5 Fakta Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansia

Bentuknya mirip kutil, berbahayakah?

Seiring dengan bertambahnya usia maka, kemampuan tubuh juga akan semakin menurun. Fungsi tubuh yang mengalami penurunan membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit, tak terkecuali kulit.

Nah, salah satu masalah kulit yang rentan menyerang kelompok lansia adalah keratosis seboroik atau seborrheic keratosis. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta tentang keratosis seboroik yang perlu kamu ketahui.

1. Apa itu keratosis seboroik?

5 Fakta Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansiailustrasi keratosis seboroik (verywellhealth.com)

Keratosis seboroik adalah pertumbuhan kulit nonkanker seperti kutil di permukaan kulit, dengan warna cokelat hingga kehitaman. Jaringan abnormal ini sering muncul di wajah, bahu, dada, dan punggung, meski sebetulnya bisa tumbuh di bagian tubuh mana pun. Penyakit kulit ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berkembang menjadi kanker.

Dilansir Medical News Today, keratosis seboroik cenderung muncul sejak usia paruh baya dan seterusnya. Beberapa individu mungkin hanya memiliki satu benjolan, tetapi umumnya akan muncul beberapa atau berkelompok. Penyakit ini bukan penyakit menular.

Berdasarkan keterangan dari British Association of Dermatologists, sebanyak 30 persen orang memiliki setidaknya satu benjolan saat usia 40 tahun, dan masalah kulit ini memengaruhi lebih dari 75 persen pada kelompok usia 70 tahun.

2. Penyebab dan faktor risiko

5 Fakta Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansiailustrasi lansia (pexels.com/Tristan Le)

Sampai saat ini belum ada penyebab pasti terkait kemunculan keratosis seboroik. Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya, menurut keterangan dari American Academy of Dermatology Association:

  • Sudah berumur 40 tahun atau lebih, risiko menderita keratosis seboroik semakin meningkat seiring bertambahnya usia
  • Sering terpapar sinar matahari
  • Faktor genetik, yaitu memiliki riwayat keluarga yang mengalami keratosis seboroik

Baca Juga: 10 Cara Alami Redakan Eksim yang Kambuh agar Kulit Lebih Tenang

3. Tanda dan gejala

5 Fakta Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansiailustrasi keratosis serboroik (integrityskin.com)

Tanda dan gejala keratosis seboroik meliputi:

  • Timbul benjolan seperti kutil, yang tumbuh di daerah sekitar wajah, dada, bahu, punggung. Walau bisa juga muncul di bagian tubuh lainnya, tetapi benjolan umumnya tidak muncul di telapak tangan atau kaki
  • Umumnya diawali benjolan kecil dan kasar yang perlahan menebal hingga bentuknya seperti kutil
  • Warna benjolan cokelat hingga kehitaman. Namun, bisa juga berwarna kuning atau putih
  • Benjolan tidak terasa sakit, tetapi kadang bisa gatal dan menimbulkan iritasi bila digaruk
  • Benjolan umumnya berbentuk bulat atau oval
  • Benjolan terlihat seperti lilin yang menempel di kulit
  • Ukuran bervariasi, mulai dari sangat kecil hingga lebih dari 2,5 cm

4. Pengobatan

5 Fakta Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansiailustrasi cryosurgery (sccsmd.com)

Meskipun keratosis seboroik bukan penyakit kulit yang berbahaya, tetapi pertumbuhannya mudah mengalami iritasi dan mengganggu kepercayaan diri penderitanya.

Ada beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan tim medis untuk mengatasinya, yaitu:

  • Cryosurgery: merupakan prosedur operasi dengan menggunakan cairan nitrogen yang sangat dingin untuk menghilangkan benjolan
  • Electrocautery: atau bedah listrik, ialah suatu metode untuk menghilangkan jaringan kulit yang tumbuh secara berlebih dengan menggunakan arus listrik. Sebelum melakukan prosedur ini, dokter akan memberikan anestesi ke daerah kulit yang akan dilakukan tindakan agar pasien tidak merasakan sakit selama proses berlangsung
  • Kuretase: adalah suatu prosedur untuk mengikis permukaan kulit berlebih dengan menggunakan alat khusus. Biasanya metode kuret dapat dilakukan bersama dengan tindakan bedah listrik ataupun cryosugery. Ini tergantung rekomendasi dokter terhadap kondisi pasien

5. Gejala lain yang perlu diwaspadai

5 Fakta Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansiailustrasi pemeriksaan dokter (pexels.com/Thirdman)

Dilansir Healthline, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai dari pertumbuhan kulit keratosis seboroik. Pasalnya, pertumbuhan kulit ini bisa mirip dengan gejala melanoma (kanker kulit).

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah:

  • Adanya pertumbuhan kulit baru
  • Ada perubahan tampilan dari pertumbuhan kulit yang sudah ada
  • Hanya satu benjolan yang muncul (pada keratosis seboroik, biasanya muncul berkelompok)
  • Warnanya tidak biasa, seperti ungu, biru, atau hitam kemerahan
  • Benjolan memiliki tepi batas yang tidak teratur (kabur atau bergerigi)
  • Benjolan teriritasi atau sakit

Bila kamu menyadari adanya benjolan yang tak biasa, segera buat janji temu dengan dokter. Tak ada salahnya untuk berhati-hati daripada mengabaikan sesuatu yang berpotensi berbahaya.

Demikianlah fakta-fakta seputar keratosis seboroik, salah satu penyakit kulit yang rentan menyerang lansia. Agar kondisi kulit tersebut tidak menimbulkan iritasi, hindari menggaruk kulit dan gunakan baju yang longgar. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga: Waspadai Benjolan di Leher, Ini 10 Kemungkinan Penyebabnya

I am Lavennia Photo Verified Writer I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya