.

Kesimpulannya, kanker pembuluh darah atau angiosarkoma adalah kanker langka yang menyebar dengan cepat. Jadi, begitu seseorang didiagnosis dengan angiosarkoma, orang tersebut kemungkinan telah memasuki stadium lanjut. Namun, jangan khawatir, dokter dapat membantu merekomendasikan program dan layanan yang dapat membantu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us