Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Sebaiknya Waktu untuk Mengganti Lensa Kontak? Jangan Kelamaan!

ilustrasi lensa kontak
ilustrasi lensa kontak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Menggunakan lensa kontak jadi pilihan praktis dan bagian dari gaya hidup bagi banyak orang. Bukan hanya soal kebutuhan medis, melainkanjuga sebagai alasan estetika. Banyak anak muda memilih lensa kontak karena praktis, gak ribet, dan bisa menunjang penampilan sehari-hari.

Namun, buat kamu pengguna lensa kontak, harus tau kapan waktu yang tepat untuk mengganti lensa kontak. Memakai lensa kontak terlalu lama tanpa diganti bisa membawa risiko, mulai dari mata kering, iritasi, sampai infeksi serius. Meski sering kali mengandalkan rasa nyaman sebagai patokan, sebaiknya kamu tahu waktu yang tepat untuk menggantinya sebagai berikut!

1. Ikuti jadwal dari produsen lensa

ilustrasi lensa kontak
ilustrasi lensa kontak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Setiap lensa kontak punya masa pakai yang sudah ditentukan produsen lensa. Ada yang hanya bisa dipakai harian, ada juga yang mingguan, bulanan, bahkan hingga tiga bulanan. Misalnya, kalau kamu pakai lensa kontak harian, artinya setelah dipakai seharian harus langsung dibuang dan diganti yang baru.

Jangan berharap bisa menggunakannya lagi keesokan hari hanya karena kelihatan masih bersih. Mengabaikan jadwal ini sama saja bikin mata jadi sasaran empuk untuk bakteri. Protein dan kotoran dari air mata bisa menumpuk di permukaan lensa, meskipun gak selalu terlihat dengan jelas.

2. Saat lensa mulai terasa tidak nyaman

ilustrasi lensa kontak
ilustrasi lensa kontak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Kenyamanan adalah sinyal utama dari mata. Kalau tiba-tiba lensa kontak terasa perih, mengganjal, atau membuat mata cepat lelah, itu bisa jadi tanda waktunya diganti. Meski belum masuk jadwal penggantian, kondisi mata setiap orang berbeda, dan reaksi bisa muncul lebih cepat.

Sering kali, rasa gak nyaman muncul karena lensa sudah tergores halus atau ada kotoran kecil yang menempel. Walaupun lensanya sudah dibersihkan dengan cairan khusus, kadang efeknya tetap terasa. Mengganti lensa baru akan jauh lebih aman daripada memaksakan memakai lensa lama.

3. Kalau lensa mengalami perubahan bentuk atau warna

ilustrasi lensa kontak
ilustrasi lensa kontak (unsplash.com/lensabl)

Lensa kontak yang baik harus tetap jernih, lentur, dan gak berubah bentuk. Begitu terlihat ada perubahan warna, misalnya jadi agak keruh, kekuningan, atau ada bintik halus, maka sebaiknya segera diganti. Sama halnya kalau bentuk lensa jadi gak simetris atau terasa lebih kaku dari biasanya.

Perubahan ini biasanya dipicu oleh penumpukan protein, reaksi dari cairan pembersih, atau karena lensa sudah terlalu lama dipakai. Jadi, jangan abaikan tanda-tanda ini, karena lensa yang berubah bisa mengiritasi mata.

4. Setelah mengalami infeksi atau iritasi mata

lustrasi mata iritasi
ilustrasi mata iritasi (pexels.com/karolina grabowska)

Kalau kamu pernah mengalami infeksi atau iritasi mata saat sedang menggunakan lensa kontak, sebaiknya jangan dipakai lagi meskipun lensanya terlihat normal. Infeksi bisa meninggalkan bakteri atau jamur mikroskopis yang menempel di permukaan lensa, dan hal itu bisa lebih buruk saat dipakai ulang.

Dalam situasi seperti ini, lebih aman membuang lensa kontak lama dan mulai dengan yang baru setelah mata benar-benar pulih. Selain itu, jangan lupa cek ulang cairan pembersih atau kotak penyimpananmu, karena benda-benda itu juga bisa jadi sumber penyebab masalah, lho!

5. Ketika masa simpan lensa sudah terlewat

ilustrasi lensa kontak
ilustrasi lensa kontak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Banyak orang sering lupa bahwa lensa kontak juga punya tanggal kadaluarsa, meskipun belum dibuka dari kemasan. Kalau masa simpan sudah lewat, kualitas lensa bisa berkurang. Bahan dasarnya mungkin terlihat baik-baik saja, tapi sebenarnya sudah gak steril lagi.

Selain itu, lensa yang sudah terlalu lama disimpan dalam cairan pembersih tanpa dipakai juga sebaiknya tidak digunakan lagi. Cairan ini bisa kehilangan efektivitasnya dan justru membuat lensa jadi sarang bakteri.

Lensa kontak memang praktis dan bisa menunjang penampilan, tapi kesehatan mata tetap harus jadi prioritas utama. Jangan sampai diabaikan, karena untuk kesehatan gak boleh ada kata kompromi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us