Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Bayi Boleh Mulai Tidur Tengkurap?

Seorang bayi tidur pulas.
ilustrasi bayi tidur (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Menidurkan bayi yang usianya di bawah 1 tahun dalam posisi tengkurap tidak direkomendasikan.
  • Kemampuan berguling ke dua arah sangat penting. Ada bayi yang bisa berguling dari telentang ke tengkurap, tetapi belum bisa kembali dari tengkurap ke telentang.
  • Tidur tengkurap pada bayi yang usianya di bawah 1 tahun meningkatkan risiko SIDS, kepanasan, kekurangan napas, dan tersedak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang tua baru, mungkin ada satu pertanyaan seputar posisi tidur bayi. Salah satunya adalah kapan bayi boleh tidur tengkurap. Pertanyaan seperti ini wajar, karena posisi tidur bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut kesehatan dan keselamatan si kecil.

Memang, bayi yang tidur tengkurap sering tampak lebih tenang dan lelap. Namun, di balik itu ada risiko yang tidak bisa diabaikan, mulai dari sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS), kesulitan bernapas, hingga tersedak.

Itulah sebabnya, orang tua perlu memahami kapan waktunya bayi benar-benar siap, tanda-tanda yang menunjukkan kemampuan tersebut, serta langkah-langkah aman jika bayi mulai memilih tidur dengan posisi tengkurap. Jika ingin memahaminya lebih jauh, baca terus artikel ini, ya!

Jadi, kapan bayi boleh mulai tidur tengkurap?

Menidurkan bayi yang usianya di bawah 1 tahun dalam posisi tengkurap tidak direkomendasikan oleh para ahli kesehatan. Alih-alih membiarkan bayi tidur telungkup atau miring, direkomendasikan agar menidurkan bayi dalam posisi telentang hingga usia bayi setidaknya 1 tahun.

Rekomendasi ini berlaku untuk semua waktu tidur, termasuk saat tidur siang. Setelah usia bayi di atas 1 tahun, tidak perlu memastikan bayi tidur hanya dalam posisi telentang.

Kenapa bayi usia di bawah 1 tahun tidak disarankan tidur tengkurap?

Seorang bayi tidur dengan posisi menyamping.
ilustrasi bayi tidur (pexels.com/Enrique Hoyos)

Ada sejumlah alasan kenapa bayi tidak boleh tidur tengkurap:

  • Risiko SIDS

Menidurkan bayi dalam posisi tengkurap secara drastis meningkatkan risiko SIDS. SIDS adalah kematian mendadak pada bayi sehat berusia di bawah 1 tahun yang tidak dapat dijelaskan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidur tengkurap berkaitan dengan SIDS

  • Kepanasan

Jika bayi tidur tengkurap, napas hangat mereka bisa terperangkap di sekitar wajah dan kepala. Hal ini membuat bayi mudah kepanasan, sementara mereka belum bisa mengubah posisi untuk menyejukkan diri.

Bayi yang tidur tengkurap berisiko mengalami hipertermia atau suhu tubuh tinggi. Studi menunjukkan bahwa bayi yang terlalu panas memiliki risiko SIDS lebih tinggi.

  • Kekurangan napas (suffocation)

Bayi yang tidur tengkurap juga lebih rentan mengalami kekurangan napas. Saat manusia mengembuskan napas, udara yang dilepaskan mengandung lebih banyak karbon dioksida. Bayi yang tidur tengkurap bisa menghirup kembali udara yang sudah mereka buang, yang mengandung terlalu banyak karbon dioksida dan terlalu sedikit oksigen.

Kekurangan oksigen (hipoksia) dan kelebihan karbon dioksida (hiperkapnia) bisa mengancam nyawa dan merupakan faktor risiko SIDS. Jika bayi tidur telentang, udara yang mereka buang akan menjauh sehingga mereka bisa dengan mudah menghirup oksigen yang dibutuhkan.

Pastikan tidak ada selimut, bantal, boneka, atau bumper di dalam boks atau tempat tidur bayi. Benda-benda tersebut bisa menyebabkan sesak napas.

  • Tersedak

Semua bayi kadang memuntahkan (gumoh) dari ASI atau susu formula. Hampir semua kasus gumoh tidak berbahaya karena sistem pencernaan bayi belum sempurna menahan makanan dan cairan. Namun, gumoh bisa berbahaya jika bayi tidur tengkurap. Jika bayi tidur tengkurap lalu gumoh, wajah mereka bisa menempel pada genangan susu yang dimuntahkan.

Ada risiko bayi menghirup kembali susu tersebut dan tersedak. Sayangnya, sebagian orang justru percaya bahwa tidur telentang bisa membuat bayi tersedak gumoh, padahal kenyataannya justru sebaliknya.

Tanda bayi siap tidur tengkurap

Bayi boleh mulai tidur tengkurap ketika mereka sudah menguasai kemampuan untuk berguling. Beberapa bayi bisa berguling dari posisi telentang ke tengkurap, lalu kembali lagi, sebelum usia 1 tahun. Sebagian besar bayi sudah bisa berguling ke dua arah pada usia 6 bulan.

Jika bayi sudah mudah berguling ke dua arah, tidur tengkurap mungkin aman dilakukan. Pada tahap ini, risiko SIDS menurun secara signifikan.

Kemampuan berguling ke dua arah sangat penting. Ada bayi yang bisa berguling dari telentang ke tengkurap, tetapi belum bisa kembali dari tengkurap ke telentang. Jika mereka masih seperti ini, tidur telentang tetap harus diprioritaskan.

Kalau kamu ingin membantu bayi melatih kekuatan untuk bisa berguling, berikan mereka cukup waktu tummy time saat terjaga. Aktivitas ini juga membantu mencegah sindrom kepala datar (flat head syndrome), yang bisa terjadi bila bayi terlalu sering dibiarkan telentang.

Referensi

"When Can Babies Start Sleeping on Their Stomachs?". Sleep Foundation. Diakses September 2025.

Moon, Rachel Y., Robert A. Darnall, Lori Feldman-Winter, Michael H. Goodstein, and Fern R. Hauck. “SIDS and Other Sleep-Related Infant Deaths: Evidence Base for 2016 Updated Recommendations for a Safe Infant Sleeping Environment.” PEDIATRICS 138, no. 5 (October 24, 2016).

"About Back Sleeping". Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. Diakses September 2025.

"When Can I Put My Baby To Sleep on Their Stomach?". Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

4 Sinyal Tubuh yang Menunjukkan Kamu Kelelahan dan Perlu Istirahat

30 Sep 2025, 14:46 WIBHealth