Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Manfaat Vitamin D untuk Pelari, Bisa Tingkatkan Performa

Seorang perempuan berlari.
ilustrasi lari (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Bagi pelari, sistem imun yang kuat sangat penting agar tubuh tetap bugar dan mampu menjalani latihan rutin. Memenuhi kebutuhan vitamin D bisa sangat membantu.
  • Vitamin D juga berpotensi meningkatkan kekuatan dan performa pelari. Pelari dengan kadar vitamin D optimal bisa mengalami peningkatan power dan kekuatan otot.
  • Vitamin D berperan penting dalam pembentukan tulang yang kuat dan sehat. Hal ini sangat krusial bagi pelari yang terus-menerus memberi tekanan pada tulang dan otot saat berlari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tak hanya berperan sebagai nutrisi, vitamin D merupakan zat yang berperan sebagai hormon yang sangat penting bagi tubuh. Vitamin D membantu meningkatkan kemampuan usus untuk menyerap berbagai nutrisi penting seperti kalsium, magnesium, dan fosfat, yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang.

Bagi pelari, manfaatnya bahkan lebih jauh dari itu. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa vitamin D memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan otot setelah berlari. Hal ini bisa membantu tubuh tetap kuat dan terhindar dari cedera akibat latihan intensif.

1. Menjaga imun tubuh

Bagi pelari, sistem imun yang kuat sangat penting agar tubuh tetap bugar dan mampu menjalani latihan rutin. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah bisa melemahkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.

Dalam sebuah studi terhadap 225 atlet ketahanan selama musim dingin, kelompok dengan defisiensi vitamin D lebih sering terserang ISPA dan mengalami gejala yang lebih berat dibanding mereka yang memiliki kadar vitamin D optimal.

Menariknya, penelitian lain menemukan bahwa suplementasi 5.000 IU vitamin D3 per hari selama empat minggu mampu meningkatkan fungsi imun sekaligus menurunkan kejadian serta tingkat keparahan ISPA.

2. Mencegah cedera tulang dan otot

Seorang laki-laki mengalami cedera otot.
ilustrasi cedera otot (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Vitamin D berperan penting dalam pembentukan tulang yang kuat dan sehat. Hal ini sangat krusial bagi pelari yang terus-menerus memberi tekanan pada tulang dan otot saat berlari. Kekurangan vitamin D terbukti secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya fraktur stres atau retakan halus pada tulang akibat beban berulang.

Selain itu, kadar vitamin D yang rendah juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko cedera otot dan jaringan lunak, terutama pada bagian tubuh yang paling sering bekerja saat berlari seperti otot tungkai dan otot inti.

Dengan menjaga asupan vitamin D dalam batas optimal, pelari bisa memperkuat struktur tulang dan otot sehingga tubuh lebih tahan terhadap tekanan latihan intens.

3. Meningkatkan kekuatan dan performa

Selain menjaga daya tahan tubuh dan mencegah cedera, vitamin D juga berpotensi meningkatkan kekuatan dan performa pelari. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pelari dengan kadar vitamin D optimal bisa mengalami peningkatan power dan kekuatan otot. Ini berkontribusi pada langkah yang lebih efisien dan performa lari yang lebih baik.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Metabolic Research menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi suplemen vitamin D selama satu tahun mengalami peningkatan kadar testosteron dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Hormon ini berperan penting dalam komposisi tubuh, terutama dalam membangun massa otot tanpa lemak. Ini merupakan faktor penting untuk menjaga kecepatan dan ketahanan saat berlari jarak jauh.

Vitamin D tidak cuma penting untuk kesehatan tulang, tetapi juga berperan besar dalam daya tahan tubuh, pemulihan otot, dan performa pelari. Dengan kadar vitamin D yang optimal, pelari bisa berlatih lebih konsisten dan mengurangi risiko cedera.

Referensi

Yoon, Sewoon, Ohkyu Kwon, and Jooyoung Kim. “Vitamin D in Athletes: Focus on Physical Performance and Musculoskeletal Injuries.” Physical Activity and Nutrition 25, no. 2 (June 30, 2021): 20–25.

Shuler, Franklin D., Matthew K. Wingate, G. Hunter Moore, and Charles Giangarra. “Sports Health Benefits of Vitamin D.” Sports Health a Multidisciplinary Approach 4, no. 6 (October 2, 2012): 496–501.

Zeitler, Cornelia, Robert Fritz, Gerhard Smekal, and Cem Ekmekcioglu. “Association Between the 25-Hydroxyvitamin D Status and Physical Performance in Healthy Recreational Athletes.” International Journal of Environmental Research and Public Health 15, no. 12 (December 3, 2018): 2724.

Shimizu, Yoshiki, Y. Ito, K. Yui, K. Egawa, and H. Orimo. “Intake of 25-hydroxyvitamin D3 Reduces Duration and Severity of Upper Respiratory Tract Infection: A Randomized, Double-blind, Placebo-controlled, Parallel Group Comparison Study.” The Journal of Nutrition Health & Aging 22, no. 4 (July 21, 2017): 491–500.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Mungkinkah Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga?

19 Okt 2025, 18:49 WIBHealth