Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Anak Muda Sekarang Lebih Rentan Terjangkit Diabetes?

proses pemeriksaan kadar gula darah (pixabay.com/stanias)

Diabetes merupakan jenis penyakit metabolik kronis yang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dalam tubuh, mulai dari jantung, pembuluh darah, ginjal, saraf, hingga mata. Keberadaan diabetes pada tubuh seseorang dapat ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) di dalam darah penderitanya.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit yang satu ini menjangkiti hingga 830 juta jiwa di seluruh dunia per tahun 2022. Jumlah ini meningkat drastis, di mana pada tahun 1990, jumlah penderita diabetes ada pada angka 200 juta jiwa.

Parahnya lagi, sebaran penderita diabetes didominasi oleh kelompok usia muda atau produktif. Dilansir International Diabetes Federation, per 2021 saja diperkirakan terdapat 537 juta penderita diabetes yang berasal dari kelompok usia 20—79 tahun. Jumlah ini disebut akan terus bertambah menjadi 643 juta pada 2030 dan 783 juta orang dewasa pada 2045. Indonesia ternyata jadi salah satu negara dengan jumlah penderita obesitas terbesar di dunia.

Saat ini, negara kita memiliki 19,5 juta penderita diabetes per tahun 2021 dan menempati posisi kelima sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Parahnya lagi, peningkatan jumlah penderita diabetes pada kelompok muda kian meningkat akhir-akhir ini. Hal tersebut jelas menimbulkan satu pertanyaan, yakni kenapa anak muda zaman sekarang semakin mudah dijangkiti diabetes?

Pertanyaan itu jelas sangat penting untuk dijawab. Sebab, diabetes ini bisa dibilang jadi "ibu" bagi rangkaian penyakit lain yang bisa menjangkiti penderitanya jika sudah ada pada tahapan kronis. Tentunya, informasi yang akan kita kupas kali ini juga akan membahas soal bagaimana cara mencegah diabetes pada berbagai kelompok usia. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Mengenal lebih dalam soal diabetes

ilustrasi gula yang bisa jadi penyebab diabetes (pixabay.com/Bru-nO)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, diabetes merupakan jenis penyakit yang ditandai dengan kadar gula atau glokosa pada darah yang tinggi. Glukosa sebenarnya merupakan sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari manusia. Selain itu, tubuh kita pun bisa membuat glukosa sendiri melalui hati. Namun, glukosa dalam tubuh bisa berlebih karena faktor makanan atau minuman yang kita konsumsi setiap hari, khususnya yang mengandung gula. 

Glukosa yang ada pada darah akan didistribusikan ke seluruh sel pada tubuh lewat hormon bernama insulin. Dilansir National Institute of Health, insulin diciptakan pada pankreas pada kondisi normal. Namun, produksi dan penggunaan insulin pada tubuh bisa terganggu, berkurang, atau hilang sepenuhnya. Kalau sudah demikian, glukosa pada darah akan menumpuk yang pada akhirnya membuat seseorang terjangkit diabetes atau kondisi diabetesnya semakin memburuk.

Diabetes sering disebut sebagai "ibu" dari penyakit berbahaya lain karena jika penderitanya tidak ditangani dengan baik. Beberapa penyakit berbahaya itu antara lain adalah serangan jantung, gagal ginjal, beberapa jenis kanker, kerusakan sistem saraf, tekanan darah tinggi, kerusakan mata, hingga amputasi anggota tubuh bagian bawah. Sayangnya, sampai hari ini, diabetes masih tergolong sebagai jenis penyakit yang bisa disembuhkan. Akan tetapi, penyakit yang satu ini tetap bisa dikendalikan supaya tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut, dilansir Kementerian Kesehatan.

2. Tipe diabetes yang sering menjangkiti anak muda

Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2 sama-sama menghantui anak muda zaman sekarang. (pixabay.com/stevepb)

Secara umum, diabetes dibagi atas dua tipe yang berbeda. Dilansir US Centers for Disease, diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang disebakan oleh reaksi autoimun dalam tubuh yang menyerang sel beta yang memproduksi insulin secara tak sengaja sehingga menghentikan produksi insulin dari pankreas. Diabetes tipe 1 ini membuat penderita harus mengonsumsi atau menyuntikkan insulin dari sumber eksternal setiap hari sepanjang hidupnya. 

Hal yang mengerikan dari diabetes tipe 1 ini adalah kita belum mengetahui cara mencegahnya. Pasalnya, penyebab munculnya diabetes ini berasal dari dalam tubuh sendiri, bukan dari sumber eksternal. Selain itu, gejala yang ditimbulkan diabetes tipe 1 bisa berkembang jauh lebih cepat dan berbahaya ketimbang tipe diabetes lainnya.

Kemudian, ada diabetes tipe 2. US Centers for Disease menyebut bahwa tipe diabetes ini ditandai dengan tubuh penderita yang tidak menggunakan insulin dalam tubuh dengan baik sehingga membuat kadar gula dalam darah tidak berada pada angka yang normal. Selain tak digunakan dengan baik, diabetes tipe 2 juga disebabkan karena tubuh kita tidak membuat insulin yang cukup.

Sebelum divonis dijangkiti diabetes tipe 2, biasanya penderita akan mengalami kondisi pradiabetes. Kondisi ini terjadi jika kadar gula darah pada tubuh seseorang sudah melebihi ambang batas normal, tetapi tak cukup besar untuk divonis sebagai penderita diabetes. Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kadar gula darah sewaktu seseorang pada kondisi normal sekitar <140 mg/dL, sementara orang dengan kondisi pradiabetes berkisar antara 140—199 mg/dL, dan orang dengan diabetes tipe dua mencapai angka >200 mg/dL.

Selain dua tipe diabetes itu, ada pula beberapa tipe diabetes lain yang bisa menjangkiti manusia. Namun, tipe-tipe lain dari diabetes ini hanya menjangkiti sekitar 2 persen dari keseluruhan penderita diabetes di seluruh dunia, Diabetes UK melaporkan. Beberapa tipe diabetes tersebut, antara lain diabetes gestasional, maturity onset diabetes of the young (MODY), diabetes neonatal, alström syndrome, wolfram syndrome, Latent Autoimmune diabetes in Adults (LADA), diabetes tipe 3c, diabetes steroid, dan diabetes cystic fibrosis.

Lantas, mana tipe diabetes yang paling sering menjangkiti anak muda? Cleveland Clinic menyebutkan bahwa diabetes tipe 1 banyak menjangkiti anak-anak hingga dewasa muda. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman, justru saat ini terdapat peningkatan kasus penderita diabetes tipe 2 pada kelompok usia tersebut. Jadi, saat ini anak muda hingga dewasa bisa saja terjangkiti diabetes tipe 1 atau tipe 2.

3. Anak muda zaman sekarang rentan terjangkit diabetes karena berbagai faktor

potret proses pemeriksaan kadar gula pada darah (pixabay.com/TesaPhotography)

Jika anak muda terjangkit diabetes tipe 1, sebenarnya penyebabnya bisa berasal dari faktor genetik. Artinya, diabetes tipe 1 yang diderita seseorang bisa timbul karena orang tua atau kakek-neneknya memiliki riwayat penyakit diabetes tipe 1. Selain itu, diabetes tipe 1 ternyata juga bisa disebabkan oleh virus dan bakteri. 

JDRF melansir, Coxsackie B virus (CVB) menyerang sel beta penghasil insulin sehingga membuat autoimun dalam tubuh menyerang sel tersebut. Untuk bakteri, Mycobacterium avium bertanggung jawab atas hadirnya diabetes tipe 1 pada tubuh manusia.

Di sisi lain, penyebab diabetes tipe 2 bagi anak muda dipengaruhi oleh begitu banyak faktor yang terkadang tak disadari. Dilansir Mayo Clinic, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan kalori jadi salah satu faktor utama munculnya diabetes tipe 2. Dulunya, penumpukan gula dari makanan dan minuman ini baru akan terasa sekitar usia 35 ke atas. Namun, konsumsi berbagai jenis makanan dan minuman buatan yang tak hanya tinggi gula, tetapi juga karbohidrat dan lemak, membuat anak muda semakin berisiko pada diabetes tipe 2.

Kondisi penumpukan gula darah itu kemudian diperparah dengan minimnya aktivitas yang dilakukan anak muda. Pada dasarnya, kadar gula dalam darah itu akan digunakan sebagai energi ketika kita akan beraktivitas. Semakin sedikit aktivitas fisik yang kita lakukan, maka gula darah akan semakin menumpuk. Lemak berlebih pada area perut atau sekitar organ tubuh juga bisa membuat insulin yang dihasilkan pankreas tidak bisa diserap dengan baik oleh tubuh, dilansir Cleveland Clinic

Dengan kata lain, gaya hidup masyarakat modern ini justru membuat potensi bahaya penyakit diabetes semakin besar, khususnya bagi anak muda. Kalau kita perhatikan, kelompok muda memang sangat mudah mengakses berbagai jenis makanan atau minuman yang bisa menimbulkan diabetes dalam jumlah yang besar. Ditambah lagi, sadar tak sadar, kehadiran gadget yang sebenarnya memudahkan hidup manusia, justru menyebabkan banyak anak muda semakin malas untuk melakukan aktivitas fisik.

4. Bagaimana cara mencegah diabetes?

Ilustrasi zumba

Oke, kita sudah tahu penyebab anak muda zaman sekarang semakin mudah terjangkit diabetes. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya? Untuk diabetes tipe 1, sayangnya tak ada cara untuk mencegahnya karena diabetes tipe ini berasal dari genetik maupun virus dan bakteri yang sangat sulit dideteksi. Sementara untuk pengobatan atau pengendaliannya bisa dilakukan dengan suntik/pompa insulin, menjaga jenis dan pola makan, serta berolahraga.

Jenis pengobatan atau pengendalian diabetes tipe 1 itu ternyata ada beberapa kemiripan dengan cara mencegah diabetes tipe 2. Ya, berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes yang satu ini masih bisa kita cegah sedini mungkin. WHO menyebut bahwa langkah awal yang bisa dilakukan adalah menjaga berat badan pada angka yang ideal. Selain itu, mulai mengonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi—diusahakan hasil olahan sendiri—yang rendah gula dan lemak jenuh. Rutin berolahraga dengan rata-rata waktu 150 menit tiap minggunya juga jadi tips yang disarankan supaya kita bisa menghindari resiko terjangkit diabetes tipe 2.

Pencegahan diabetes tipe 2 yang disebutkan di atas tentunya tak hanya berlaku bagi anak muda. Semua kelompok usia bisa mulai melakukannya demi menghindari resiko diabetes di masa yang akan datang. Agar pencegahan itu bisa berjalan secara efektif, periksa secara rutin kadar gula darah di dalam tubuh supaya bisa memperoleh saran yang sesuai dengan kondisi tubuh kita dari ahlinya secara langsung, ya!

Referensi

World Health Organization (WHO). "Diabetes". Diakses pada Desember 2024.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). "What is Diabetes?". Diakses pada Desember 2024.
Mayo Clinic. "Diabetes: Symptoms and Causes". Diakses pada Desember 2024.
Cleveland Clinic. "Diabetes". Diakses pada Desember 2024.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "About Diabetes". Diakses pada Desember 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anjar Triananda Ramadhani
EditorAnjar Triananda Ramadhani
Follow Us