- Ultrasonografi (USG): Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran rahim.
- Pencitraan resonansi magnetik (MRI): Menggunakan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran rahim.
- Histerosonografi (sonogram infus saline): Larutan saline disuntikkan ke dalam rahim agar struktur rahim lebih mudah terlihat pada USG.
- Histeroskopi: Menggunakan tabung panjang dan tipis yang dimasukkan melalui vagina ke dalam rahim untuk memeriksa lapisan dalam rahim secara langsung.
- Biopsi endometrium: Mengambil potongan kecil lapisan rahim untuk diperiksa, terutama jika kamu mengalami perdarahan yang tidak biasa dan dicurigai kanker.
Kenali Gejala Fibroid Rahim, Wajib untuk Perempuan

- Fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan jinak di rahim yang sering muncul pada perempuan usia subur.
- Gejala fibroid rahim termasuk menstruasi berat, nyeri panggul, sering buang air kecil, gangguan pencernaan, nyeri punggung atau kaki, dan lainnya.
- Diagnosis fibroid rahim memerlukan pemeriksaan panggul seperti ultrasonografi, MRI, histerosonografi, histeroskopi, dan biopsi endometrium.
Fibroid rahim atau mioma uteri adalah pertumbuhan jaringan jinak di rahim yang sering muncul pada perempuan usia subur. Meskipun bukan kanker, tetapi kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan yang memengaruhi kualitas hidup.
Banyak perempuan dengan fibroid rahim tidak merasakan gejala apa pun dan baru mengetahuinya saat melakukan pemeriksaan rutin. Namun, sebagian lainnya justru mengalami tanda-tanda yang mengganggu, bahkan melemahkan, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari maupun kesehatan secara keseluruhan.
Di sinilah pentingnya mengenali gejala sejak dini. Dengan mengetahui tanda-tandanya, perempuan bisa segera mengambil langkah medis sebelum kondisinya bertambah buruk.
Berikut adalah gejala fibroid rahim yang sebaiknya diketahui oleh setiap perempuan.
1. Menstruasi berat atau berlangsung lama
Salah satu tanda fibroid rahim adalah menstruasi yang deras, sampai-sampai mengganggu rutinitas harian. Darah bisa tembus pembalut dalam waktu kurang dari satu jam, perlu memakai pembalut ganda, atau muncul gumpalan darah besar.
Jika haid berlangsung lebih dari tujuh hari atau disertai lemas, pusing, hingga sesak napas, segera periksa ke dokter. Kehilangan darah kronis akibat fibroid bisa menyebabkan anemia defisiensi besi.
2. Nyeri atau tekanan di panggul
Fibroid rahim bisa menimbulkan sensasi tertekan di area panggul, mirip kram haid, tetapi tidak kunjung hilang. Nyeri bisa berupa rasa tumpul atau tajam di perut bagian bawah.
Jika nyeri menetap atau makin parah hingga mengganggu tidur dan aktivitas, kemungkinan fibroid sudah menekan organ atau saraf di sekitarnya.
3. Sering buang air kecil
Fibroid yang tumbuh di dinding luar rahim bisa menekan kandung kemih. Akibatnya, kapasitas kandung kemih berkurang dan keinginan buang air kecil jadi lebih sering.
Kalau kamu sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil atau disertai rasa penuh di perut, bisa jadi ini lebih dari sekadar kebanyakan minum air.
4. Sulit mengosongkan kandung kemih

Selain membuat sering buang air kecil, fibroid rahim juga bisa menghambat pengosongan kandung kemih secara tuntas. Ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK).
Jika setelah buang air kecil masih terasa tidak tuntas atau sering mengalami ISK, segera konsultasi ke dokter.
5. Gangguan pencernaan atau sembelit
Fibroid rahim tidak hanya dapat menekan kandung kemih, tetapi juga bisa menekan rektum. Akibatnya, buang air besar terasa sulit, bahkan disertai perut kembung berhari-hari.
Sembelit yang menetap, mengejan saat buang air besar, atau rasa tidak nyaman di anus bisa menandakan fibroid menekan usus besar.
6. Nyeri di punggung bawah atau kaki
Fibroid yang berukuran besar, terutama yang tumbuh di bagian belakang rahim, bisa menekan saraf punggung bawah atau saraf skiatik. Rasa nyeri bisa menjalar ke pinggul hingga kaki.
Jika nyeri punggung atau kaki muncul tanpa sebab jelas dan disertai gejala fibroid lain, sebaiknya buat janji temu dengan dokter.
7. Nyeri saat berhubungan intim
Dikenal sebagai dispareunia, rasa sakit saat berhubungan bisa muncul bila fibroid berada dekat leher rahim atau bagian bawah rahim. Rasa nyeri bisa tajam, kram, atau bahkan menetap setelah hubungan seksual.
Jika rasa sakit mengganggu keintiman dan hubungan dengan pasangan, jangan abaikan. Kondisi ini bisa diatasi dengan terapi medis.
8. Perut membesar atau kembung

Fibroid bisa tumbuh sebesar buah jeruk bali, bahkan lebih. Akibatnya, perut tampak membesar, seperti sedang hamil beberapa bulan.
Jika pakaian tiba-tiba terasa sempit di bagian pinggang atau ada pembengkakan perut tanpa alasan jelas, apalagi disertai perubahan pada menstruasi atau buang air, mungkin itu tanda adanya fibroid rahim.
9. Lelah atau lesu
Pendarahan haid yang deras akibat fibroid bisa memicu anemia defisiensi besi. Gejalanya meliputi cepat lelah, lemas, sakit kepala, hingga sesak napas, meski sudah cukup tidur.
Jika rasa lelah tidak hilang dengan istirahat dan disertai menstruasi berat, temui dokter. Kamu mungkin butuh tes darah untuk mengecek kadar zat besi.
10. Perubahan siklus menstruasi
Fibrdoid juga dapat memicu siklus menstruasi yang tidak teratur. Ini bisa berupa muncul bercak di luar jadwal menstruasi, siklus menstruasi tidak menentu, atau volume darah berubah-ubah.
Jika pola menstruasi tiba-tiba berubah atau muncul perdarahan di luar siklus menstruasi normal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Walaupun fibroid mungkin adalah penyebab umum, tetapi perdarahan abnormal juga bisa menandakan adanya kondisi medis lain.
11. Gangguan kesuburan
Banyak perempuan dengan fibroid tetap bisa hamil dan melahirkan dengan sehat. Namun, sebagian fibroid dapat mengganggu kesuburan atau menyebabkan komplikasi seperti keguguran, persalinan prematur, hingga perlu operasi caesar.
Jika kamu sulit hamil setelah mencoba berkali-kali atau mengalami keguguran berulang, fibroid mungkin salah satu penyebabnya.
12. Rahim membesar atau bentuknya tidak normal

Kadang fibroid baru diketahui saat pemeriksaan panggul rutin. Dokter bisa merasakan rahim membesar atau bentuknya tidak normal, walaupun kamu tidak mengalami gejala apa pun.
Meskipun tanpa keluhan, tetapi rahim yang membesar akibat fibroid bisa menimbulkan komplikasi di kemudian hari, termasuk perdarahan hebat atau tekanan pada organ lain.
Diagnosis fibroid rahim
Untuk diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan perubahan bentuk dan ukuran rahim.
Fibroid tidak selalu mudah didiagnosis. Berat badan berlebih atau kegemukan dapat membuat fibroid sulit terdeteksi. Kamu mungkin perlu menjalani beberapa pemeriksaan ini untuk memastikan keberadaan fibroid rahim:
Referensi
“Uterine Fibroids: MedlinePlus Medical Encyclopedia,” n.d., https://medlineplus.gov/ency/article/000914.htm.
“Uterine Fibroids,” ACOG, n.d., https://www.acog.org/womens-health/faqs/uterine-fibroids.
"Common Symptoms of Uterine Fibroids Every Woman Should Know." American Fibroid Centers. Diakses September 2025.
"Fibroids." Johns Hopkins Medicine. Diakses September 2025.