- Apakah cuaca panas bisa menyebabkan gatal di seluruh tubuh?
Bisa. Saat suhu naik, produksi keringat meningkat dan bisa menyumbat pori-pori, menyebabkan biang keringat dan rasa gatal di beberapa area tubuh. - Apakah gatal karena panas berbahaya?
Biasanya tidak berbahaya, tapi bisa sangat mengganggu. Namun, kalau muncul bengkak, nanah, atau demam, sebaiknya segera periksa ke dokter. - Bagaimana cara mencegah gatal saat cuaca panas?
Gunakan pakaian longgar dan berbahan adem, mandi dengan air sejuk, serta hindari terlalu lama di bawah sinar matahari. - Apakah sunscreen bisa membantu mengurangi gatal karena panas?
Ya, sunscreen melindungi kulit dari paparan UV yang bisa memicu ruam atau iritasi saat cuaca panas. Pilih yang ringan dan sesuai jenis kulitmu. - Apakah semua orang bisa mengalami gatal karena panas?
Ya, terutama bayi, anak kecil, dan orang yang belum terbiasa dengan suhu tinggi. Namun, siapa pun bisa mengalaminya saat cuaca sangat lembap dan panas.
Kenapa Cuaca Panas Bikin Gatal-gatal? Ini Alasannya

- Biang keringat dapat menyebabkan gatal, bintik merah kecil, dan rasa menyengat di area tubuh tertentu.
- Paparan sinar matahari langsung bisa memicu ruam matahari atau photosensitivity yang muncul di area terbuka seperti wajah, leher, dada, dan lengan.
- Cuaca panas dan lembap dapat memicu alergi kulit seperti biduran atau eksim akibat keringat dan paparan polusi.
Pernah merasa kulit tiba-tiba gatal, perih, atau muncul ruam merah saat cuaca panas? Kondisi ini umum terjadi, apalagi kalau kamu banyak berkeringat atau sering beraktivitas di luar ruangan. Meski terlihat sepele, rasa gatal akibat panas bisa cukup mengganggu dan bikin gak nyaman seharian.
Nah, sebenarnya kenapa cuaca panas bikin gatal-gatal? Ada beberapa faktor yang bisa memicu reaksi pada kulit akibat kepanasan, mulai dari pori-pori tersumbat hingga alergi tertentu. Yuk, cari tahu penyebabnya!
1. Biang keringat
Salah satu penyebab paling umum gatal saat cuaca panas adalah biang keringat. Kondisi ini muncul ketika saluran keringat tersumbat sehingga keringat tidak bisa keluar ke permukaan kulit. Akibatnya, keringat terperangkap di bawah kulit dan memicu peradangan. Gejalanya bisa berupa bintik merah kecil, gatal, rasa menyengat, hingga sensasi panas di kulit.
Biang keringat biasanya muncul di area tubuh yang sering lembap atau tertutup pakaian, seperti ketiak, punggung, dada, leher, lipatan siku, atau selangkangan. Risiko tersebut bisa meningkat jika kamu mengenakan pakaian terlalu tebal, berada di tempat panas dengan sirkulasi udara buruk, atau baru beradaptasi dengan cuaca lebih hangat. Meski bisa sembuh sendiri, biang keringat bisa bertahan hingga 3 minggu jika tidak menjaga kebersihan kulit.
2. Ruam akibat paparan sinar Matahari

Selain biang keringat, paparan sinar Matahari langsung juga bisa menyebabkan ruam matahari atau photosensitivity. Reaksi ini terjadi saat kulit terlalu sensitif terhadap sinar UV, baik karena faktor genetik, kondisi tertentu, atau efek samping obat seperti antibiotik. Gejalanya berupa ruam merah, gatal, dan perih yang biasanya muncul di area terbuka seperti wajah, leher, dada, dan lengan.
Beberapa orang pun mengalami kondisi bernama Polymorphous Light Eruption (PMLE), yaitu ruam gatal yang muncul pada awal musim panas dan bisa kambuh setiap kali terkena sinar Matahari. Dalam kasus lain, sinar UV bisa memperburuk penyakit autoimun seperti lupus. Jika ruam terasa nyeri, meluas, atau disertai demam, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kulit agar bisa ditangani dengan tepat, ya.
3. Alergi
Cuaca panas dan lembap juga dapat memicu alergi kulit, terutama pada orang yang punya kulit sensitif. Saat suhu naik, tubuh berkeringat lebih banyak. Nah, keringat tersebut bisa mengiritasi kulit dan menyebabkan reaksi alergi seperti biduran atau eksim. Gejalanya berupa bentol merah, gatal hebat, dan sensasi terbakar yang makin parah jika digaruk.
Selain keringat, paparan polusi, debu, serbuk sari, atau jamur yang meningkat saat musim panas juga bisa memperburuk kondisi kulit. Untuk mencegahnya, pastikan kulit tetap bersih, gunakan pakaian longgar dan menyerap keringat, hingga hindari bahan yang membuat kulit pengap, ya.
4. Paparan bahan kimia
Beberapa bahan kimia seperti parfum, pewarna pakaian, disinfektan, atau bahkan tabir surya tertentu bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar Matahari. Kondisi ini disebut photodermatitis di mana kulit bereaksi berlebihan saat terpapar sinar UV setelah kontak dengan bahan kimia tersebut. Akibatnya, kulit menjadi merah, gatal, bahkan melepuh seperti terbakar.
Untuk mencegahnya, hindari penggunaan produk dengan bahan iritan saat beraktivitas di luar ruangan. Selalu gunakan sunscreen minimal SPF 30—50 secara rutin setiap 2 jam serta kenakan pakaian pelindung, topi, dan kacamata hitam.
Alasan kenapa cuaca panas bikin gatal-gatal bisa beragam, mulai dari keringat yang terperangkap sampai reaksi terhadap sinar Matahari. Jadi, kalau kulit mulai terasa perih dan gatal saat panas menyerang, berarti waktunya lebih perhatian dengan kesehatan kulitmu.
FAQ seputar kenapa cuaca panas bikin gatal-gatal
Referensi
"Heat Rash". Health Direct. Diakses Oktober 2025.
"Summer Skin Rashes". Health Direct. Diakses Oktober 2025.
"How Hot Weather Affects the Skin". MI Blue Daily. Diakses Oktober 2025.
"What is Sun Allergy: Symptoms, Causes, Treatment". Anadolu Medical Centre Hospital. Diakses Oktober 2025.
"How to Recognize a Sun Rash". Healthline. Diakses Oktober 2025.


















