Jenis Masker yang Aman Dipakai untuk Polusi Udara, Apa Saja?

Lindungi kesehatan pernapasan!

Setelah wajib mengenakan masker saat pandemi covid-19, kini kita dianjurkan pakai masker lagi. Namun, bukan untuk mencegah pandemi terulang, melainkan demi menghindari risiko gangguan pernapasan akibat kualitas udara yang memburuk.

Memilih maskernya pun tidak boleh sembarangan, lho. Ada jenis masker yang aman dipakai untuk polusi udara. Ini penting diketahui karena beberapa masker mungkin tidak cukup efektif mencegah partikel kecil masuk ke pernapasan. Begini penjelasannya.

Bagaimana masker melindungi kita dari polusi udara?

Jenis Masker yang Aman Dipakai untuk Polusi Udara, Apa Saja?ilustrasi seorang pria memakai masker (Unsplash/Anastasiia Chepinska)

Masker untuk mencegah efek buruk polusi pada pernapasan biasanya dikenakan di wajah. Alat ini bekerja dengan menyaring polutan saat kita bernapas. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis masker yang tepat guna menyaring polutan.

Masing-masing masker memiliki ketebalan dan pori-pori yang berbeda. Semakin kecil ukuran filternya, makin baik pula dalam menyaring partikel yang ada di udara. 

Di luar itu, saat memilihnya, pertimbangkan juga ventilasi dan tingkat kerapatan masker ketika dikenakan. Masker yang baik bukan hanya melindungi kita dari partikel polusi, tetapi juga memungkinkan kita bernapas dengan leluasa, tetapi tetap bisa menyaring udaranya,  melansir AirCare.

Baca Juga: Apakah ISPA Menular? Ini Hal yang Perlu Diwaspadai

Jenis masker yang aman dipakai untuk polusi udara

Jenis Masker yang Aman Dipakai untuk Polusi Udara, Apa Saja?ilustrasi masker (unsplash.com/Ashkan Forouzani)

Kita mungkin sering dibuat dilema dengan berbagai pilihan produk  masker di pasaran. Ada yang N, KN, masker bedah, dan banyak lainnya. Lantas, jenis masker yang aman dipakai untuk polusi udara itu baiknya mana, ya?

Dilansir IQAir, masker polusi udara yang baik seharusnya dapat menyaring hingga 95 persen partikel di udara hingga 0,3 mikron. Tentunya dengan standar internasional yang diakui. Masker dengan kemampuan tersebut biasanya dapat menghalau PM10, PM2.5, bakteri, virus, serbuk sari, spora jamur, hingga debu rumah tangga.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan masker jenis N95, KN95, atau FFP2. Ketiga seri masker tersebut dapat menyaring partikel super kecil. Lebih lanjut, masker jenis ini dapat melindungi dari polusi partikel dan aerosol infeksius di udara, melansir penelitian dalam One Earth.

Meski pernah populer saat pandemi, menggunakan masker kain sebagai pelindung polusi kurang disarankan. Masker dari bahan katun, poliester, rayon, atau material lainnya memang efektif melawan tetesan cairan tubuh. Namun, jenis masker ini tidak melindungi dari aerosol kecil.

Bagaimana dengan masker bedah? Sama halnya dengan masker kain, penggunaan masker ini pun kurang disarankan. Pasalnya, susunan pelapisnya tidak mampu melindungi dari partikel polusi kasar dan halus. Lebih lanjut, sisi samping masker pun memungkinkan aerosol masuk tanpa penyaring udara kotor.

Ingat, ya, jenis masker yang aman dipakai untuk polusi udara tidak bisa sembarangan. Semakin rapat filternya, makin baik dalam mencegah udara kotor masuk ke saluran pernapasan.

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya