Saat hamil, buah-buahan menjadi salah satu asupan yang disarankan. Tidak sekadar enak di lidah, buah ini juga kaya akan nutrisi yang membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Salah satu buah enak dan sehat yang bisa kamu pilih adalah jambu biji.
Manfaat jambu biji untuk ibu hamil cukup lengkap, lho! Gulir terus untuk mengetahui manfaat dari buah ini.
Jambu biji yang memiliki nama ilmiah Psidium guajav, dipercaya berasal dari Amerika Tengah, Benua Amerika, hingga Brasil. Sementara itu, buah ini masuk ke Indonesia melalui Thailand.
FoodData Central mencatat, buah jambu biji kaya akan serat, vitamin C, dan folat. Kombinasi nutrisi tersebut diyakini mampu mendukung kehamilan yang sehat dan meningkatkan kesuburan. Berikut uraian lebih lengkap terkait manfaat jambu biji bagi ibu hamil.
Dalam satu cangkir buah jambu biji atau sekitar 165 gram, mengandung folat lebih dari 20 persen yang dapat memenuhi nilai kebutuhan harian. Tak hanya itu, konsumsi buah jambu biji dalam kadar jumlah tersebut juga memenuhi 400 persen kebutuhan vitamin C harian.
Asupan folat yang cukup sangat diperlukan semasa kehamilan. Pasalnya, nutrisi ini dapat membantu mencegah cacat lahir dan masalah perkembangan tulang belakang, melansir studi International Journal of Environmental Research and Public Health. Adapun vitamin C sendiri bisa meningkatkan daya tahan tubuh ibu.
Pharmacognosy Review memaparkan bahwa jambu biji dapat meredakan masalah pencernaan. Termasuk di antaranya refluks asam, diare, dan sembelit yang sering terjadi selama masa kehamilan.
Studi pada hewan pengerat juga menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu bijinya bisa mengurangi sekresi asam lambung dan menunda pengosongan lambung. Di samping itu, jambu biji merupakan sumber serta yang baik. Ada sekitar 9 gram serat dalam secangkir atau 165 gram buah jambu biji. Ini jelas nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah sembelit.
Beberapa perempuan berisiko mengalami preeklampsia selama masa kehamilan. Kondisi kesehatan ini ditandai dengan tekanan darah yang meningkat sehingga memicu risiko kerusakan organ ginjal atau hati, melansir Healthline. Nah, konsumsi jambu biji dapat membantu menekan kemungkinan ini.
Studi yang melibatkan 145 orang dewasa selama 4 minggu menunjukkan bahwa konsumsi jambu biji sebelum makan bisa menurunkan tekanan darah secara signifikan, melansir Journal of Human Hypertension. Untuk itu, bisa dibilang, buah ini cocok untuk dijadikan alternatif jajanan sehat.
Diabetes gestasional merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai ketika hamil. Adapun ibu hamil dinyatakan mengalami hal ini jika tubuhnya tidak menghasilkan insulin dalam jumlah cukup. Atau, tubuh menjadi resisten terhadap insulin selama masa kehamilan. Akhirnya, hal ini bisa menyebabkan komplikasi kelahiran dini atau bayi lahir dengan kelebihan berat badan.
Nah, kamu bisa memanfaatkan ekstrak daun jambu biji untuk meningkatkan kontrol gula darah dan resistensi insulin. Jurnal Nutrition & Metabolism menunjukkan, penelitian tabung reaksi dan hewan dapat membantu menurunkan gula darah. Disclaimer, penelitian ini terbatas pada ekstrak daunnya, tetapi mungkin berlaku pada buahnya juga.
Jambu biji mengandung asupan karotenoid, polifenol, isoflavonoid, vitamin C, dan vitamin E. Semua nutrisi tersebut terkenal akan sifat antioksidannya, melansir Vinmec International Hospital.
Antioksidan berfungsi membantu mencegah kerusakan di dalam tubuh akibat radikal bebas. Di samping itu, antioksidan juga dapat memperkuat tubuh melawan infeksi, termasuk pula pada ibu hamil.
Kekurangan zat besi menjadi penyebab utama anemia pada ibu hamil. Nutrisinya yang tak tercukupi menyebabkan darah tidak cukup efisien untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan, termasuk pula pada janin.
Untuk mencegahnya, ibu perlu mendapatkan asupan vitamin yang cukup guna meningkatkan penyerapan zat besi, sebagaimana tertulis dalam Biochemistry, Iron Absorption. Ini bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi jambu biji yang juga mengandung vitamin C.
Untuk mendapatkan manfaat jambu biji untuk ibu hamil di atas, pastikan kamu mengonsumsinya secara cukup dan tidak berlebih, ya. Sebelum itu, cuci dan kupas kulitnya untuk menekan risiko paparan bakteri dan parasit yang mungkin berbahaya.