Munculnya benjolan di area mulut seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman, apalagi jika terletak di bawah lidah. Meskipun tidak menimbulkan sakit atau nyeri, tetapi tetap ada rasa tidak enak, seperti ada sesuatu yang mengganjal. Apalagi jika dirasakan oleh anak-anak, tentunya dapat memicu si kecil menjadi sulit makan dan berbicara.
Untuk mengetahui bagaimana cara penanganannya, berikut ulasan yang dilansir dari situs Healthline mengenai benjolan yang disebut mukokel ini. Mari disimak bersama!
Mukokel atau kista mukosa merupakan kantong yang berisi cairan yang terbentuk di dalam rongga mulut. Hal ini terjadi karena adanya sumbatan pada saluran kelenjar liur. Pada umumnya, benjolan ini tidak terasa nyeri, hanya timbul rasa tidak nyaman saja. Mukokel dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Mukokel dapat terjadi dimana saja, bisa di dalam rongga mulut, bisa juga di bawah lidah. Biasanya mukokel hanya terjadi dalam waktu sementara. Tetapi mukokel bisa saja menjadi permanen jika tidak dilakukan perawatan.
Terdapat 2 jenis mukokel rongga mulut. Pada tipe retensi, pengumpulan lendir menjadi terbatas dalam saluran atau mukokel ekskretoris yang melebar.
Sedangkan pada tipe ekstravasasi, lendir tumpah ke dalam jaringan ikat dari saluran kelenjar ludah yang pecah.
Mukokel yang ada di permukaan kulit, gejalanya adalah terjadi peningkatan pembengkakan yang berwarna kebiruan, bila disentuh terasa lembek, dan lesi kulit dengan diameter kurang dari 1 cm.
Sedangkan mukokel yang berada lebih dalam pada kulit, penampakan gejalanya adalah berbentuk bulat dengan warna keputihan serta ada sedikit rasa nyeri.
Mukokel bisa timbul disebabkan karena hal-hal berikut :
Biasanya mukokel akan menghilang seiring berjalannya waktu meskipun tanpa diberi pengobatan. Tetapi, terkadang mukokel bisa membesar dan dapat terinfeksi bakteri bila tidak ditangani dengan tepat. Jika terjadi demikian perlu adanya tindakan medis seperti :
Disamping itu, rajin berkumur dengan air garam hangat atau dengan cairan antiseptik setelah menyikat gigi akan mempercepat proses penyembuhan.
Hindari melakukan tindakan mandiri dengan memecahkan mukokel, karena hal ini justru semakin berisiko menyebabkan infeksi. Jika tak kunjung membaik, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan dari yang lebih ahli.