Kehilangan Indra Perasa Tiba-tiba? Ini 8 Kemungkinan Penyebabnya

Penyebab paling sederhana dari hilangnya kemampuan indra perasa adalah konsumsi makanan atau minuman yang terlampau panas. Coba ingat-ingat, apakah baru-baru ini kamu mengalami hal ini?

Melansir Livestrong, ternyata paparan terhadap makanan atau minuman yang panas dapat menyebabkan "trauma" pada organ sensorik pengecap. Secara fisik, kamu merasakan bahwa lidahmu terbakar. Untungnya, kondisi ini bersifat sementara. Ketika organ sensorik pulih, kemampuan mengecap juga akan kembali. 

Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menimbulkan hilangnya indra pengecap, apalagi jika kamu belum pernah meminumnya di masa lalu. Berikut ini beberapa obat yang memiliki efek samping tersebut:

• Antihistamin, obat untuk alergi;
• Antibiotik;
• Diuretik;
• Obat penurun kolesterol;
• Diuretik;
• Obat tiroid;
• ACE inhibitor untuk tekanan darah tinggi;
• Obat pengiring kemoterapi.

Penyebab berikutnya dari kehilangan indra perasa adalah penyakit pernapasan umum seperti pilek, flu, atau alergi. Ini karena kemampuan pengecap kita dilemahkan oleh virus, bakteri, dan alergen, sehingga makanan dan minuman terasa hambar atau aneh. 

Sering kali, kondisi ini juga diiringi pula dengan hidung yang tersumbat. Namun, tak perlu khawatir, ketika kondisimu membaik, indra perasa akan kembali normal. 

Sinusitis merupakan kondisi di mana rongga kecil berisi udara di hidung (dinding sinus) mengalami peradangan. Area tersebut terletak di sekitar tulang wajah, yaitu di belakang tulang dahi, sekitar tulang pipi, batang hidung, dan belakang mata. 

Ketika ini terjadi, hidung akan memproduksi lendir yang begitu banyak dan tebal. Dampaknya, indra penciuman pun melemah. Hal yang sama juga terjadi pada indra perasa kita karena kedua kemampuan itu saling memengaruhi. 

Menurut penjelasan di laman Harvard Health Publishing, hal lain yang menyebabkan kita kehilangan indra perasa adalah gizi yang tak terpenuhi dengan semestinya. Zat yang berperan besar terhadap hal ini adalah vitamin B12 dan zink. 

Ini karena keduanya bertugas untuk menjaga fungsi sistem saraf, termasuk indra perasa dan penciuman. Ketika tubuh tak mendapatkan asupannya dengan cukup, kedua indra itu pun akan melemah. 

Pancaindra kita bisa berfungsi dengan baik karena terhubung dengan sistem saraf yang ada di otak. Sebab, merekalah yang menyalurkan sinyal dari luar tubuh untuk diterjemahkan. 

Jika sistem saraf dan otak terganggu, tentunya indra kita tak bisa berfungsi dengan semestinya. Ada beberapa penyakit yang biasa menyebabkan kondisi ini, yaitu tumor otak, Bell's palsy, Alzheimer, cedera otak, hingga stroke. 

Seperti yang telah disebutkan di atas, hilangnya indra perasa bersamaan dengan penciuman merupakan salah satu gejala COVID-19. Itulah kenapa kondisi tersebut tidak boleh disepelekan.

Melansir Livestrong, ini terjadi karena virus SARS-CoV-2 sering kali menyerang saraf olfaktori di hidung yang membawa sinyal ke otak. Karena indra penciuman tak berfungsi, indra perasa pun juga ikut "mati".

Ada beberapa gejala lain yang menyertai kedua kondisi ini. Di antaranya adalah demam, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, tubuh terasa lelah, hidung berair, mual, muntah, dan diare. Jika kamu mengalami semua atau beberapa kondisi tersebut, segeralah periksa ke dokter. 

Selain kondisi-kondisi yang disebutkan di atas, masih ada beberapa kemungkinan penyebab hilangnya indra perasa. Berikut ini di antaranya:

• Infeksi telinga tengah;
• Cedera pada kepala;
• Terapi radiasi kanker di sekitar kepala;
• Masalah gigi seperti gingivitis;
• Penyakit autoimun Sjogren;
• Operasi di mulut, tenggorokan, hidung, atau telinga;
• Usia di atas 50 tahun;
• Merokok.

Jadi, itulah sejumlah penyebab hilangnya indra perasa. Karena kemungkinannya sangat luas, sebaiknya amati gejala lain yang menyertai dan periksa ke dokter jika masalah tersebut tak kunjung selesai.