- Nyeri tulang yang tak kunjung hilang. Biasanya menjadi makin parah pada malam hari atau setelah beraktivitas. Jika nyeri malam tidak membaik, sebaiknya segera periksa ke dokter.
- Bengkak di area tulang. Umumnya baru tampak saat tumor sudah cukup besar. Jika tulang yang terkena berada jauh di dalam tubuh, benjolan mungkin tidak terlihat jelas.
- Pergerakan terbatas. Jika kanker muncul dekat sendi, sendi bisa terasa kaku dan sulit digerakkan. Pada tulang kaki, bisa menyebabkan pincang.
- Kebas atau kesemutan. Bila kanker berada di tulang belakang, ini bisa menekan saraf dan menimbulkan sensasi kesemutan di tangan atau kaki.
- Tulang mudah patah. Tulang yang rapuh karena kanker bisa patah tiba-tiba, bahkan hanya karena jatuh ringan.
Kenapa Kanker Tulang Lebih Sering Dialami Remaja?

- Tanda dan gejala kanker tulang: nyeri yang tak kunjung hilang, bengkak di area tulang, pergerakan terbatas, kebas atau kesemutan, dan tulang mudah patah.
- Penyebab kanker tulang adalah perubahan pada DNA sel di dalam atau sekitar tulang yang membuat sel tumbuh tanpa kontrol dan membentuk tumor.
- Kanker tulang lebih sering dialami remaja karena pertumbuhan sel tulang yang pesat saat masa pubertas meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi pada DNA sel pembentuk tulang.
Kanker tulang adalah pertumbuhan sel abnormal yang bermula di tulang. Penyakit ini bisa menyerang tulang mana saja, tetapi paling sering ditemukan di tulang paha. Penting untuk dipahami bahwa istilah “kanker tulang” tidak termasuk kanker yang berawal dari organ lain lalu menyebar ke tulang. Misalnya, kanker paru yang menyebar ke tulang tetap disebut kanker paru metastasis, bukan kanker tulang.
Kanker tulang sejati termasuk langka. Ada beberapa jenis kanker tulang, dengan sebagian besar menyerang anak-anak dan remaja, sementara jenis lainnya dapat terjadi pada orang dewasa. Di sini akan dibahas kenapa kanker tulang lebih sering menyerang remaja.
1. Tanda dan gejala kanker tulang
Gejala kanker tulang bisa berbeda pada tiap orang, dan sering kali mirip dengan keluhan sehari-hari seperti pegal, cedera olahraga, atau “nyeri tumbuh” pada anak. Namun, inilah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
Gejala lain yang mungkin menyertai antara lain mudah lelah, demam, hilang nafsu makan, hingga penurunan berat badan. Meski begitu, penting diingat bahwa kebanyakan orang dengan gejala-gejala ini tidak selalu berarti kanker tulang. Tetap lakukan pemeriksaan bila ragu.
2. Penyebab kanker tulang
Sebagian besar kasus kanker tulang tidak diketahui penyebab pastinya. Penyakit ini bermula ketika sel di dalam atau sekitar tulang mengalami perubahan pada DNA-nya. Normalnya, DNA memberi instruksi pada sel untuk tumbuh dan mati sesuai jadwal. Namun, pada sel kanker, DNA yang bermutasi membuat sel tumbuh tanpa kontrol dan tidak mati sebagaimana mestinya.
Sel-sel abnormal tersebut kemudian menumpuk membentuk tumor. Tumor ini bisa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Lebih jauh, sebagian sel kanker bisa lepas dan menyebar ke organ lain, yang disebut kanker metastasis.
3. Kenapa kanker tulang lebih sering dialami remaja

Data dari National Cancer Institute menunjukkan bahwa sekitar 27 persen kasus kanker tulang dialami oleh mereka yang berusia di bawah 20 tahun, dan 15,7 persen lainnya terjadi pada usia 20–34 tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding kelompok usia lain.
Alasannya berkaitan dengan masa pubertas. Pada remaja, tulang panjang seperti di lengan dan kaki tumbuh dengan sangat cepat. Pertumbuhan sel tulang yang pesat ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan (mutasi) pada DNA sel pembentuk tulang (osteoblas). Mutasi inilah yang bisa memicu sel tumbuh tidak terkendali dan akhirnya membentuk tumor.
Osteosarkoma, yaitu jenis kanker tulang yang menyerang sel pembentuk tulang paling sering ditemukan pada remaja dan dewasa muda. Selain itu, remaja laki-laki memiliki risiko sedikit lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan.
4. Jenis-jenis kanker tulang
Ada beberapa jenis kanker tulang, tetapi yang paling sering menyerang remaja adalah:
- Osteosarkoma. Umumnya muncul di tulang kaki, terutama sekitar sendi lutut, meski bisa juga di tulang lain.
- Sarkoma Ewing. Bisa tumbuh di tulang mana pun, paling sering di panggul atau tulang kaki. Kadang, kanker ini muncul di jaringan lunak sekitar tulang (disebut sarkoma Ewing jaringan lunak).
5. Faktor risiko pada remaja
Selain pertumbuhan tulang yang pesat, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker tulang pada remaja, antara lain:
- Mutasi genetik atau sindrom keturunan, misalnya Li-Fraumeni syndrome.
- Riwayat terapi radiasi atau kemoterapi pada masa kanak-kanak.
- Gangguan tulang tertentu seperti penyakit Paget, meski lebih jarang pada usia muda.
Namun, banyak kasus kanker tulang yang muncul tanpa faktor risiko yang jelas.
Kanker tulang memang penyakit langka, tetapi remaja punya risiko lebih tinggi karena masa pubertas memicu pertumbuhan tulang yang sangat cepat. Kombinasi faktor biologis, genetik, dan lingkungan membuat mereka lebih rentan dibanding kelompok usia lain. Meski terdengar menakutkan, tetapi deteksi dini dan penanganan medis yang tepat dapat sangat membantu.
Bagi remaja yang aktif berolahraga atau sering merasa nyeri tulang berkepanjangan, jangan sepelekan gejala. Segera konsultasi dengan tenaga medis agar bisa diketahui penyebabnya sejak awal.
Referensi
"Bone Cancer (Cancer in Teenagers and Young Adults)." CCLG. Diakses pada Agustus 2025.
"Bone Cancer: Symptoms & Causes." Mayo Clinic. Diakses pada Agustus 2025.
"Bone Cancer in Teens (Osteosarcoma)." Moffitt Cancer Center. Diakses pada Agustus 2025.
"Bone Cancer: Teenagers and Young Adults." NHS inform. Diakses pada Agustus 2025.